Jan 31, 2010

Mie Celor Warung Palembang

Bagi Anda yang ingin menikmati kuliner khas Palembang, tak perlu jauh-jauh mendatangi ibu kota provinsi Sumatera Selatan tersebut. Sebab, selain pempek, kudapan lainnya seperti mie celor pun dapat dinikmati di Jakarta.

Mendengar namanya saja, tentu sebagian orang akan bertanya-tanya, bagaimana rasa dan bentuk mie celor. Maklum, nama mie celor mungkin cukup asing bagi telinga orang Jakarta.

Namun, tentu saja hal itu tidak berlaku bagi orang Palembang, daerah asal kudapan ini. Ya, dalam bahasa Palembang, mie celor berarti, mie yang diseduh. Lantas bagaimana rasa serta proses penyajiannya?

Dibalik namanya yang unik, ternyata mie celor memiliki rasa yang nikmat dan menggugah selera. Apalagi, jika dihidangkan bersama telur rebus dan sambal goreng, hmm…, kenikmatannya pasti akan membekas dan membuat Anda ketagihan.

Jika ingin menikmatinya, datang saja ke Warung Palembang di Jalan Letjen Soeprapto No 42, Jakarta Pusat.

Rina (35), pemilik Warung Palembang mengaku, mie celor layaknya mie kocok, yang dalam proses pembuatannya menggunakan mie kuning atau mie Jawa. Saat proses pembuatannya, Rina mengaku menghindari perebusan terhadap mie celor-nya. “Kita menghindari dari perebusan agar mie-nya tidak terlalu lembek. Cukup diseduh dengan cara dikocok,” jelas Rina.

Dilihat secara fisik, mie celor memang berbeda dengan mie seduh pada umumnya yang menggunakan kuah encer. Pada mie celor, kuahnya menggunakan santan kelapa yang dicampur sari udang galah (udang sungai yang besar–Red) dan terkesan agak kental.

Saat penyajiannya, di atas adonan mie pun diberikan taburan tauge, bawang goreng, dan daun bawang. Untuk menambah kelezatannya, mie celor disajikan bersama telur rebus.

Meski terlihat aneh dan unik, namun mie celor begitu nikmat disantap. Rasa udang galahnya pun begitu terasa saat mencicipi kuah mie celor yang sedikit kental. Maka tak heran, jika satu porsi mie celor saja, dirasa kurang cukup untuk dinikmati.

Dari sinilah Rina mengandalkan mie celor sebagai menu utama di warungnya disamping pempek dan pindang, makanan khas Palembang lainnya.

Karena kelezatannya itulah yang membuat warung makan milik Rina selalu dipenuhi oleh pelanggan. Tak hanya orang Palembang yang ada di Jakarta saja yang datang, melainkan masyarakat sekitar turut memuji menu masakan mie celornya. Untuk satu porsi mie celor, Rina mematok harga sebesar Rp 8.000.

Selain mie celor, menu utama lain yang ditawarkan adalah pempek yang dibagi atas dua jenis, kecil dan besar. Untuk pempek kecil harganya Rp 3.000, sedangkan pempek besar Rp 10.000.

Sedangkan pindang terdiri empat macam, yakni pindang ikan patin harganya Rp 10.000, pindang udang galah Rp 15.000, pindang ayam kampung Rp 10.000, dan pindang tulang iga sapi Rp 18.000.

Warung Palembang milik Rina, setiap harinya kecuali hari libur besar buka sejak pukul 09.00 dan tutup pada pukul 21.00.

Selain di Jalan Letjen Soeprapto, Rina juga memiliki cabang yang terletak di daerah Galur, Senen, Jakarta Pusat. “Tidak menutup kemungkinan, ke depan kami akan membuka cabang baru,” tandas wanita asli Palembang ini.


No comments:

Post a Comment