May 4, 2009

Profil Mercedes-Benz E63 AMG

Kiprah rumah modifikasi AMG yang bermarkas di Jerman kembali mengantongi respect dari penggemar Mercedes-Benz di dunia. Setelah sukses dengan rilis sedan sport-coupe berlabel SL63 AMG roadster, kini AMG mengoprek sedan saloon-nya.

Menggunakan mesin yang sama dengan SL63, AMG memasangkannya ke mobil harian keluarga dengan output 525 dk dan torsi 630 Nm. Mesin V8 berkapasitas 6.208 cc yang disandingkan dengan transmisi pintar AMG Speedshift MCT 7-speed, bakal jadi debut untuk 2009.

Revisi Kaki-Kaki
Buat di Indonesia, bukan perkara bisa lari kencang atau tidak. Tetapi lebih kepada gengsi dari kepemilikan sebuah Mercedes-Benz bermesin sangar. AMG yang sukses mengembangkan mesin ini dengan untuk varian roadster SL63, kini melakukan beberapa revisi pada sedan saloon-nya.

Khususnya pada bagian transmisi dan perangkat pendukung kaki-kaki dan akselerasi yang semuanya serba terintegrasi. Dengan performa 0-100 km/jam yang hanya 4,5 detik, jelas peranti pendukung lainnya kudu ikut digarap. Apalagi nantinya untuk pemakaian harian.

Paling pamungkas adalah sistem suspensi sport berlabel AMG Ride Control yang secara elektronik mengontrol kinerja suspensi depan. Nantinya akan terintegrasi dengan engine control management, sistem kemudi dan transmisi pintar keluaran terakhir dari AMG.

Pendek kata, riset banyak ditujukan ke bagian kaki-kaki yang memang paling krusial. Sistem kemudi misalnya, meski tak berhubungan langsung dengan performa, toh AMG tetap mengagendakan untuk diriset ulang.

Speed-sensitive rack and pinion steering yang selesai dikembangkan ini memiliki rasio 14:1 yang artinya memiliki 22% keakuratan dalam handling dan merasakan road contact. Program yang terintegrasi dengan AMG Ride Control ini memungkinkan pengemudi untuk menyetel antara ESP On, ESP Sport atau ESP Off. Semuanya terpantau di monitor dasbor.

Tak melulu memperhatikan pengembangan di sektor software, peranti hardware juga dilongok dengan penggantian perangkat deselerasi seperti rem cakram berventilasi berdiameter 630 mm yang kemudian terbungkus pelek AMG light-alloy wheel berdiameter 18 inci. Paduannya, ban 255/40-18 (depan) dan 285/35-18 (belakang).

Sebagai hasil akhir, konsumsi BBM bisa tereduksi hingga 12% tanpa mengorbankan performa dan top speed. Nantinya, Mercedes-Benz dan AMG akan mengkukuhkan diri sebagai pembuat mobil harian kencang teraman di dunia.

No comments:

Post a Comment