Seks tak selamanya berkobar.
Salah satu obat anti impotensi yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah sildenafil yang di pasaran sering disebut dengan pil biru. Penelitian yang telah dilakukan secara ekstensif di banyak negara memang membuktikan bahwa obat ini punya tingkat keberhasilan tinggi, sampai 89 persen untuk memicu ereksi.
Kendati demikian, obat ini juga memiliki efek samping. Dalam suatu telaah sistematis dan meta analisis dari 49 penelitian klinis, Dr Alexander Tsertsvadze dari Ottawa Health Research Institute, Kanada dan timnya melaporkan bahwa pria yang memakai Sildenafasil sitrat memiliki risiko 1,5 kali lebih besar mengalami efek samping dibanding dengan mereka yang menggunakan plasebo.
Efek samping yang paling umum dari obat lemah syahwat ini antara lain adalah sakit kepala, dada berdebar-debar, sesak napas, dan gangguan penglihatan, flushing (muka memerah karena pelebaran pembuluh darah di wajah), serta gangguan pencernaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa risiko efek samping meningkat seiring dengan ditambahnya dosis viagra yang diminum.
"Setiap obat pasti memiliki efek samping – tidak ada satupun obat yang bebas efek samping, termasuk sildenafil sitrat," kata dr. Budhi Damian Widjojo, Primary Care Medical Advisor PT. Pfizer
Sildenafil sitrat hanya boleh digunakan bila dokter menyatakan seorang pria terindikasi menderita disfungsi ereksi. "Tentunya pria dewasa yang boleh menggunakan obat ini," katanya.
Selain itu untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, Budhi menjelaskan sildenafil sitrat tidak diperbolehkan pada pasien yang sedang minum obat jantung golongan nitrat. "Penggunaan sildenafil sitrat untuk pasien yang menderita penyakit jantung harus berhati-hati karena ada kemungkinan mereka minum obat golongan nitrat tersebut atau karena memang kondisi jantungnya yang tidak optimal untuk berhubungan seksual," jelasnya.
Pada pria, aliran darah merupakan bagian terpenting untuk menghasilkan hubungan seks yang baik. Sildenafil bekerja merelaksasi otot polos, dengan cara menghambat enzim fosfodiestrase. Otot polos yang berperan dalam impotensi disebut korpus kavernosum, suatu jaringan yang mendukung ereksi pada penis. Dalam kondisi relaksasi, aliran darah masuk ke dalam penis sehingga terjadilah ereksi.
No comments:
Post a Comment