Otomotifnet.com - Mengejutkan memang! Bagi calon pembeli mobil baru jenis MPV mungkin bisa menjadi pilihan menarik. Karena, berdasar penelusuran OTOMOTIF belakangan ini, beli Honda Freed bakal diganjar diskon unit gede-gedean. Bahkan, ditambah lagi aneka aksesori segala.
Namun sebaliknya, gimana nasib para pemilik Freed yang sekarang ‘teriak’ karena ngerasa dipermainkan oleh Honda. “Sial Honda sekarang. Gak bisa dipegang sekarang harganya,” keluh Yudha, pemilik Freed yang dibelinya akhir tahun lalu.
MENGGIURKAN
Yudha enggak sendiri, masih banyak konsumen yang bingung lantaran promo yang dikasih oleh dealer-delaer Honda. Cerita lain terkuak dari mulut Widodo (bukan nama sebenarnya).
Ia mendapat sejumlah penawaran menggiurkan untuk pembelian unit baru Freed. Rencananya pemukim di Jakut ini akan beli Freed di bulan Mei 2010. Tawaran pertama tak serta-merta diberikan dealer secara menyeluruh. Tapi setelah melihat keseriusan Widodo, segera dibuka potongan harga senilai Rp 25 juta. Tanpa menawar, masih diberikan tambahan body kit, kaca film V-kool dan roof spoiler.
Tapi tawaran gak langsung membuatnya goyah dan memutuskan untuk menunda pembelian. Lalu di pertengahan bulan Juni 2010, diskon menyusut jadi hanya Rp 18 juta. Dengan alasan belum melakukan booking fee hingga awal Juni 2010. Tidak putus asa, dicari lagi penawaran ke dealer lain.
Akhirnya didapat penawaran menarik dengan potongan Rp 25 juta termasuk kaca film V-kool, roof spoiler dan sensor parkir, tapi minus body kit. “Langsung diantar hari ini (28/6),” girang pria berkumis ini.
Beda lagi pengakuan pemilik baru Freed lainnya, sebut saja Sammuel. Pria yang memilih tipe PSD (Power Sliding Door) ini dapat tawaran diskon langsung Rp 27 juta dari salah satu dealer di Jakarta. Terjadi pada waktu April dan Mei lalu.
Bahkan ia sebelumnya sempat dapat penawaran fantastis berupa diskon hingga Rp 35 juta disertai kaca film V-kool! Namun urung didapatkannya, karena pihak dealer membatasi waktu booking fee yang tak bisa ditepati. Akhirnya potongan harga Rp 29 juta yang sudah disertai kaca film V-kool berhasil didapatkannya dari dealer lain.
Tak hanya di Jakarta dan sekitarnya, OTOMOTIF sempat memergoki aksi para sales mobil Honda di Makasar, Sulsel. Tawaran diskonnya juga menarik untuk setiap pembelian Freed, baik tipe standar (SD/Sliding Door) maupun PSD (Power Sliding Door).
Yakni dikorting Rp 20 juta, itupun masih bisa ditekan hingga Rp 25 juta. “Kalau Bapak serius mau beli sekarang, bisa kami usahakan potongan harganya sampai Rp 25 juta,” kata salah seorang sales mobil Honda yang dijumpai di Makassar, (20/6) lalu.
Di Bandung, Jabar pun sama. Baru minggu lalu, Andi ‘ngangkat’ Freed gres dengan potongan harga Rp 30 juta. Itu belum termasuk fog lamp, kaca film V-kool dan tv monitor belakang yang diberi cuma-cuma.
Bahkan, Ratna, wanita yang bermukim di Bandung dikasih potongan lebih besar lagi. Yakni sebesar Rp 35 juta plus fog lamp, tail gate spoiler dan V-kool.
Fenomena di atas masih saja berlaku hingga kini. Seperti saat OTOMOTIF bertandang ke showroom Honda Pondok Indah, Jaksel, pada Selasa lalu (6/7). Meski bulan ini stok unit Freed yang tersedia semakin menipis, promo masih berlanjut lewat diskon Rp 18 juta.
Menurut Soeparno, sales manager Honda Pondok Indah, besaran diskon tersebut sudah maksimal. “Kami hanya menawarkan potongan harga. Untuk penambahan paket aksesori, sementara ini belum kami sediakan karena sedang mempersiapkan promo buat IIMS 2010 dan Lebaran nanti,” ungkapnya.
Memang, 2-3 bulan lalu, kata Soeparno, gerainya sempat berikan paket tambahan berupa kaca film V-kool (samping-belakang), full body kit, car audio stereo serta paket car theater. “Total keseluruhan nilai dari paket tambahan ini sekitar Rp 20 juta.”
OVER SUPPLAY
Kenapa diskonan Freed terkesan jor-joran belakangan ini? Padahal, menurut pengakuan salah satu sumber terpercaya yang enggan disebut namanya, margin keuntungan dari setiap penjualan unit Freed (semua tipe) di setiap dealer resmi rata-rata dipatok hingga Rp 7 juta dari harga on the road.
Margin Rp 7 juta itu kayaknya terlalu kecil buat konsumen di segmen ini. Namun bagi pihak showroom, angka tersebut paling aman buat mencegah loss berlebihan.
Kata sumber itu, margin penjualan unit bisa melorot hingga mencapai puluhan juta rupiah, lantaran dipicu aksi tiap dealer resmi Honda yang sekadar ingin menghabiskan stok Freed.
Kondisi yang terjadi di wilayah Jakarta, katanya, saat 2-3 bulan yang lalu beberapa dealer resmi mobil Honda memang sempat kebanjiran unit. Padahal demand-nya biasa aja, sehingga terjadi over supply pada dealer tersebut.
Over supply unit disinyalir akibat beberapa negara tetangga di wilayah Asean, menurun daya serapnya, terutama Thailand yang sedang dilanda konflik internal.
Seperti diketahui, pabrik mobil Honda di Karawang, Jabar, jadi basis produksi Freed untuk kawasan Asean. Alhasil, unit yang tak bisa terserap di luar negeri, otomatis dialokasikan ke pasar domestik.
Kelebihan pasokan unit Freed ini diakali oleh masing-masing dealer resmi, dengan menawarkan iming-iming diskon ‘super’ plus paket aksesori, untuk menghabiskan stok jualannya.
Fenomena ini juga terkait kebijakan pihak PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM mobil Honda, pada setiap dealer resminya, dengan pemberian insentif untuk setiap unit Freed yang berhasil terjual.
Apalagi disinyalir besaran insentif yang diperoleh pihak dealer resmi lumayan besar untuk setiap penjualan 1 unit Freed. Tak heran kalau diskon yang ditawarkan terbilang enggak rasional, lantaran pihak dealer sudah punya back-up dari insentif tadi, buat menutupi nominal yang melampaui margin penjualan normal MPV ini.
Namun sebaliknya, gimana nasib para pemilik Freed yang sekarang ‘teriak’ karena ngerasa dipermainkan oleh Honda. “Sial Honda sekarang. Gak bisa dipegang sekarang harganya,” keluh Yudha, pemilik Freed yang dibelinya akhir tahun lalu.
MENGGIURKAN
Yudha enggak sendiri, masih banyak konsumen yang bingung lantaran promo yang dikasih oleh dealer-delaer Honda. Cerita lain terkuak dari mulut Widodo (bukan nama sebenarnya).
Ia mendapat sejumlah penawaran menggiurkan untuk pembelian unit baru Freed. Rencananya pemukim di Jakut ini akan beli Freed di bulan Mei 2010. Tawaran pertama tak serta-merta diberikan dealer secara menyeluruh. Tapi setelah melihat keseriusan Widodo, segera dibuka potongan harga senilai Rp 25 juta. Tanpa menawar, masih diberikan tambahan body kit, kaca film V-kool dan roof spoiler.
Tapi tawaran gak langsung membuatnya goyah dan memutuskan untuk menunda pembelian. Lalu di pertengahan bulan Juni 2010, diskon menyusut jadi hanya Rp 18 juta. Dengan alasan belum melakukan booking fee hingga awal Juni 2010. Tidak putus asa, dicari lagi penawaran ke dealer lain.
Akhirnya didapat penawaran menarik dengan potongan Rp 25 juta termasuk kaca film V-kool, roof spoiler dan sensor parkir, tapi minus body kit. “Langsung diantar hari ini (28/6),” girang pria berkumis ini.
Beda lagi pengakuan pemilik baru Freed lainnya, sebut saja Sammuel. Pria yang memilih tipe PSD (Power Sliding Door) ini dapat tawaran diskon langsung Rp 27 juta dari salah satu dealer di Jakarta. Terjadi pada waktu April dan Mei lalu.
Bahkan ia sebelumnya sempat dapat penawaran fantastis berupa diskon hingga Rp 35 juta disertai kaca film V-kool! Namun urung didapatkannya, karena pihak dealer membatasi waktu booking fee yang tak bisa ditepati. Akhirnya potongan harga Rp 29 juta yang sudah disertai kaca film V-kool berhasil didapatkannya dari dealer lain.
Tak hanya di Jakarta dan sekitarnya, OTOMOTIF sempat memergoki aksi para sales mobil Honda di Makasar, Sulsel. Tawaran diskonnya juga menarik untuk setiap pembelian Freed, baik tipe standar (SD/Sliding Door) maupun PSD (Power Sliding Door).
Yakni dikorting Rp 20 juta, itupun masih bisa ditekan hingga Rp 25 juta. “Kalau Bapak serius mau beli sekarang, bisa kami usahakan potongan harganya sampai Rp 25 juta,” kata salah seorang sales mobil Honda yang dijumpai di Makassar, (20/6) lalu.
Di Bandung, Jabar pun sama. Baru minggu lalu, Andi ‘ngangkat’ Freed gres dengan potongan harga Rp 30 juta. Itu belum termasuk fog lamp, kaca film V-kool dan tv monitor belakang yang diberi cuma-cuma.
Bahkan, Ratna, wanita yang bermukim di Bandung dikasih potongan lebih besar lagi. Yakni sebesar Rp 35 juta plus fog lamp, tail gate spoiler dan V-kool.
Fenomena di atas masih saja berlaku hingga kini. Seperti saat OTOMOTIF bertandang ke showroom Honda Pondok Indah, Jaksel, pada Selasa lalu (6/7). Meski bulan ini stok unit Freed yang tersedia semakin menipis, promo masih berlanjut lewat diskon Rp 18 juta.
Menurut Soeparno, sales manager Honda Pondok Indah, besaran diskon tersebut sudah maksimal. “Kami hanya menawarkan potongan harga. Untuk penambahan paket aksesori, sementara ini belum kami sediakan karena sedang mempersiapkan promo buat IIMS 2010 dan Lebaran nanti,” ungkapnya.
Memang, 2-3 bulan lalu, kata Soeparno, gerainya sempat berikan paket tambahan berupa kaca film V-kool (samping-belakang), full body kit, car audio stereo serta paket car theater. “Total keseluruhan nilai dari paket tambahan ini sekitar Rp 20 juta.”
OVER SUPPLAY
Kenapa diskonan Freed terkesan jor-joran belakangan ini? Padahal, menurut pengakuan salah satu sumber terpercaya yang enggan disebut namanya, margin keuntungan dari setiap penjualan unit Freed (semua tipe) di setiap dealer resmi rata-rata dipatok hingga Rp 7 juta dari harga on the road.
Margin Rp 7 juta itu kayaknya terlalu kecil buat konsumen di segmen ini. Namun bagi pihak showroom, angka tersebut paling aman buat mencegah loss berlebihan.
Kata sumber itu, margin penjualan unit bisa melorot hingga mencapai puluhan juta rupiah, lantaran dipicu aksi tiap dealer resmi Honda yang sekadar ingin menghabiskan stok Freed.
Kondisi yang terjadi di wilayah Jakarta, katanya, saat 2-3 bulan yang lalu beberapa dealer resmi mobil Honda memang sempat kebanjiran unit. Padahal demand-nya biasa aja, sehingga terjadi over supply pada dealer tersebut.
Over supply unit disinyalir akibat beberapa negara tetangga di wilayah Asean, menurun daya serapnya, terutama Thailand yang sedang dilanda konflik internal.
Seperti diketahui, pabrik mobil Honda di Karawang, Jabar, jadi basis produksi Freed untuk kawasan Asean. Alhasil, unit yang tak bisa terserap di luar negeri, otomatis dialokasikan ke pasar domestik.
Kelebihan pasokan unit Freed ini diakali oleh masing-masing dealer resmi, dengan menawarkan iming-iming diskon ‘super’ plus paket aksesori, untuk menghabiskan stok jualannya.
Fenomena ini juga terkait kebijakan pihak PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM mobil Honda, pada setiap dealer resminya, dengan pemberian insentif untuk setiap unit Freed yang berhasil terjual.
Apalagi disinyalir besaran insentif yang diperoleh pihak dealer resmi lumayan besar untuk setiap penjualan 1 unit Freed. Tak heran kalau diskon yang ditawarkan terbilang enggak rasional, lantaran pihak dealer sudah punya back-up dari insentif tadi, buat menutupi nominal yang melampaui margin penjualan normal MPV ini.
No comments:
Post a Comment