Detik.com - Setelah digadang-gadang akan mampu berbicara banyak di pentas roda dua Indonesia, kehadiran motor cub alias bebek bertransmisi otomatis nampaknya tidak sesuai harapan. Bahkan di Februari lalu motor bebek matik tidak terjual 1 unit pun.
Dalam data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) yang detikOto dapatkan, baik Honda maupun Yamaha yang masing-masing memiliki motor bebek matik tidak sanggup menjual produknya di bulan Februari lalu. Baik Honda Revo Techno AT dan Yamaha Lexam sama-sama membukukan angka penjualan 0 unit.
Total selama bulan Januari dan Februari 2012 kedua merek itu hanya berhasil melepas 36 unit motor. Itu pun disumbangkan Honda melalui penjualan Revo AT di Januari.
Sementara Yamaha, dalam dua bulan pertama 2012 bahkan belum sanggup menjual 1 Lexam pun ke pasaran.
Hal tersebut tentu terlihat ironis. Apalagi bila kita melihat kenyataan ada 520.131 motor bebek yang terjual di dua bulan pertama di Indonesia dan 686.136 unit motor model skutik yang terjual di Januari dan Februari lalu.
Padahal di 2011 silam, Honda tergolong cukup sukses melepas Revo AT dengan total penjualan sebesar 5.116 unit
Sementara Yamaha Lexam lebih tragis lagi. Meski memiliki total penjualan lebih tinggi dari Revo AT yakni mencapai angka 6.769 unit, tapi kebanyakan distribusi terlihat dilakukan di awal peluncuran.
Sementara di beberapa bulan belakangan tampak distribusinya menurun. Bahkan ketidak-mampuan Yamaha menjual Lexam bukan saja terjadi di Januari dan Februari 2012 saja tapi sudah terjadi sejak November dan Desember 2011 silam.
Bila melihat spesifikasinya, Honda AT tampak menggugah selera dimana mesin 110 cc yang digendong Revo Techno AT telah mengusung teknologi Continous Variable Automatic alias CV-matic yang akhirnya menjadikan motor ini sebagai motor bebek bertransmisi matik pertama di Indonesia.
Selain itu, mesin Revo Techno AT pun juga terbilang unik karena mengadopsi sistem pendinginan ganda yaitu pendinginan udara untuk CVT dan pendinginan ruang mesin dengan oli sama seperti mesin motor bebek. Dan yang paling utama, Revo Techno AT sudah dilengkapi dengan teknologi sistem Fuel Injection baru generasi ketiga dengan penambahan sensor O2 dan catalytic converter.
Fitur-fitur yang sebelumnya hanya ada pada motor matik Honda juga sudah menjadi bagian dari motor ini mulai dari standar samping otomatis (side stand switch) atau tuas brake lock di sisi kiri bawah tangan kiri pengemudi.
Sementara Yamaha Lexam hadir dengan teknologi YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission) yang diklaim membuat mesin berkapasitas 113,7 cc menjadi tahan lama, minim getaran dan suara yang lebih halus. V-Belt yang digunakan Lexam memiliki ukuran yang lebih pendek dibanding skutik yang membuat motor ini jadi lebih responsif dan teknologi CVT seperti layaknya skutik Yamaha umumnya.
Uniknya footstep (footboard) motor ini terlihat unik dan lebih lebar yang pada akhirnya membuat pengendara merasa nyaman saat berkendara. Namun sayang, Yamaha Lexam masih menggunakan sistem pengabutan dengan karburator dan masih menggunakan sistem rem tromol di roda belakang.
Dalam data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) yang detikOto dapatkan, baik Honda maupun Yamaha yang masing-masing memiliki motor bebek matik tidak sanggup menjual produknya di bulan Februari lalu. Baik Honda Revo Techno AT dan Yamaha Lexam sama-sama membukukan angka penjualan 0 unit.
Total selama bulan Januari dan Februari 2012 kedua merek itu hanya berhasil melepas 36 unit motor. Itu pun disumbangkan Honda melalui penjualan Revo AT di Januari.
Sementara Yamaha, dalam dua bulan pertama 2012 bahkan belum sanggup menjual 1 Lexam pun ke pasaran.
Hal tersebut tentu terlihat ironis. Apalagi bila kita melihat kenyataan ada 520.131 motor bebek yang terjual di dua bulan pertama di Indonesia dan 686.136 unit motor model skutik yang terjual di Januari dan Februari lalu.
Padahal di 2011 silam, Honda tergolong cukup sukses melepas Revo AT dengan total penjualan sebesar 5.116 unit
Sementara Yamaha Lexam lebih tragis lagi. Meski memiliki total penjualan lebih tinggi dari Revo AT yakni mencapai angka 6.769 unit, tapi kebanyakan distribusi terlihat dilakukan di awal peluncuran.
Sementara di beberapa bulan belakangan tampak distribusinya menurun. Bahkan ketidak-mampuan Yamaha menjual Lexam bukan saja terjadi di Januari dan Februari 2012 saja tapi sudah terjadi sejak November dan Desember 2011 silam.
Bila melihat spesifikasinya, Honda AT tampak menggugah selera dimana mesin 110 cc yang digendong Revo Techno AT telah mengusung teknologi Continous Variable Automatic alias CV-matic yang akhirnya menjadikan motor ini sebagai motor bebek bertransmisi matik pertama di Indonesia.
Selain itu, mesin Revo Techno AT pun juga terbilang unik karena mengadopsi sistem pendinginan ganda yaitu pendinginan udara untuk CVT dan pendinginan ruang mesin dengan oli sama seperti mesin motor bebek. Dan yang paling utama, Revo Techno AT sudah dilengkapi dengan teknologi sistem Fuel Injection baru generasi ketiga dengan penambahan sensor O2 dan catalytic converter.
Fitur-fitur yang sebelumnya hanya ada pada motor matik Honda juga sudah menjadi bagian dari motor ini mulai dari standar samping otomatis (side stand switch) atau tuas brake lock di sisi kiri bawah tangan kiri pengemudi.
Sementara Yamaha Lexam hadir dengan teknologi YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission) yang diklaim membuat mesin berkapasitas 113,7 cc menjadi tahan lama, minim getaran dan suara yang lebih halus. V-Belt yang digunakan Lexam memiliki ukuran yang lebih pendek dibanding skutik yang membuat motor ini jadi lebih responsif dan teknologi CVT seperti layaknya skutik Yamaha umumnya.
Uniknya footstep (footboard) motor ini terlihat unik dan lebih lebar yang pada akhirnya membuat pengendara merasa nyaman saat berkendara. Namun sayang, Yamaha Lexam masih menggunakan sistem pengabutan dengan karburator dan masih menggunakan sistem rem tromol di roda belakang.
No comments:
Post a Comment