Kompas.com - Jakarta senantiasa penuh dengan sejuta pilihan, termasuk untuk bersantap. Anda bahkan bisa memperoleh seratusan macam ”masakan serius” hanya di sepetak emperan bengkel otomotif. Di sini, bau oli di siang hari berganti dengan aroma gurih di malam hari.
Malam sudah cukup larut, pukul 23.40. Namun, di warung emperan ini kami harus berdiri beberapa lama sebelum mendapatkan meja. Pengunjung penuh, asyik bersantap aneka rupa menu. Siapa sangka, di siang hari, warung ini adalah pelataran bengkel mobil yang kerap berlepotan oli.
Warung emperan tadi, Dim Sum Festival, berlokasi di Jalan Radio Dalam Nomor 14, Jakarta Selatan. Tepatnya di emperan bengkel mobil Kia. Warung ini baru dua tahun buka. Sebelumnya, Dim Sum Festival berlokasi di tepi Jalan Patimura, Kebayoran Baru sejak 1999. Warung baru buka pukul 18.00 setelah bengkel tutup.
Emperan bengkel disulap menjadi warung tenda dengan lampu lampion merah. Sekitar 10 meja kayu bundar ditata rapi. Pelayan yang bertugas juga tampil bak restoran hotel berbintang dengan celemek putih bersih dan topi koki.
Ada 100 menu
Warung itu menyediakan lebih dari seratus menu dengan andalan dim sum, disusul aneka masakan China, Jepang, dan Eropa. Semua masakan disajikan serupa di restoran mewah.
Salah satu dim sum favorit di sini adalah hakau, dim sum berkulit putih tipis membalut udang yang gurih. Belasan macam dim sum tersedia, mulai dengan variasi udang, hisit, kepiting, ayam, dan daging sapi. Semua rasa dim sum terasa terbuat dari bahan baku segar sehingga cita rasanya premium.
Sementara itu, menu lain misalnya aneka lumpia, macam-macam sup, kuetiau, sayur-sayuran tumis, nasi goreng, sushi, sashimi, teppanyaki, hingga aneka steak dan piza. Harganya mulai dari Rp 9.000-an hingga Rp 200.000-an untuk seekor bebek panggang.
”Selain dim sum-nya enak, warung buka sampai dini hari,” tutur Verawati Susanto (26), advokat yang malam itu bersantap bersama rekannya, RM Andiasworo (25). Andiasworo sendiri menyukai masakan bebek panggang di warung Dim Sum Festival itu.
”Ngantre” steak
Selemparan batu dari Dim Sum Festival, masih di emperan, ada warung steak yang empat bulan terakhir digilai warga di kawasan selatan Jakarta. Namanya warung Steak Hotel by Holycow!
Warung ini terletak di emperan toko kaca film. Saban malam tampak antrean panjang pengujung yang hendak bersantap. Bahkan, tak jarang, pasangan yang datang terpaksa duduk terpisah meja demi menyantap steak olahan Holycow.
Warung steak menyajikan steak wagyu yang tersohor kelembutan serat dagingnya. Tentu dengan harga lebih terjangkau dibanding restoran steak, rasa steak yang nikmat membuat persediaan daging cepat habis. ”Kami tutup lebih cepat karena sering kali jam sembilan malam sudah habis,” tutur Wynda (27), pemilik.
Harga menu steak yang dipatok cukup murah untuk steak dari daging impor. Hanya Rp 45.000 hingga Rp 95.000 untuk steak wagyu.
Pilihan remaja
Kawasan Jalan Radio Dalam-Jalan Gandaria-Jalan Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, memang kaya tempat hang out yang asyik. Salah satu tempat kesukaan para remaja hingga dewasa adalah Strawberry Cafe di Jalan Gandaria I.
Kafe ini jadi ajang gaul anak muda karena harga minuman dan makanannya cukup murah, mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 80.000 untuk steak wagyu. Selain makanan, daya tarik lainnya adalah sajian aneka permainan.
Pengelola memiliki ratusan jenis permainan, mulai dari ular tangga, congklak, sampai permainan strategi yang mewajibkan pemainnya berpikir. Mereka yang kalah harus mau diolesi bedak bayi sampai mukanya menjadi putih. Jangan heran bila saat makan di sana ada teriakan riang dan canda dari meja sebelah. Pilihan ada di tangan Anda. Jadi, mau bersantap di mana malam ini?
Malam sudah cukup larut, pukul 23.40. Namun, di warung emperan ini kami harus berdiri beberapa lama sebelum mendapatkan meja. Pengunjung penuh, asyik bersantap aneka rupa menu. Siapa sangka, di siang hari, warung ini adalah pelataran bengkel mobil yang kerap berlepotan oli.
Warung emperan tadi, Dim Sum Festival, berlokasi di Jalan Radio Dalam Nomor 14, Jakarta Selatan. Tepatnya di emperan bengkel mobil Kia. Warung ini baru dua tahun buka. Sebelumnya, Dim Sum Festival berlokasi di tepi Jalan Patimura, Kebayoran Baru sejak 1999. Warung baru buka pukul 18.00 setelah bengkel tutup.
Emperan bengkel disulap menjadi warung tenda dengan lampu lampion merah. Sekitar 10 meja kayu bundar ditata rapi. Pelayan yang bertugas juga tampil bak restoran hotel berbintang dengan celemek putih bersih dan topi koki.
Ada 100 menu
Warung itu menyediakan lebih dari seratus menu dengan andalan dim sum, disusul aneka masakan China, Jepang, dan Eropa. Semua masakan disajikan serupa di restoran mewah.
Salah satu dim sum favorit di sini adalah hakau, dim sum berkulit putih tipis membalut udang yang gurih. Belasan macam dim sum tersedia, mulai dengan variasi udang, hisit, kepiting, ayam, dan daging sapi. Semua rasa dim sum terasa terbuat dari bahan baku segar sehingga cita rasanya premium.
Sementara itu, menu lain misalnya aneka lumpia, macam-macam sup, kuetiau, sayur-sayuran tumis, nasi goreng, sushi, sashimi, teppanyaki, hingga aneka steak dan piza. Harganya mulai dari Rp 9.000-an hingga Rp 200.000-an untuk seekor bebek panggang.
”Selain dim sum-nya enak, warung buka sampai dini hari,” tutur Verawati Susanto (26), advokat yang malam itu bersantap bersama rekannya, RM Andiasworo (25). Andiasworo sendiri menyukai masakan bebek panggang di warung Dim Sum Festival itu.
”Ngantre” steak
Selemparan batu dari Dim Sum Festival, masih di emperan, ada warung steak yang empat bulan terakhir digilai warga di kawasan selatan Jakarta. Namanya warung Steak Hotel by Holycow!
Warung ini terletak di emperan toko kaca film. Saban malam tampak antrean panjang pengujung yang hendak bersantap. Bahkan, tak jarang, pasangan yang datang terpaksa duduk terpisah meja demi menyantap steak olahan Holycow.
Warung steak menyajikan steak wagyu yang tersohor kelembutan serat dagingnya. Tentu dengan harga lebih terjangkau dibanding restoran steak, rasa steak yang nikmat membuat persediaan daging cepat habis. ”Kami tutup lebih cepat karena sering kali jam sembilan malam sudah habis,” tutur Wynda (27), pemilik.
Harga menu steak yang dipatok cukup murah untuk steak dari daging impor. Hanya Rp 45.000 hingga Rp 95.000 untuk steak wagyu.
Pilihan remaja
Kawasan Jalan Radio Dalam-Jalan Gandaria-Jalan Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, memang kaya tempat hang out yang asyik. Salah satu tempat kesukaan para remaja hingga dewasa adalah Strawberry Cafe di Jalan Gandaria I.
Kafe ini jadi ajang gaul anak muda karena harga minuman dan makanannya cukup murah, mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 80.000 untuk steak wagyu. Selain makanan, daya tarik lainnya adalah sajian aneka permainan.
Pengelola memiliki ratusan jenis permainan, mulai dari ular tangga, congklak, sampai permainan strategi yang mewajibkan pemainnya berpikir. Mereka yang kalah harus mau diolesi bedak bayi sampai mukanya menjadi putih. Jangan heran bila saat makan di sana ada teriakan riang dan canda dari meja sebelah. Pilihan ada di tangan Anda. Jadi, mau bersantap di mana malam ini?
No comments:
Post a Comment