Remaja pria hingga usia 12 tahun di Inggris akan dibagikan kartu kondom yang dapat ditukarkan dengan alat kontrasepsi itu secara gratis tanpa sepengetahuan orangtua mereka. Skema pembagian kondom yang ditunjang pajak publik itu memungkinkan kalangan remaja mendapatkan kondom secara gratis dari lokasi pangkas rambut, stadion sepak bola, atau pusat kebugaran hanya dengan menunjukkan kartu plastik yang dikenal dengan sebutan condom cards.
Pemerintah Inggris berpendapat, kartu kondom ini dapat berperan menekan angka kehamilan di kalangan remaja selain untuk mencegah penularan penyakit melalui hubungan seks. Pemerintah Inggris juga berpendapat, skema itu memotivasi remaja pria bersikap lebih bertanggung jawab dengan alat kontrasepsi gratis tersebut.
Condom card biasanya diberikan secara gratis bagi mereka yang berusia 13 hingga 20 tahun. Namun, kartu tersebut dapat dibagikan kepada mereka yang berusia lebih muda dari batasan usia tersebut apabila telah aktif berhubungan seks.
Namun, beberapa keluarga berpendapat, skema tersebut akan mendorong remaja pria aktif berhubungan seks pada usia lebih dini. Angka kehamilan di Inggris tergolong tertinggi di Eropa. Walaupun angka kehamilan itu cenderung menurun, Pemerintah Inggris masih belum berhasil memenuhi janjinya untuk mengurangi kehamilan di bawah usia 18 tahun.
Beberapa versi condom cards (CCard) telah digunakan oleh beberapa pemerintah setempat Inggris. Skema C-Card telah dijalankan di
Pemerintah Inggris ingin memperluas skema itu secara nasional dan meminta badan sosial untuk urusan kesehatan seks Brook menyusun petunjuk skema bagi kepala dinas kesehatan wilayah. Salah satu juru bicara Brook menerangkan, CCards telah menurunkan tingkat kehamilan remaja di Inggris dalam satu dasawarsa terakhir.
"Kami paham apabila sebagian besar remaja usia 16 tahun belum berhubungan badan tetapi skema ini memberikan mereka akses untuk melakukannya dengan aman jika mereka telah siap berhubungan seks," ujar juru bicara yang tidak disebutkan jati dirinya itu.
Kartu tersebut dilengkapi dengan kode nomor dan tanggal masa berlaku tanpa mencantumkan data pribadi. Untuk mendapatkan kartu tersebut, remaja pria diwajibkan mengikuti sesi pendidikan seks di bawah bimbingan pekerja dinas kesehatan di sebuah klinik atau pusat perhimpunan pemuda. Untuk mengikuti pendidikan ini, remaja tersebut tidak diwajibkan menyebutkan identitas seperti nama, sekolah, orangtua, maupun pengalaman mereka berhubungan seks.
Perkembangan skema C-Cards telah menimbulkan keprihatinan di kalangan keluarga yang berpendapat bahwa skema itu akan mengirim pesan keliru terhadap remaja pria tentang hubungan seks pada usia dini. Suara keprihatinan di antaranya disampaikan oleh pendiri Comment on Reproductive Ethics, Josephine Quintavalle.
"Inggris hanya memfasilitasi dan memotivasi seks tanpa memberikan pemahaman lebih mendalam tentang unsur emosi dalam menjalin hubungan. Dulu, Inggris sibuk meributkan seks di kalangan remaja usia 18 tahun tetapi kali ini masalahnya menjadi lebih buruk lagi dengan kenyataan hubungan seks hingga di kalangan mereka yang berusia 13 tahun," keluh Josephine Quintavalle.
No comments:
Post a Comment