Kompas.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sejak akhir Januari 2013 menghidupkan lagi nomor pusat laporan publik atau contact center 110 dengan menggandeng anak perusahaan Telkom, Infomedia. Polri mengklaim layanan ini bakal melayani dengan cepat semua laporan yang masuk ke 110.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Oegroseno mengatakan, laporan masyarakat ke 110 akan diketahui oleh sistem yang dimiliki Telkom dan Infomedia. Dalam 24 jam, Petugas Infomedia di tingkat 1 contact center akan menerima semua pengaduan dan informasi dari masyarakat dalam waktu kurang dari 20 detik.
"Petugas akan meneruskan laporan kepada Kepolisian Daerah (Polda) dan Kepolisian Resort (Polres) terdekat dari lokasi pelapor," katanya. Ia melanjutkan, polisi yang bertugas akan sampai di lokasi pelapor sekitar 5 sampai 10 menit.
Rencananya, contact center 110 akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. "Ada 465 polres yang di-cover oleh sistem 110," lanjut Oegroseno. Selain telepon, Polri dan Infomedia menjanjikan 110 akan bisa dihubungi melalui SMS, email, fax dan media sosial.
Publik dapat memberikan informasi, saran, pengaduan hingga tindakan kriminal yang menggangu ketertiban dan keamanan termasuk ancaman dan penghinaan. Laporan yang sifatnya sangat penting akan mendapat konfirmasi dari petugas tingkat 2 dan sistem 110.
Menurut Arman Hazairin, Contact Center & Outsourcing Services Director Infomedia, hingga pertengahan 2013 ada 18 ribu telepon per hari yang masuk ke 110. Namun, hanya ada 101 laporan per hari. 96 persen dari jumlah itu merupakan pengaduan, 1 persen ancaman, 2 persen permintaan, dan 1 persen penghinaan.
Selama 24 jam, telepon yang masuk ke 110 lebih banyak berasal dari telepon seluler sebesar 73%, Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) 21 persen, dan sambungan lokal (dari Jakarta) sebesar 7 persen.
Berdasarkan kategori, 30 persen laporan yang masuk ke 110 adalah tindak kriminalitas, 19 persen info lalu lintas, dan kecelakaan 18 persen. Meski demikian, Arman mengakui, contact center 110 masih sering menerima telepon iseng dan salah sambung.
Contact center 110 merupakan layanan bebas pulsa. Namun, bebas pulsa ini baru berlaku untuk pengguna jaringan telekomunikasi grup Telkom, meliputi pesawat telepon rumah tangga Telkom, telepon sululer Telkomsel dan Flexi. Di kemudian hari contact center 110 akan digratiskan juga untuk pelanggan dari operator telekomunikasi lain di luar grup Telkom.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Oegroseno mengatakan, laporan masyarakat ke 110 akan diketahui oleh sistem yang dimiliki Telkom dan Infomedia. Dalam 24 jam, Petugas Infomedia di tingkat 1 contact center akan menerima semua pengaduan dan informasi dari masyarakat dalam waktu kurang dari 20 detik.
"Petugas akan meneruskan laporan kepada Kepolisian Daerah (Polda) dan Kepolisian Resort (Polres) terdekat dari lokasi pelapor," katanya. Ia melanjutkan, polisi yang bertugas akan sampai di lokasi pelapor sekitar 5 sampai 10 menit.
Rencananya, contact center 110 akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. "Ada 465 polres yang di-cover oleh sistem 110," lanjut Oegroseno. Selain telepon, Polri dan Infomedia menjanjikan 110 akan bisa dihubungi melalui SMS, email, fax dan media sosial.
Publik dapat memberikan informasi, saran, pengaduan hingga tindakan kriminal yang menggangu ketertiban dan keamanan termasuk ancaman dan penghinaan. Laporan yang sifatnya sangat penting akan mendapat konfirmasi dari petugas tingkat 2 dan sistem 110.
Menurut Arman Hazairin, Contact Center & Outsourcing Services Director Infomedia, hingga pertengahan 2013 ada 18 ribu telepon per hari yang masuk ke 110. Namun, hanya ada 101 laporan per hari. 96 persen dari jumlah itu merupakan pengaduan, 1 persen ancaman, 2 persen permintaan, dan 1 persen penghinaan.
Selama 24 jam, telepon yang masuk ke 110 lebih banyak berasal dari telepon seluler sebesar 73%, Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) 21 persen, dan sambungan lokal (dari Jakarta) sebesar 7 persen.
Berdasarkan kategori, 30 persen laporan yang masuk ke 110 adalah tindak kriminalitas, 19 persen info lalu lintas, dan kecelakaan 18 persen. Meski demikian, Arman mengakui, contact center 110 masih sering menerima telepon iseng dan salah sambung.
Contact center 110 merupakan layanan bebas pulsa. Namun, bebas pulsa ini baru berlaku untuk pengguna jaringan telekomunikasi grup Telkom, meliputi pesawat telepon rumah tangga Telkom, telepon sululer Telkomsel dan Flexi. Di kemudian hari contact center 110 akan digratiskan juga untuk pelanggan dari operator telekomunikasi lain di luar grup Telkom.
No comments:
Post a Comment