
“Yang paling mudah dilihat adalah, versi Thailand tidak dilengkapi saklar head lamp. Sedang versi Indonesia ada saklar head lamp-nya,” buka Sarwono Edi, Technical Service Training Manager Technical Service Division, PT Astra Honda Motor (AHM).
Di Thailand ada peraturan yang mengharuskan pabrikan sepeda motor membuat head lamp selalu menyala. “Sedang di Indonesia, undang-undang tentang menyalakan lampu lebih diperuntukkan untuk pengendara, bukan pabrikan. Maka dari itu kita tetap memasang saklar lampu,” jelas Julius Aslan, Marketing Director, PT AHM.
Perbedaan berikutnya adalah di seputar mesin. “Ada perbedaan di settingan Electronik Control Management (ECM). Sedikit beda di sistem pengapiannya,” aku Edi yang tetap langsing ini.
Perbedaan lain ada pada konsumsi bahan bakar, meski memiliki ratio kompresi yang sama tingginya dengan versi Thailand yaitu 11:1. PCX versi Indonesia tetap diperbolehkan meminum premium. Padahal versi Thailand diharuskan menggunakan bahan bakar dengan oktan diatas 92 atau sekelas Pertamax.

No comments:
Post a Comment