Dengan banderol yang termasuk tinggi, yakni Rp 180,2 juta (OTR Jakarta) ini apakah Veloz 1.5 A/T memang senilai dengan apa yang diperoleh pemiliknya?
Bertabur Fitur
Secara tampilan eksterior, kasta tertinggi dari All New Avanza (ANA) ini memang berbeda dari ANA 1.3 E dan G maupun 1.5 G.
Bak Avanza lawas tipe 1.5 S, seluruh bodi diberi pembeda. Misal di bagian depan, radiator grille lebih eksklusif dari tipe 1.5 G.
Apalagi desain bumper dengan air dam yang dirancang lebih lebar nan panjang. Lekukannya terutama di sekitar lubang fog lamp menimbukkan kesan sporti.
Sektor belakang pun kena ubahan. Terutama bumper dengan reflector bulat menambah kesan sporti. Apalagi dipadu dengan lampu belakang model barunya. Ditambah lagi pemakaian side skirt desain gres cukup serasi dengan lekukan bodi samping yang juga anyar.
Masuk ke dalam kabin, nuansa sporti kembali terasa. Khususnya muncul dari nuansa interior serbahitam. Namun, buat ukuran MPV sedang, agaknya jadi terlihat sempit dengan warna gelap itu.
Untungnya, kelengkapan atau fitur di dalamnya cukup memuaskan hati. Contoh, lingkar kemudi sudah disediakan switch audio control lalu head unit 2 DIN CD, MP3 serta telah disiapkan pula konektor USB dan AUX in di bawah kluster tengah dasbor.
Belum lagi, adanya MID di spidometer menambah fitur baru Avanza generasi kedua ini. Cukup lengkap, karena selain tripmeter, odometer dan jam digital, khusus di Veloz sudah tersedia konsumsi bensin aktual dan rata-rata.
Bagaimana rasanya? Sebenarnya mirip dengan ANA tipe di bawahnya maupun ANEX. Suspensi belakang yang telah di-improve memberi kesan tersendiri.
Gejala suspensi belakang yang ajrut-ajrutan berkurang, jadi sedikit keras tapi jauh lebih nyaman dari Avanza lawas. Namun efek limbung saat diajak zig-zag atau pindah jalur di kecepatan tinggi masih terasa, meskipun berkurang dari generasi sebelumnya.
Masuk ke dalam kabin, nuansa sporti kembali terasa. Khususnya muncul dari nuansa interior serbahitam. Namun, buat ukuran MPV sedang, agaknya jadi terlihat sempit dengan warna gelap itu.
Untungnya, kelengkapan atau fitur di dalamnya cukup memuaskan hati. Contoh, lingkar kemudi sudah disediakan switch audio control lalu head unit 2 DIN CD, MP3 serta telah disiapkan pula konektor USB dan AUX in di bawah kluster tengah dasbor.
Belum lagi, adanya MID di spidometer menambah fitur baru Avanza generasi kedua ini. Cukup lengkap, karena selain tripmeter, odometer dan jam digital, khusus di Veloz sudah tersedia konsumsi bensin aktual dan rata-rata.
Bagaimana rasanya? Sebenarnya mirip dengan ANA tipe di bawahnya maupun ANEX. Suspensi belakang yang telah di-improve memberi kesan tersendiri.
Gejala suspensi belakang yang ajrut-ajrutan berkurang, jadi sedikit keras tapi jauh lebih nyaman dari Avanza lawas. Namun efek limbung saat diajak zig-zag atau pindah jalur di kecepatan tinggi masih terasa, meskipun berkurang dari generasi sebelumnya.
Ada satu hal lain yang mengganggu pengemudi. Yakni perubahan kaca spion samping yang diklaim lebih besar dan aerodinamis. Tapi karena lebih tinggi, efek blind spot-nya jadi besar. Berbeda spion Avanza lama yang melebar jauh lebih enak saat mau belok atau pindah jalur.
Untuk tenaga dan torsi, lebih kurang sama dengan Avanza 1.500 cc lama. Namun, akselerasi masih lebih baik versi lamanya. Boleh jadi disebabkan dari bobot kendaraan bertambah.
Untuk tenaga dan torsi, lebih kurang sama dengan Avanza 1.500 cc lama. Namun, akselerasi masih lebih baik versi lamanya. Boleh jadi disebabkan dari bobot kendaraan bertambah.
Kendati diklaim lebih irit, hasil pengetesan konsumsi bahan bakar pun tak menunjukkan perbedaan signifikan. Baik pemakaian dalam kota, konstan 100 km/jam maupun luar kota.
No comments:
Post a Comment