Nenek kandung Manohara Odelia Pinot, Nurul Achmad (64), yang berada di Makassar sangat sedih memikirkan cucunya yang kini masih berada dalam kungkungan Istana Kerajaan Kelantan, Malaysia. Nurul mengaku pada awalnya mereka memang silau dengan kekayaan keluarga Fakhri, suami Mano.
"Kami akui awalnya kami silau pada kekayaan Fakhri. Tapi kami anggap itu nilai plus bagi keluarga kami yang dipinang oleh keluarga kerajaan," ungkap Nurul saat ditemui di rumahnya, Jl Bajiminasa, Makassar , Sulawesi Selatan, Sabtu (25/4/2009 ).
Saat ditemui detikcom, Nurul tak henti-hentinya menangisi cucunya sambil memandang foto-foto Mano. Nurul yang berdarah Bugis-Duri ini menuturkan, sosok Mano di matanya berkarakter pemalu, pendiam, dan tertutup. Mano hanya mau membicarakan hal pribadinya pada pengacara atau dokternya saja.
"Kalau saya tanya, dia menghindar dan malas membicarakan urusan pribadinya dengan suaminya," tutur Nurul.
Nurul terakhir bertemu dengan cucunya di Jakarta bulan Februari 2009 lalu. Dia mengetahui Mano telah melarikan diri dari Kelantan dan takut kembali lagi ke pelukan suaminya.
Saat Mano berada di Jakarta, lanjut Nurul, pihak keluarga Kerajaan Kelantan mengajak keluarga Mano di Indonesia untuk ikut melaksanakan umroh bersama rombongan keluarga Fakhri.
"Mahonara sempat menolak ajakan umroh dan ngomong bahwa katanya Allah itu sangat dekat dengan hamba-Nya, ngapain jauh-jauh ke Baitullah," ungkap Nurul menirukan ucapan cucunya.
Nurul pun membujuk Manoh agar tidak menolak permintaan keluarga suaminya karena itu merupakan panggilan dari Allah. Mano pun akhirnya luluh dan berangkat umroh ditemani beberapa kerabat dekatnya.
Nurul mengaku dirinya berada di Kuala Lumpur saat Fakhri memaksa Mano ikut pulang ke Kelantan. Saat mencoba menghubungi pihak kerajaan, Nurul dilarang masuk ke daerah Kelantan.
"Kami tahu banyak kasus yang lebih pedih di negeri ini, tapi kami mohon, tolong kasih kebebasan kepada cucu saya untuk menghubungi keluarganya di Indonesia," pinta Nurul.
Seperti orang tua pada umumnya, Nurul berharap rumah tangga yang telah dibangun oleh cucunya bersama Fakhri bisa kembali normal seperti sedia kala. Kebahagiaan cucunya adalah kebahagiaannya juga.
No comments:
Post a Comment