Kompas.com - Seekor laba-laba yang dikenal dengan laba-laba pisang diketahui memiliki racun yang sangat berbahaya. Namun, pada saat yang sama, racun laba-laba ini potensial mengobat gangguan ereksi pria.
Laba-laba yang dimaksud merupakan jenis Phoneutria nigriventer, anggota dari keluarga Ctenidae. Laba-laba ini berasal dari Afrika Selatan namun menyebar seiring penyebaran pisang yang menjadi relung habitatnya.
Diketahui sebelumnya, gigitan laba-laba jenis ini bisa menyebabkan sesak napas, tremor, air liur berlebihan, dan bahkan bisa mengakibatkan kematian jika jumlah racun yang masuk cukup besar.
Akibat lain, seperti yang terungkap berdasarkan hasil penelitian, racun laba-laba ini dapat menyebabkan priapism, ereksi berkepanjangan yang dapat merusak jaringan penis secara permanen.
Karena bisa menyebabkan ereksi berkepanjangan, peneliti bertanya-tanya apakah racun ini juga bisa mengatasi masalah ereksi pria, seperti halnya Viagra, Levitra dan Chialis yang beredar saat ini.
Kenia P. Nunes PhD dan rekannya mencoba mengujicobakan racun laba-laba itu pada tikus. Hasilnya, racun tersebut memang terbukti mengobati gangguan ereksi yang dialami oleh tikus yang sudah tua.
Racun laba-laba tersebut bernama PnTx2-6. Dilaporkan National Geographic, Senin (10/9/2012), racun laba-laba itu mengobati ereksi dengan memicu pelepasan nitrit oksida yang merelaksasi dinding pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah di area penis.
Hasil riset ini dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine.
Laba-laba yang dimaksud merupakan jenis Phoneutria nigriventer, anggota dari keluarga Ctenidae. Laba-laba ini berasal dari Afrika Selatan namun menyebar seiring penyebaran pisang yang menjadi relung habitatnya.
Diketahui sebelumnya, gigitan laba-laba jenis ini bisa menyebabkan sesak napas, tremor, air liur berlebihan, dan bahkan bisa mengakibatkan kematian jika jumlah racun yang masuk cukup besar.
Akibat lain, seperti yang terungkap berdasarkan hasil penelitian, racun laba-laba ini dapat menyebabkan priapism, ereksi berkepanjangan yang dapat merusak jaringan penis secara permanen.
Karena bisa menyebabkan ereksi berkepanjangan, peneliti bertanya-tanya apakah racun ini juga bisa mengatasi masalah ereksi pria, seperti halnya Viagra, Levitra dan Chialis yang beredar saat ini.
Kenia P. Nunes PhD dan rekannya mencoba mengujicobakan racun laba-laba itu pada tikus. Hasilnya, racun tersebut memang terbukti mengobati gangguan ereksi yang dialami oleh tikus yang sudah tua.
Racun laba-laba tersebut bernama PnTx2-6. Dilaporkan National Geographic, Senin (10/9/2012), racun laba-laba itu mengobati ereksi dengan memicu pelepasan nitrit oksida yang merelaksasi dinding pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah di area penis.
Hasil riset ini dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine.
No comments:
Post a Comment