Sering kali muncul pertanyaan di kalangan penjual sepeda motor, apakah keikutsertaan di ajang balap MotoGP itu berpengaruh atau tidak pada penjualan sepeda motor? Pertanyaan tersebut ternyata tidak mudah untuk dijawab karena sama sulitnya untuk membuktikan pengaruh itu ada atau tidak ada.
Namun, kehadiran Yamaha di urutan kedua data penjualan sepeda motor secara nasional membuat banyak orang yang berpikir bahwa pengaruh itu ada. Sepak terjang Valentino Rossi di ajang MotoGP turut mendorong penjualan sepeda motor Yamaha di Indonesia.
Sebab, dibandingkan dengan sepeda motor Honda dan Suzuki yang hadir di Indonesia lebih dulu, sejak akhir tahun 1960-an, Yamaha adalah pendatang baru. Demikian juga Kawasaki. Dan, sebelumnya, jika disebutkan nama sepeda motor asal Jepang, nama Honda dan Suzuki-lah yang muncul. Sepeda motor Yamaha dan Kawasaki dikenal sebagai sepeda motor yang bagus, tetapi populasinya tidak banyak.
Namun, sejalan dengan perjalanan waktu, Honda semakin jauh meninggalkan Suzuki dan bertengger sendirian di atas. Namun, beberapa tahun lalu, tiba-tiba Yamaha, yang sebelum ini sama sekali tidak diperhitungkan di negara ini, langsung menempati urutan kedua di belakang Honda. Posisi Yamaha semakin dekat dengan Honda. Sementara Suzuki semakin jauh tertinggal di belakang. Demikian juga Kawasaki.
Kebetulan pencapaian Yamaha itu datang bersamaan dengan terus meningkatnya prestasi Valentino Rossi di ajang balap MotoGP. Itu menjadikan orang berpikir, penampilan Rossi di ajang balap MotoGP berpengaruh pada penjualan sepeda motor Yamaha di Indonesia.
Banyak faktor lain
Bahwa ada pengaruh pasti ada, tetapi tentunya itu bukan satu-satunya faktor. Ada banyak faktor lain yang membuat penjualan suatu produk sepeda motor laris manis. Kualitas yang baik pun belum cukup untuk menjamin suatu sepeda motor laku dijual. Diperlukan banyak faktor untuk itu, mulai dari produk yang baik, strategi pemasaran yang baik, pelayanan yang baik (termasuk pelayanan purnajual), dan citra tentang merek yang baik.
Citra yang baik tentang merek sepeda motor sangat ditentukan oleh penampilan merek sepeda motor yang sama di ajang balap MotoGP. Namun, bagi perusahaan pembuat sepeda motor itu sendiri, keikutsertaannya dalam ajang balap MotoGP berhubungan erat dengan penemuan teknologi yang berguna bagi sepeda motor yang diproduksi secara massal. Semakin maju dan canggih teknologi yang digunakan, semakin mudah sepeda motor itu dijual.
Itu sebabnya sering kali kita lihat bahwa sepeda motor-sepeda motor keluaran terbaru menggunakan teknologi baru yang canggih. Misalnya Honda PCX dan Yamaha V-Ixion.
Perlu kerja keras
Dari segi produk semata, sepeda motor Suzuki tidak kalah bila dibandingkan dengan Honda dan Yamaha. Namun, dari segi strategi pemasaran dan pelayanan, Suzuki masih jauh tertinggal. Itu sebabnya, jika mau mengejar posisi tiga besar, Suzuki Indonesia harus bekerja ekstra keras.
Memang prestasi Suzuki di ajang balap MotoGP tidaklah sebaik Yamaha dan Honda. Namun, di kala hujan turun dan membasahi sirkuit MotoGP, maka Suzuki dengan pembalap andalannya, Vermeulen, akan memenangkan lomba. Ini mungkin dapat digunakan untuk meningkatkan citra merek Suzuki.
Namun, kehadiran Yamaha di urutan kedua data penjualan sepeda motor secara nasional membuat banyak orang yang berpikir bahwa pengaruh itu ada. Sepak terjang Valentino Rossi di ajang MotoGP turut mendorong penjualan sepeda motor Yamaha di Indonesia.
Sebab, dibandingkan dengan sepeda motor Honda dan Suzuki yang hadir di Indonesia lebih dulu, sejak akhir tahun 1960-an, Yamaha adalah pendatang baru. Demikian juga Kawasaki. Dan, sebelumnya, jika disebutkan nama sepeda motor asal Jepang, nama Honda dan Suzuki-lah yang muncul. Sepeda motor Yamaha dan Kawasaki dikenal sebagai sepeda motor yang bagus, tetapi populasinya tidak banyak.
Namun, sejalan dengan perjalanan waktu, Honda semakin jauh meninggalkan Suzuki dan bertengger sendirian di atas. Namun, beberapa tahun lalu, tiba-tiba Yamaha, yang sebelum ini sama sekali tidak diperhitungkan di negara ini, langsung menempati urutan kedua di belakang Honda. Posisi Yamaha semakin dekat dengan Honda. Sementara Suzuki semakin jauh tertinggal di belakang. Demikian juga Kawasaki.
Kebetulan pencapaian Yamaha itu datang bersamaan dengan terus meningkatnya prestasi Valentino Rossi di ajang balap MotoGP. Itu menjadikan orang berpikir, penampilan Rossi di ajang balap MotoGP berpengaruh pada penjualan sepeda motor Yamaha di Indonesia.
Banyak faktor lain
Bahwa ada pengaruh pasti ada, tetapi tentunya itu bukan satu-satunya faktor. Ada banyak faktor lain yang membuat penjualan suatu produk sepeda motor laris manis. Kualitas yang baik pun belum cukup untuk menjamin suatu sepeda motor laku dijual. Diperlukan banyak faktor untuk itu, mulai dari produk yang baik, strategi pemasaran yang baik, pelayanan yang baik (termasuk pelayanan purnajual), dan citra tentang merek yang baik.
Citra yang baik tentang merek sepeda motor sangat ditentukan oleh penampilan merek sepeda motor yang sama di ajang balap MotoGP. Namun, bagi perusahaan pembuat sepeda motor itu sendiri, keikutsertaannya dalam ajang balap MotoGP berhubungan erat dengan penemuan teknologi yang berguna bagi sepeda motor yang diproduksi secara massal. Semakin maju dan canggih teknologi yang digunakan, semakin mudah sepeda motor itu dijual.
Itu sebabnya sering kali kita lihat bahwa sepeda motor-sepeda motor keluaran terbaru menggunakan teknologi baru yang canggih. Misalnya Honda PCX dan Yamaha V-Ixion.
Perlu kerja keras
Dari segi produk semata, sepeda motor Suzuki tidak kalah bila dibandingkan dengan Honda dan Yamaha. Namun, dari segi strategi pemasaran dan pelayanan, Suzuki masih jauh tertinggal. Itu sebabnya, jika mau mengejar posisi tiga besar, Suzuki Indonesia harus bekerja ekstra keras.
Memang prestasi Suzuki di ajang balap MotoGP tidaklah sebaik Yamaha dan Honda. Namun, di kala hujan turun dan membasahi sirkuit MotoGP, maka Suzuki dengan pembalap andalannya, Vermeulen, akan memenangkan lomba. Ini mungkin dapat digunakan untuk meningkatkan citra merek Suzuki.
No comments:
Post a Comment