Merdeka.com - Kasus pelecehan seksual kembali terjadi di Jakarta. Kali ini, seorang pengemudi GrabBike telah berbuat tidak sopan kepada penumpangnya yang merupakan warga negara Australia. Pelaku mengirimkan video porno ke ponsel korban melalui aplikasi WhatsApp. Tak hanya itu, pelaku mengancam bule tersebut karena teleponnya tidak direspon.
Tindakan pelecehan ini pun sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Pihak GrabBike sendiri menyesalkan tindakan itu dan memutuskan untuk memecat driver tersebut melalui serangkaian investigasi dan analisa bukti.
"Kami telah memutus kemitraan dengan pengemudi yang bersangkutan dan siap memberikan dukungan penuh kepada penumpang tersebut jika yang bersangkutan melakukan pelaporan ke pihak yang berwenang," kata Country Head of Marketing, Grab Indonesia, Kiki Rizki melalui pesan tertulis yang diterima merdeka.com, Rabu (24/8).
Pihaknya mengaku telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dilakukan drivernya kepada penumpang tersebut. Kiki menyebut manajemen siap mendukung korban jika ingin melaporkan anak buahnya itu ke pihak berwajib.
"Segenap manajemen Grab menyesali atas ketidaknyamanan yang terjadi dan telah menyampaikan permintaan maaf kepada penumpang yang bersangkutan. Kami telah menghubungi kedua belah pihak, baik penumpang maupun pengemudi di mana telah menjadi standar kami untuk senantiasa menganalisa seluruh komplain maupun masukan yang kami terima dengan seksama," tegasnya.
Dari kejadian ini, GrabBike akan meningkatkan aspek keselamatan para penumpang dan pengemudi secara keseluruhan mulai dari operasional, pelatihan pengemudi hingga teknologi. Selain itu, Kiki menuturkan pihaknya tak akan segan menindak tegas pengemudi yang kedapatan melanggar kode etik dan tata tertib yang ditetapkan manajemen.
"Kami telah menerapkan penegakan disiplin secara ketat melalui kode etik pengemudi di mana seluruh pengemudi GrabBike wajib menaati seluruh ketentuan yang tercantum dalam kode etik tersebut," tegas Kiki
"Grab tidak akan segan untuk menindak tegaspengemudi yang melakukan pelanggaran, termasuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara maupun pemutusan kemitraan," sambungnya.
Sebelumnya, seorang pengemudi GrabBike di Jakarta mengancam akan membunuh penumpangnya yang merupakan warga negara Australia. Dia mengancam karena kelakuan buruknya dilaporkan ke perusahaan GrabBike.
"Kau sudah tembakan peluru siap-siap terima peluru dari aku. Tidak sulit mencari WNA di Jakarta. Orang Australia sudah membunuh polisi Indonesia, saatnya kamu mati... terompet perang kau yang tiup," demikian tulisan ancaman driver GrabBike yang dikirimkan kepada penumpangnya.
Kasus ini berawal dari sikap kurang ajar driver setelah mengantarkan bule tersebut, beberapa hari yang lalu. Beberapa kali pelaku mencoba menghubungi melalui telepon, tetapi tak pernah direspon. Sampai kemudian, pelaku mengirimkan video porno ke ponsel korban melalui aplikasi Whatsapp.
Merasa terganggu dengan kelakuan driver, konsumen kemudian mengadukan permasalahan kepada GrabBike. Mulailah dia mengeluarkan kata-kata ancaman.
"Sampai aku ditelepon dari kantor, jangan salahkan saya. Tidak sulit mencari yang bukan pribumi. Dari awal tidak pernah ada balasan, apa susah ketik kata tidak, never read word NO/DONT," tulis driver.
"Buat bikin laporan pecat setelah itu last name. Indonesia negara magic, beritahu kawan atau bos kamu aku sudah punya rambutMU. Memang Indonesia negara hukum, tetapi tidak ada satu hukum pun yang bisa menjerat pengguna magic. Tidak ada alat bukti," tulis driver menambahkan.
"Kami telah memutus kemitraan dengan pengemudi yang bersangkutan dan siap memberikan dukungan penuh kepada penumpang tersebut jika yang bersangkutan melakukan pelaporan ke pihak yang berwenang," kata Country Head of Marketing, Grab Indonesia, Kiki Rizki melalui pesan tertulis yang diterima merdeka.com, Rabu (24/8).
Pihaknya mengaku telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dilakukan drivernya kepada penumpang tersebut. Kiki menyebut manajemen siap mendukung korban jika ingin melaporkan anak buahnya itu ke pihak berwajib.
"Segenap manajemen Grab menyesali atas ketidaknyamanan yang terjadi dan telah menyampaikan permintaan maaf kepada penumpang yang bersangkutan. Kami telah menghubungi kedua belah pihak, baik penumpang maupun pengemudi di mana telah menjadi standar kami untuk senantiasa menganalisa seluruh komplain maupun masukan yang kami terima dengan seksama," tegasnya.
Dari kejadian ini, GrabBike akan meningkatkan aspek keselamatan para penumpang dan pengemudi secara keseluruhan mulai dari operasional, pelatihan pengemudi hingga teknologi. Selain itu, Kiki menuturkan pihaknya tak akan segan menindak tegas pengemudi yang kedapatan melanggar kode etik dan tata tertib yang ditetapkan manajemen.
"Kami telah menerapkan penegakan disiplin secara ketat melalui kode etik pengemudi di mana seluruh pengemudi GrabBike wajib menaati seluruh ketentuan yang tercantum dalam kode etik tersebut," tegas Kiki
"Grab tidak akan segan untuk menindak tegaspengemudi yang melakukan pelanggaran, termasuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara maupun pemutusan kemitraan," sambungnya.
Sebelumnya, seorang pengemudi GrabBike di Jakarta mengancam akan membunuh penumpangnya yang merupakan warga negara Australia. Dia mengancam karena kelakuan buruknya dilaporkan ke perusahaan GrabBike.
"Kau sudah tembakan peluru siap-siap terima peluru dari aku. Tidak sulit mencari WNA di Jakarta. Orang Australia sudah membunuh polisi Indonesia, saatnya kamu mati... terompet perang kau yang tiup," demikian tulisan ancaman driver GrabBike yang dikirimkan kepada penumpangnya.
Kasus ini berawal dari sikap kurang ajar driver setelah mengantarkan bule tersebut, beberapa hari yang lalu. Beberapa kali pelaku mencoba menghubungi melalui telepon, tetapi tak pernah direspon. Sampai kemudian, pelaku mengirimkan video porno ke ponsel korban melalui aplikasi Whatsapp.
Merasa terganggu dengan kelakuan driver, konsumen kemudian mengadukan permasalahan kepada GrabBike. Mulailah dia mengeluarkan kata-kata ancaman.
"Sampai aku ditelepon dari kantor, jangan salahkan saya. Tidak sulit mencari yang bukan pribumi. Dari awal tidak pernah ada balasan, apa susah ketik kata tidak, never read word NO/DONT," tulis driver.
"Buat bikin laporan pecat setelah itu last name. Indonesia negara magic, beritahu kawan atau bos kamu aku sudah punya rambutMU. Memang Indonesia negara hukum, tetapi tidak ada satu hukum pun yang bisa menjerat pengguna magic. Tidak ada alat bukti," tulis driver menambahkan.
No comments:
Post a Comment