Detik.com - Identitas pria yang mendalangi teror truk di Nice, Prancis, telah diketahui. Media lokal Prancis menyebut pelaku diidentifikasi sebagai Mohamed Lahouaiej Bouhlel.
Dilaporkan media lokal, Nice-Matin.com, Jumat (15/7/2016), identitas pria yang mengemudikan truk pembunuh massal di Nice pada Kamis (14/7) malam itu sesuai dengan dokumen identitas yang sebelumnya ditemukan polisi di dalam truk tersebut.
Nice-Matin.com melaporkan bahwa pengemudi truk maut itu bernama lengkap Mohamed Lahouaiej Bouhlel dan berusia 31 tahun. Bouhlel yang merupakan keturunan Tunisia ini disebut tinggal di Nice dan memiliki seorang anak berusia 3 tahun.
Apartemen yang menjadi tempat tinggal Bouhlel di distrik Nice Utara, dilaporkan telah digeledah kepolisian setempat pada Jumat (15/7) pagi. Bouhlel disebut berprofesi sebagai sopir delivery.
Bouhlel mengemudikan truk seberat 19 ton itu secara zig-zag sejauh 2 kilometer sambil menerjang orang-orang yang berkumpul di Promenade des Anglais. Aksi itu dilakukannya saat orang-orang sedang asyik menyaksikan pertunjukan kembang api dalam rangka perayaan Bastille Day atau kemerdekaan Prancis.
Nice-Matin.com melaporkan bahwa pengemudi truk maut itu bernama lengkap Mohamed Lahouaiej Bouhlel dan berusia 31 tahun. Bouhlel yang merupakan keturunan Tunisia ini disebut tinggal di Nice dan memiliki seorang anak berusia 3 tahun.
Apartemen yang menjadi tempat tinggal Bouhlel di distrik Nice Utara, dilaporkan telah digeledah kepolisian setempat pada Jumat (15/7) pagi. Bouhlel disebut berprofesi sebagai sopir delivery.
Bouhlel mengemudikan truk seberat 19 ton itu secara zig-zag sejauh 2 kilometer sambil menerjang orang-orang yang berkumpul di Promenade des Anglais. Aksi itu dilakukannya saat orang-orang sedang asyik menyaksikan pertunjukan kembang api dalam rangka perayaan Bastille Day atau kemerdekaan Prancis.
Setelah berhasil dihentikan oleh polisi yang terus menembaki kaca depan truk itu, Bouhlel mengeluarkan pistol dan melepas beberapa tembakan. Bouhlel disebut menggunakan pistol kaliber 7.65 saat baku tembak, sebelum akhirnya dia tewas ditembak polisi.
"Pelaku dikenal oleh polisi karena kasus kekerasan dan penggunaan senjata, tapi tidak memiliki keterkaitan langsung dengan terorisme," terang sumber yang memahami penyelidikan seperti dilansir The Telegraph.
"Kartu identitas pelaku ditemukan di dalam truk. Pelaku memiliki kewarganegaraan Prancis dan kewarganegaraan Tunisia," imbuh sumber itu.
Aksi Bouhlel, yang disebut serangan teroris oleh Presiden Francois Hollande itu, diyakini sudah direncanakan sejak awal. Sumber kepolisian setempat menyebut truk pendingin itu disewa dari sebuah perusahaan rental di kota Saint-Laurent-du-Var, Provence-Alpes-Cote d'Azur, yang dekat dengan kota Nice, sejak beberapa hari sebelum serangan terjadi.
"Pelaku dikenal oleh polisi karena kasus kekerasan dan penggunaan senjata, tapi tidak memiliki keterkaitan langsung dengan terorisme," terang sumber yang memahami penyelidikan seperti dilansir The Telegraph.
"Kartu identitas pelaku ditemukan di dalam truk. Pelaku memiliki kewarganegaraan Prancis dan kewarganegaraan Tunisia," imbuh sumber itu.
Aksi Bouhlel, yang disebut serangan teroris oleh Presiden Francois Hollande itu, diyakini sudah direncanakan sejak awal. Sumber kepolisian setempat menyebut truk pendingin itu disewa dari sebuah perusahaan rental di kota Saint-Laurent-du-Var, Provence-Alpes-Cote d'Azur, yang dekat dengan kota Nice, sejak beberapa hari sebelum serangan terjadi.
No comments:
Post a Comment