Feb 8, 2011

Aetra Mengganti Meteran Sepihak

Kompas.com - Orangtua saya membeli rumah di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sejak tahun 2009. Rumah itu kosong.


Bulan Agustus 2010, saya menerima tagihan pemakaian air Aetra sebesar Rp 4.173.540. Padahal, tidak pernah ada pemakaian air karena sambungan air dalam posisi ditutup. Pada bulan-bulan sebelumnya, pembayaran hanya Rp 19.300 berupa biaya beban tetap.

Saya ke kantor pelayanan pelanggan Aetra di Sindang, lalu dilempar ke Balai Pustaka, kemudian ke kantor penggantian meter di Klender, dan ke Tongkol. Di kantor terakhir ini saya dilayani oleh staf bernama Abdul dan Sondang.

Di situ saya baru tahu bahwa tagihan membengkak karena ada penggantian kepala meteran pada tanggal 22 Juni 2010. Nama staf yang tertera di berita acara service order adalah Didi.

Tidak ada satu pun dari keluarga saya yang menandatangani penggantian tersebut. Tanda tangan yang tertera adalah palsu.

Ketika saya konfirmasi, pihak Aetra tetap memaksa saya untuk membayar. Saya meminta untuk mengadakan pertemuan antara kedua pihak, tetapi selalu ditolak dengan alasan sibuk. Saya kecewa karena pihak Aetra tidak bekerja sesuai prosedur dan selalu mengancam untuk memutus sambungan air.

Bahkan, pihak Aetra datang dan memaksa saya untuk menerima salinan asli berita acara service order. Padahal, seharusnya salinan ini diberikan di tempat ketika konsumen menyetujui penggantian kepala meteran. Saya menolak menerima. Hingga saat ini belum ada iktikad baik dari pihak Aetra untuk menyelesaikan masalah ini.

Andri Effendi Jalan Janur Asri V Blok QK 10 Nomor 6, Kelapa Gading, Jakarta Utara

No comments:

Post a Comment