Kompas.com - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dari Bengkulu yang menjadi korbat jeratan akhirnya tewas meski berbagai upaya medis telah dilakukan.
Humas Taman Safari Indonesia (TSI), Yulius Suprihardo, Sabtu (14/1/2012), mengatakan, "Saya mendapat kabar pada pukul 08.00 WIB harimau tersebut sudah mati." Waktu persis kematian harimau tidak diketahui.
Yulius mengatakan, berbagai upaya telah ditempuh TSI untuk menyelamatkan harimau Sumatera itu, namun gagal. "Informasi yang saya dapatkan, kondisinya memang sudah sangat parah. Terlalu banyak luka di tubuhnya. Jadi sulit tertolong," kata Yulius.
Kondisi harimau Sumatera yang ditemukan terjerat di Desa Mangkurajo, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu, itu memang mengenaskan. Ada sembilan titik luka, termasuk luka bagian kaki yang mengoyak tulang. Terdapat tiga luka akibat tusukan sedalam 15 cm di tubuh harimau itu. Ada pula 14 peluru yang bersarang di kepalanya.
Kematian harimau ini menandakan masih besarnya ancaman bagi kehidupan satwa liar, terutama harimau Sumatera. Konflik dan perburuan satwa liar masih terjadi.
Humas Taman Safari Indonesia (TSI), Yulius Suprihardo, Sabtu (14/1/2012), mengatakan, "Saya mendapat kabar pada pukul 08.00 WIB harimau tersebut sudah mati." Waktu persis kematian harimau tidak diketahui.
Yulius mengatakan, berbagai upaya telah ditempuh TSI untuk menyelamatkan harimau Sumatera itu, namun gagal. "Informasi yang saya dapatkan, kondisinya memang sudah sangat parah. Terlalu banyak luka di tubuhnya. Jadi sulit tertolong," kata Yulius.
Kondisi harimau Sumatera yang ditemukan terjerat di Desa Mangkurajo, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu, itu memang mengenaskan. Ada sembilan titik luka, termasuk luka bagian kaki yang mengoyak tulang. Terdapat tiga luka akibat tusukan sedalam 15 cm di tubuh harimau itu. Ada pula 14 peluru yang bersarang di kepalanya.
Kematian harimau ini menandakan masih besarnya ancaman bagi kehidupan satwa liar, terutama harimau Sumatera. Konflik dan perburuan satwa liar masih terjadi.
No comments:
Post a Comment