Kompas.com - Suzuki Inazuma semakin tergerus pemain-pemain mapan lainnya di segmen sepeda motor berkubikasi 250cc. Kabar terakhir seperti dilansir indianautosblog, Selasa (16/12/2014), model sport bermesin dua silinder ini akan ”disuntik mati” mulai Maret 2015 di India.
Kabar ini seperti berbanding lurus dengan pernyataan Motoo Murakami, Managing Director 2W PT Suzuki Indomobil Sales belum lama ini yang membocorkan bahwa akan ada perubahan besar di segmen sport, khususnya 250cc, mulai tahun depan.
Bisa diterjemahkan, usia Inazuma tinggal menunggu ajal. Meski di Eropa muncul versi ber-fairing, hal itu tak akan lebih dari sekadar perpanjangan usia untuk menunggu model baru yang akan menetas.
Di India, Inazuma tak bisa berbicara banyak dengan para pesaing seperti KTM yang menawarkan model dengan harga lebih murah. Kawasaki bahkan menghajar dengan tawaran Ninja 300cc yang lebih bertenaga dan modern.
Seperti ulasan berbagai media di India, Inazuma bukanlah sepeda motor kacangan. Kendaraan ini diciptakan memang untuk kenyamanan touring, bukan gaya-gayaan berbaju sport. Kemampuan mesin dan handling super cukup menggiurkan pecintanya.
Namun kenyamanan dan kelebihan itu seakan sirna oleh tren. Kini, penggemar Suzuki tinggal menunggu, apakah suksesornya mampu melawan para rival yang semakin ganas?
Kabar ini seperti berbanding lurus dengan pernyataan Motoo Murakami, Managing Director 2W PT Suzuki Indomobil Sales belum lama ini yang membocorkan bahwa akan ada perubahan besar di segmen sport, khususnya 250cc, mulai tahun depan.
Bisa diterjemahkan, usia Inazuma tinggal menunggu ajal. Meski di Eropa muncul versi ber-fairing, hal itu tak akan lebih dari sekadar perpanjangan usia untuk menunggu model baru yang akan menetas.
Di India, Inazuma tak bisa berbicara banyak dengan para pesaing seperti KTM yang menawarkan model dengan harga lebih murah. Kawasaki bahkan menghajar dengan tawaran Ninja 300cc yang lebih bertenaga dan modern.
Seperti ulasan berbagai media di India, Inazuma bukanlah sepeda motor kacangan. Kendaraan ini diciptakan memang untuk kenyamanan touring, bukan gaya-gayaan berbaju sport. Kemampuan mesin dan handling super cukup menggiurkan pecintanya.
Namun kenyamanan dan kelebihan itu seakan sirna oleh tren. Kini, penggemar Suzuki tinggal menunggu, apakah suksesornya mampu melawan para rival yang semakin ganas?
No comments:
Post a Comment