Shogun 125 SP generasi pertama merupakan varian andalan Suzuki yang terkenal lincah dan berperforma tinggi. Namun bagi Riko Muhamad Reza, itu dirasa masih kurang. "Apalagi kalau dipakai turing keluar kota, nafas mesin kurang panjang," ujar pemilik Shogun warna merah ini.
Tenang Bro, Usin Sunarya, pemilik bengkel HDM yang ada di Jl. Gudang Air, Kampung Rambutan Ciracas, Jaktim. Punya cara untuk mengatasinya. Kebetulan juga, HDM jadi bengkel rujukan anak-anak klub Shogun.
Hasil oprekannya, tenaga bebek 125 cc itu jadi 9,58 dk/7.900 rpm, sedang torsi 9,56 Nm/6.400 rpm. Angka-angka tersebut berdasarkan pengetesan dengan alat dynamometer merek Dyno Jet tipe 250i milik Bintang Racing Team (BRT), di Cibinong, Jabar.
Bila dibandingkan dengan power standarnya yang 8,4 dk/8.000 rpm dan torsi 8,3 Nm/6.500 rpm, maka kilikan Usin berdampak kenaikan tenaga 1,18 dk dan torsi 1,26 Nm. Jika dilihat dari grafik tenaga, terlihat penurunan tenaga di atas 7.900 rpm lebih landai, artinya nafas mesin lebih panjang.
Berikut hal-hal yang dilakukan Usin, untuk mendongkrak tenaga dan nafas Shogun 125SP.
BLOK SILINDER DAN PISTON
Blok standar dikorter 4 mm, agar piston Suzuki Thunder oversize 50 (57,5 mm) bisa masuk. Cara ini, membuat volume silinder Shogun jadi 143,3 cc. Agar tak membentur kepala silinder, bibir piston dibubut, lalu diameter dome dibikin 40 mm.
KEPALA SILINDER
Agar kompresi lebih tinggi, kop dibubut sebanyak 1 mm. Namun sayang, Usin tak menghitung sekarang perbandingannya berapa. "Yang jelas mesti pakai Pertamax biar enggak ngelitik," paparnya. Lalu saluran in dan ex dihaluskan kulit jeruknya, agar aliran bahan bakar lebih lancar.
NOKEN AS DAN PER KLEP
Dibubut sebanyak 1 mm agar angkatan klep lebih besar, namun lagi-lagi mekanik murah senyum ini tak menghitung angka pastinya. Lalu dijodohkan dengan per klep Honda Sonic, yang memiliki kekakuan lebih besar, sehingga pada rpm tinggi klep tak floating. "Pasang pernya cukup yang besar saja," tambahnya.
FILTER
Agar pemasukan udara lebih banyak, kertas filter dilubangi beberapa bagian. "Sedikit saja pada bagian tengah, agar sedikit lebih plong," terang Usin.
KNALPOT
Kelancaran saluran pelepas gas buang berpengaruh pada tenaga yang dihasilkan. Nah agar makin lancar, silencer dibobok, sedang lehernya diganti pakai pipa berdiameter 28 mm, aslinya hanya 22 mm.
PENGAPIAN
Agar mendukung nafas mesin makin panjang, otak pengapian alias CDI diganti dengan yang non-limiter. Caranya dengan mengandalkan CDI bawaan Suzuki Shogun 110. Penyesuaiannya, mesti mengatur ulang panjang sensor pulser di magnet, disamakan dengan bawaan Shogun 110 yang hanya 14 mm. "Potong bagian depan sebanyak 16 mm, dari standarnya yang 30 mm," tutupnya.
Tenang Bro, Usin Sunarya, pemilik bengkel HDM yang ada di Jl. Gudang Air, Kampung Rambutan Ciracas, Jaktim. Punya cara untuk mengatasinya. Kebetulan juga, HDM jadi bengkel rujukan anak-anak klub Shogun.
Hasil oprekannya, tenaga bebek 125 cc itu jadi 9,58 dk/7.900 rpm, sedang torsi 9,56 Nm/6.400 rpm. Angka-angka tersebut berdasarkan pengetesan dengan alat dynamometer merek Dyno Jet tipe 250i milik Bintang Racing Team (BRT), di Cibinong, Jabar.
Bila dibandingkan dengan power standarnya yang 8,4 dk/8.000 rpm dan torsi 8,3 Nm/6.500 rpm, maka kilikan Usin berdampak kenaikan tenaga 1,18 dk dan torsi 1,26 Nm. Jika dilihat dari grafik tenaga, terlihat penurunan tenaga di atas 7.900 rpm lebih landai, artinya nafas mesin lebih panjang.
Berikut hal-hal yang dilakukan Usin, untuk mendongkrak tenaga dan nafas Shogun 125SP.
BLOK SILINDER DAN PISTON
Blok standar dikorter 4 mm, agar piston Suzuki Thunder oversize 50 (57,5 mm) bisa masuk. Cara ini, membuat volume silinder Shogun jadi 143,3 cc. Agar tak membentur kepala silinder, bibir piston dibubut, lalu diameter dome dibikin 40 mm.
KEPALA SILINDER
Agar kompresi lebih tinggi, kop dibubut sebanyak 1 mm. Namun sayang, Usin tak menghitung sekarang perbandingannya berapa. "Yang jelas mesti pakai Pertamax biar enggak ngelitik," paparnya. Lalu saluran in dan ex dihaluskan kulit jeruknya, agar aliran bahan bakar lebih lancar.
NOKEN AS DAN PER KLEP
Dibubut sebanyak 1 mm agar angkatan klep lebih besar, namun lagi-lagi mekanik murah senyum ini tak menghitung angka pastinya. Lalu dijodohkan dengan per klep Honda Sonic, yang memiliki kekakuan lebih besar, sehingga pada rpm tinggi klep tak floating. "Pasang pernya cukup yang besar saja," tambahnya.
FILTER
Agar pemasukan udara lebih banyak, kertas filter dilubangi beberapa bagian. "Sedikit saja pada bagian tengah, agar sedikit lebih plong," terang Usin.
KNALPOT
Kelancaran saluran pelepas gas buang berpengaruh pada tenaga yang dihasilkan. Nah agar makin lancar, silencer dibobok, sedang lehernya diganti pakai pipa berdiameter 28 mm, aslinya hanya 22 mm.
PENGAPIAN
Agar mendukung nafas mesin makin panjang, otak pengapian alias CDI diganti dengan yang non-limiter. Caranya dengan mengandalkan CDI bawaan Suzuki Shogun 110. Penyesuaiannya, mesti mengatur ulang panjang sensor pulser di magnet, disamakan dengan bawaan Shogun 110 yang hanya 14 mm. "Potong bagian depan sebanyak 16 mm, dari standarnya yang 30 mm," tutupnya.
No comments:
Post a Comment