Detik.com - Perdana Menteri (PM) Palestina Salam Fayyad menyerukan para ekstremis untuk berhenti menggunakan masalah Palestina sebagai dalih atas aksi-aksi kekerasan. Seruan ini disampaikan menyusul serangan penembakan brutal di sebuah sekolah Yahudi di Prancis.
"Sekarang waktunya bagi para penjahat ini untuk berhenti memasarkan aksi-aksi teroris mereka yang atas nama Palestina dan berhenti berpura-pura membela hak-hak anak-anak Palestina yang cuma meminta kehidupan yang layak," kata Fayyad dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (21/3/2012).
PM Palestina itu pun mengecam serangan penembakan brutal di sekolah Yahudi di Prancis yang menewaskan empat orang pada Senin, 19 Maret lalu.
"Kejahatan teroris ini dikecam sekeras mungkin oleh rakyat Palestina dan anak-anak mereka," cetus Fayyad. "Tak ada anak Palestina yang bisa menerima kejahatan yang menargetkan orang-orang tak bersalah," imbuhnya.
Pernyataan itu disampaikan Fayyad di tengah berlangsungnya pengepungan pasukan khusus Prancis di Kota Toulouse atas seorang pria, yang diduga sebagai tersangka pelaku penembakan sekolah Yahudi dan aksi-aksi penembakan lainnya di Prancis.
Pria yag diidentifikasi sebagai Mohammed Merah, warga Prancis keturunan Aljazair itu, menyebut dirinya sebagai anggota jaringan teroris Al-Qaeda. Pria berumur 24 tahun itu mengaku telah melakukan aksi-aksi penembakan brutal tersebut sebagai pembalasan dendam atas anak-anak Palestina yang tewas dalam konflik dengan Israel.
"Sekarang waktunya bagi para penjahat ini untuk berhenti memasarkan aksi-aksi teroris mereka yang atas nama Palestina dan berhenti berpura-pura membela hak-hak anak-anak Palestina yang cuma meminta kehidupan yang layak," kata Fayyad dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (21/3/2012).
PM Palestina itu pun mengecam serangan penembakan brutal di sekolah Yahudi di Prancis yang menewaskan empat orang pada Senin, 19 Maret lalu.
"Kejahatan teroris ini dikecam sekeras mungkin oleh rakyat Palestina dan anak-anak mereka," cetus Fayyad. "Tak ada anak Palestina yang bisa menerima kejahatan yang menargetkan orang-orang tak bersalah," imbuhnya.
Pernyataan itu disampaikan Fayyad di tengah berlangsungnya pengepungan pasukan khusus Prancis di Kota Toulouse atas seorang pria, yang diduga sebagai tersangka pelaku penembakan sekolah Yahudi dan aksi-aksi penembakan lainnya di Prancis.
Pria yag diidentifikasi sebagai Mohammed Merah, warga Prancis keturunan Aljazair itu, menyebut dirinya sebagai anggota jaringan teroris Al-Qaeda. Pria berumur 24 tahun itu mengaku telah melakukan aksi-aksi penembakan brutal tersebut sebagai pembalasan dendam atas anak-anak Palestina yang tewas dalam konflik dengan Israel.
No comments:
Post a Comment