Feb 22, 2012

Copet Bermodus Pijat Intai Penumpang Bus

Kompas.com - Ada-ada saja modus yang digunakan para pelaku kejahatan jalanan, terutama para copet yang kerap melakukan aksinya di angkutan umum. Selama ini, modus yang dikenal masyarakat antara lain dengan pura-pura muntah atau dengan berkomplot. Namun peristiwa kali ini, pencopet berpura-pura dengan menjadi tukang pijat dan menimpa seorang wartawan harian Koran Jakarta, Wandi (30).

Saat itu, sekitar pukul 11.30 WIB, ia hendak mendatangi lokasi diskusi Tim Seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat dengan menumpang Kopaja 502 jurusan Tanah Abang-Kampung Melayu, Kamis (16/2/2012). "Saya naik dari depan Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional), Jalan Merdeka Barat. Di atas Kopaja itu saya dipepet hingga terpaksa dapat duduk di bangku yang ada di belakang," ujar Wandi.

Wandi melanjutkan, ada orang yang berpura-pura memijat penumpang di deretan bangku belakang. Tak lama berselang, pria berbadan gemuk tersebut juga memijat kaki kiri Wandi. "Saya menolak, tapi orang itu langsung memegang kaki saya," ujar Wandi.

Saat hendak turun, Wandi memeriksa saku kirinya dan baru mengetahui ponsel Blackberry yang semula berada di saku itu telah raib. "Saya periksa pria yang memijat, tetapi tidak ada telepon genggam saya. Sepertinya mereka gerombolan. Pemijat hanya sebagai pengalih saja," ujarnya kesal.

Polda Metro Jaya tengah menggelar Operasi Berantas Jaya hingga akhir Februari mendatang. Selama operasi yang terhitung sejak tanggal 4 sampai 13 Februari itu, Polda Metro Jaya telah menahan sebanyak 381 pelaku kejahatan berikut barang bukti 20 senjata api, 25 senjata tajam, 56 kendaraan roda dua, 13 kendaraan roda empat, 67 ponsel, 651 botol minuman keras, dan uang tunai senilai Rp 63.198.000.

No comments:

Post a Comment