Detik.com - Produsen mobil mewah Aston Martin menarik lebih dari 17.000 mobil karena pedal gas yang mungkin cacat.
Pembuat mobil asal Warwickshire, Inggris itu menarik sekitar 75% dari mobil-mobil yang diproduksi sejak 2007.
Aston Martin mengatakan penarikan kendaraan dilakukan setelah komponen pedal gas yang disediakan pemasok dari Cina memakai bahan plastik tiruan yang belum mendapatkan sertifikasi keamanan.
Perusahaan ini khawatir tentang potensi kerusakan pada lengan pedal, meskipun sejauh ini belum ada laporan kecelakaan yang disebabkan oleh komponen yang cacat tersebut.
Juru bicara Aston Martin menegaskan komponen pedal ini akan dibuat di dalam negeri Inggris.
Penarikan yang dilakukan di seluruh dunia ini berlaku untuk semua model yang dibuat sejak 2007, terkecuali untuk model Vantage coupe baru dan Volante.
"Keselamatan pemakai sangat penting dan mengganti pedal ini memakan kurang dari satu jam," kata juru bicara Aston Martin.
"Yang perlu juga kami tekankan adalah tidak ada insiden atau kecelakaan sejauh ini (yang diakibatkan oleh komponen pedal gas)," katanya.
Pembuat mobil asal Warwickshire, Inggris itu menarik sekitar 75% dari mobil-mobil yang diproduksi sejak 2007.
Aston Martin mengatakan penarikan kendaraan dilakukan setelah komponen pedal gas yang disediakan pemasok dari Cina memakai bahan plastik tiruan yang belum mendapatkan sertifikasi keamanan.
Perusahaan ini khawatir tentang potensi kerusakan pada lengan pedal, meskipun sejauh ini belum ada laporan kecelakaan yang disebabkan oleh komponen yang cacat tersebut.
Juru bicara Aston Martin menegaskan komponen pedal ini akan dibuat di dalam negeri Inggris.
Penarikan yang dilakukan di seluruh dunia ini berlaku untuk semua model yang dibuat sejak 2007, terkecuali untuk model Vantage coupe baru dan Volante.
"Keselamatan pemakai sangat penting dan mengganti pedal ini memakan kurang dari satu jam," kata juru bicara Aston Martin.
"Yang perlu juga kami tekankan adalah tidak ada insiden atau kecelakaan sejauh ini (yang diakibatkan oleh komponen pedal gas)," katanya.
No comments:
Post a Comment