Jan 31, 2010

Pedagang Handphone Seken Terdesak Ponsel China

SEJUMLAH pedagang telepon seluler (ponsel) mengaku terjadi penurunan penjualan sejak maraknya ponsel china (ponsel produksi dari China yang diberi merek lokal). Penurunan penjualan ada yang mencapai 50 persen dibanding sebelum ponsel China agresif di pasaran Indonesia pada tahun 2009.

“Penjualan ponsel seken kami menurun sampai 50 persen dibanding sebelumnya. Paling ramai ponsel China masuk tahun lalu,” kata Firdaus, karyawan toko Big One Celullar di lantai 4 ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, saat ditemui Sabtu (30/1).

Masih di ITC Cempaka Mas, Wanto Saputro dari toko Sagita Phone juga mengutarakan hal yang sama. “Penjualan ponsel seken turun sekitar 30 persen dibanding sebelum ponsel China marak di pasaran. Kalau dulu sehari laku empat unit, sekarang laku dua unit sehari sudah bagus,” kata Wanto.

Di pusat perdagangan ponsel ITC Fatmawati, para pedagang juga menuturkan hal yang sama. “Pengaruh ponsel China terasa sekali untuk penjualan ponsel seken. Karena harga ponsel China murah dan cukup lengkap. Turunnya penjualan bisa mencapai puluhan persen,” ujar Tania, karyawati toko Bintang Seluler.

Menurut Tania, salah satu faktor merosotnya penjualan ponsel seken karena makin banyak konsumen yang memilih membeli ponsel baru. “Apalagi harga ponsel China murah,” katanya.

Menurut Firdaus dan Wanto Saputro, kunci keunggulan ponsel China karena kaya fasilitas dan harga terjangkau. “Yang sekarang pasti diminta konsumen adalah ponsel bisa internetan, papan ketik sudah QWERTY, dan ada slot kartu memori,” kata Aming.


No comments:

Post a Comment