Kompas.com - Setelah melakukan kampanye perbaikan massal (recall) pada R1 lansiran 2010 di Australia, Jerman, dan Inggris, kini giliran Yamaha merambah Amerika Serikat (AS).
Moge full fairing ini dicurigai bermasalah pada kabel yang menghubungkan sensor akselerasi (APS) dan sensor bukaan gas (TPS). Kedua sensor ini berpotensi mengirimkan "perintah" yang salah bukan sesuai kondisi yang dibutuhkan pada ECU.
Dalam beberapa kasus, ketika sepeda motor dalam kondisi "ngebut" tidak bisa mengurangi kecepatan meski ketika gas ditutup. Masalah ini juga diungkap lembaga keselamatan di Inggris (UVOSA) dan Jerman (KBA) dengan diagnosa serupa.
Recall terjadi pada 139 unit R1 yang dipasarkan di Inggris dan 85 unit di Australia. Yamaha tidak mau memberikan informasi berapa jumlah recall di Jerman. Sedangkan, untuk AS, sampai saat ini masih dilakukan pendataan.
Moge full fairing ini dicurigai bermasalah pada kabel yang menghubungkan sensor akselerasi (APS) dan sensor bukaan gas (TPS). Kedua sensor ini berpotensi mengirimkan "perintah" yang salah bukan sesuai kondisi yang dibutuhkan pada ECU.
Dalam beberapa kasus, ketika sepeda motor dalam kondisi "ngebut" tidak bisa mengurangi kecepatan meski ketika gas ditutup. Masalah ini juga diungkap lembaga keselamatan di Inggris (UVOSA) dan Jerman (KBA) dengan diagnosa serupa.
Recall terjadi pada 139 unit R1 yang dipasarkan di Inggris dan 85 unit di Australia. Yamaha tidak mau memberikan informasi berapa jumlah recall di Jerman. Sedangkan, untuk AS, sampai saat ini masih dilakukan pendataan.
No comments:
Post a Comment