Kompas.com - Belum rampung masalah inflator Takata airbag, Honda Motor, Jumat (14/7/2017), menyampaikan akan menarik (recall) sekitar 2,1 juta unit kendaraan di seluruh dunia, untuk mengganti sensor baterai karena berisiko kebakaran.
Chris Martin, juru bicara produsen mobil Jepang tersebut mengatakan, penarikan tersebut akan mencakup 1,15 juta kendaraan Accord, dari model tahun 2013-2016 di Amerika Serikat, dan hampir 1 juta di tempat lain, untuk mengganti sensor baterai 12 volt.
Honda mengaku sudah menerima empat laporan, tentang kebakaran kompartemen mesin di Amerika Serikat dan setidaknya satu di Kanada, atau wilayah yang menggunakan garam di jalanan dalam jumlah signifikan pada musim dingin. Namun sampai saat ini, belum ada laporan soal adanya cedera atau luka-luka.
Honda mengaku sudah menerima empat laporan, tentang kebakaran kompartemen mesin di Amerika Serikat dan setidaknya satu di Kanada, atau wilayah yang menggunakan garam di jalanan dalam jumlah signifikan pada musim dingin. Namun sampai saat ini, belum ada laporan soal adanya cedera atau luka-luka.
Sampai pengumuman dilakukan, merek Jepang yang masih kokoh berdiri sendiri ini telah menerima 3.972 klaim garansi di AS, yang berkaitan dengan masalah ini.
Kondisi ini terjadi, kata pihak Honda, mungkin karena sensor baterai tidak cukup tertutup rapat dari gangguan embun atau tetesan air. Seiring waktu, tetesan air yang sudah tercampur dengan garam jalan atau bahan lainnya bisa masuk ke dalam sensor baterai, yang menyebabkan karat dan korsleting listrik dari sensor.
Karena besarnya recall, Honda mengatakan kalau diler mereka pada awalnya akan mengadopsi perbaikan sementara, dengan menerapkan perekat untuk mencegah intrusi dari tetesan air atau embun, dan kemudian mengganti sensornya.
Kondisi ini terjadi, kata pihak Honda, mungkin karena sensor baterai tidak cukup tertutup rapat dari gangguan embun atau tetesan air. Seiring waktu, tetesan air yang sudah tercampur dengan garam jalan atau bahan lainnya bisa masuk ke dalam sensor baterai, yang menyebabkan karat dan korsleting listrik dari sensor.
Karena besarnya recall, Honda mengatakan kalau diler mereka pada awalnya akan mengadopsi perbaikan sementara, dengan menerapkan perekat untuk mencegah intrusi dari tetesan air atau embun, dan kemudian mengganti sensornya.
Honda pertama kali menerima klaim kebakaran kompartemen mesin di wilayah Kanada pada 2015 lalu, dan mulai menyelidiki masalah ini. Pada awal 2016, mereka kembali menerima klaim tentang kebakaran serupa di China.
Jika disebut recall secara global, ada kemungkinan pihak Honda Indonesia juga akan melakukan hal serupa. Kita tunggu informasinya lebih lanjut.
Jika disebut recall secara global, ada kemungkinan pihak Honda Indonesia juga akan melakukan hal serupa. Kita tunggu informasinya lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment