Tempo.co - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pembangunan jalan layang Semanggi dimulai April 2016. Pembangunan itu merupakan kompensasi tambahan koefisien lantai bangunan dari PT Mitra Panca Persada. “Pembangunannya rampung pertengahan 2017,” kata dia di Balai Kota seperti dikutip Koran Tempo edisi 28 Januari 2016.
Koefisien Lantai Bangunan adalah presentase perbandingan luas seluruh lantai bangunan gedung dengan luas lahan perencanaan tata ruang wilayah. Artinya, ketinggian bangunan gedung di kawasan tertentu dibatasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah 2030. Basuki mengatakan kompensasi timbul jika pemilik gedung ingin menambah lantai bangunan melebihi ketentuan.
Kompensasi itu sedianya berupa uang dan masuk ke kas daerah. Pertengahan Mei tahun lalu Basuki menerbitkan peraturan yang menyatakan kompensasi kini bisa dialihkan ke pembangunan fasilitas publik dan infrastruktur. Pasal 4 Peraturan Gubernur Nomor 175 Tahun 2015 menyebut kompensasi dibayar dalam bentuk ruang penyediaan lahan ruang terbuka hijau, pembuatan gorong-gorong utilitas, atau perbaikan trotoar.
Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal mengatakan kompensasi Mitra Panca Persada berasal dari pembangunan gedung di Jalan Jenderal Sudirman, Bendungan Hilir. Nilai kompensasi setara dengan Rp 570 miliar sebagai pagu maksimal pembangunan jalan layang. “Sama sekali tak menggunakan anggaran kami,” kata dia.
Yusmada menjelaskan, peralihan kompensasi ini mempercepat rampungnya proyek jalan layang. Pasal 4 itu berarti memangkas prosedur birokrasi berupa pencatatan pemasukan daerah dan penggunaannya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Yusmada menjelaskan, peralihan kompensasi ini mempercepat rampungnya proyek jalan layang. Pasal 4 itu berarti memangkas prosedur birokrasi berupa pencatatan pemasukan daerah dan penggunaannya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Dua ruas jalan itu dibangun dari arah Grogol, Jakarta Barat menuju Blok-M di Jakarta Selatan dan dari arah Cawang, Jakarta Timur menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Yusmada mengatakan jalan layang yang berbentuk lingkaran itu kelak mengurai kemacetan di kolong Jalan Gatot Soebroto.
Kendaraan menuju Blok M dari arah Cawang bisa melintas di jalan layang itu. Juga bagi kendaraan dari arah Grogol menuju Jakarta Pusat.
Pembangunan, kata Yusmada, sepenuhnya oleh Mitra Panca dengan anggaran sekitar Rp 540 miliar. Sisanya digunakan untuk membenahi trotoar dan jembatan penyeberangan.
Kendaraan menuju Blok M dari arah Cawang bisa melintas di jalan layang itu. Juga bagi kendaraan dari arah Grogol menuju Jakarta Pusat.
Pembangunan, kata Yusmada, sepenuhnya oleh Mitra Panca dengan anggaran sekitar Rp 540 miliar. Sisanya digunakan untuk membenahi trotoar dan jembatan penyeberangan.
No comments:
Post a Comment