Jun 3, 2009

Cek Kondisi Mobkas Ala Tim Apraisal

Saat hendak menjual mobil ke showroom mobil bekas (mobkas), umumnya harus melewati uji kelaikan dari pihak pembeli. Harga yang ditawarkan oleh si penjual, selanjutnya akan ditaksir oleh bagian apraisal dari pihak pembeli sebelum kedua belah pihak melakukan kesepakatan.

Cross check fisik sangat memengaruhi posisi penawaran oleh pihak showroom. Terdapat banyak poin, yang dijadikan parameter layak-tidaknya harga penawaran yang diajukan si penjual.

Beberapa langkah yang biasa dilakoni para apraisal alias juru taksir harga, bisa Anda tiru jika kebetulan sedang berencana membeli mobkas incaran. Sebelumnya, kudu memastikan kelengkapan surat serta masa berlakunya. Kemudian lakukan pengecekan fisik mobil secara detail.

Tampilan eksterior paling mudah diakali si penjual. Lantaran beragam cara mempercantik bagian ini, mudah saja dilakukan. Perhatikan kondisi cat serta permukaan kap mesin.

"Cara melihatnya jangan dari arah depan-frontal. Tapi agak menyamping supaya tak berbayang dan membias pandangan mata," ungkap Nurfitri Yanuarsyah, supervisor Mobil88 di Jl. Radin Inten II No.88, Kalimalang, Jaktim.

Jika terdapat luka baret pada permukaan panel, jangan hanya diraba pakai telapak tangan. Tes pakai ujung kuku jari tangan Anda. "Kalau ujung kuku terasa agak tertahan di bagian yang terbaret, bisa dipastikan lukanya cukup dalam dan perlu disol atau cat ulang," urai Arsyah sapaan pria berkacamata minus ini.

Cara melihat kondisi permukaan pelat, apakah masih rata atau sudah bergelombang, dengan menatapnya dari arah agak menyamping. Jika ditatap dari depan secara frontal, pandangan mata bakal terbias lapisan cat yang masih mulus.

Kemudian periksa bagian sambungan tiap panel bodinya. Perhatikan titik-titik dekat sambungan tiap pelat, baik di kompartemen mesin berikut apronnya maupun di bagasi. Jika masih terlihat mencoak, artinya belum pernah didempul.

Cermati pula sektor depan-bawah mobil. Untuk memastikan kondisi sasis, lower-arm dan cross-member dalam kondisi bagus. Di samping itu perhatikan apakah terdapat ceceran oli atau pelumas lainnya, yang dapat menjadi indikasi apakah terdapat kebocoran atau tidak.

Pastikan apakah masih terdapat sealer-sealer di panel kap mesin, kap bagasi serta pintu-pintu. Sekaligus melihat sealer pada sambungan pelat, di kompartemen ban serep di bagasi.

Lanjut dengan memeriksa kondisi kaca depan. Apakah terdapat goresan, retak atau bekas diganti baru. "Kalau kaca pernah diganti, biasanya terdapat bekas rekatan karet lis sebelumnya," ujar Fairuz Abdullah, pedagang mobkas di Cinere, Depok.

Beralih ke bagian engsel. Cek dengan membuka-tutup pintu sedikitnya 3-4 kali. Hal ini untuk mengetahui apakah engsel masih bagus, serta memastikan apakah pintu-pintu dapat tertutup dengan sempurna. Metoda serupa juga dapat Anda terapkan, untuk mengecek kap bagasi.

Lakukan pengecekan pada sektor kaki-kaki. Seperti kondisi ban berikut pelek (dop), sokbreker serta permukaan fender sebelah dalam. Lanjutkan dengan melongok ke kolong mobil, untuk memastikan apakah terdapat ceceran oli atau cairan pelumas lainnya.

Kondisi dapur pacu dapat diketahui dengan cara menghidupkan mesin beberapa saat. Cermati bunyi-bunyi aneh yang mungkin ditimbulkannya. Pada saat ini bisa dibarengi dengan memeriksa kelengkapan standarnya. Seperti fungsi kemudi dan power steering, AC, audio, pedal rem dan sistem percepatan transmisi. Cermati apakah timbul bunyi atau suara aneh, yang mungkin saja muncul akibat efek samping dari kerusakan komponen di dalamnya.

Secara keseluruhan, pihak apraisal punya parameter sendiri dalam menakar harga mobil yang ditawarkan. Singkatnya, dari harga pasaran akan dikurangi dengan persentase margin keuntungan yang hendak diambil. Nah karena buat pakai sendiri tentu kita tidak perlu memikirkan besar margin tadi.

No comments:

Post a Comment