Detik.com - PT Ford Motor Indonesia (FMI) menerima pil pahit karena harus menghentikan penjualan SUV Escape di Indonesia. Ini membuat FMI sedikit kecewa karena masalah ini dirasakan konsumen setianya di Tanah Air.
Nah, awal kepunahan Ford Escape yang tidak hanya di Indonesia ini karena SUV medium ini tidak di bawah strategi Global One Ford. Ford yang dipiloti Alan Mulally harus mengusung tema sama di seluruh dunia tempat Ford berpijak.
"Ford dengan strategi Global One Ford. Produk yang kita luncurkan produk Global One Ford. Kita hanya satu tidak jualan yaitu Ford Escape karena bukan Global One Ford. Escape adalah strategi sebelumnya," kata Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI) Bagus Susanto, Selasa (21/1/2014).
Menurut Bagus belum lagi masalah suplier yang menghadang SUV Escape. Kendaraan ini meski diproduksi di Filiphina tapi banyak mendapat pasokan komponen dari Thailand dan beberapa negara ASEAN lain. Jadi sangat tidak efisien menurut skema industri otomotif Ford.
Di sisi lain, mayoritas kendaraan Ford harus sama di mana pun mobil tersebut dipasarkan. Strategi ini dijalankan sesuai otoritas Ford pusat. Jadi wajar, mobil yang belum termasuk Global One Ford, dan bisa juga 'ganti baju' dengan merek berbeda. Strategi Global One Ford adalah menyelaraskan keinginan pasar otomotif di dunia.
"Mobil itu dijual di Asia Pasific dan tidak dijual di Amerika. Ketika ada perubahan, misi kita berbeda. Seperti Fiesta. Kalau kita mengubah Fiesta maka negara lainnya turut berubah. Ini yang kita terapkan di seluruh negara. Dan tentunya kendaraan tersebut sudah sesuai dengan kondisi pasar otomotif yang dituju. Makanya banyak melibatkan insiyur Ford dari berbagai negara demi mengikuti keinginan konsumen," tutup Bagus.
Nah, awal kepunahan Ford Escape yang tidak hanya di Indonesia ini karena SUV medium ini tidak di bawah strategi Global One Ford. Ford yang dipiloti Alan Mulally harus mengusung tema sama di seluruh dunia tempat Ford berpijak.
"Ford dengan strategi Global One Ford. Produk yang kita luncurkan produk Global One Ford. Kita hanya satu tidak jualan yaitu Ford Escape karena bukan Global One Ford. Escape adalah strategi sebelumnya," kata Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI) Bagus Susanto, Selasa (21/1/2014).
Menurut Bagus belum lagi masalah suplier yang menghadang SUV Escape. Kendaraan ini meski diproduksi di Filiphina tapi banyak mendapat pasokan komponen dari Thailand dan beberapa negara ASEAN lain. Jadi sangat tidak efisien menurut skema industri otomotif Ford.
Di sisi lain, mayoritas kendaraan Ford harus sama di mana pun mobil tersebut dipasarkan. Strategi ini dijalankan sesuai otoritas Ford pusat. Jadi wajar, mobil yang belum termasuk Global One Ford, dan bisa juga 'ganti baju' dengan merek berbeda. Strategi Global One Ford adalah menyelaraskan keinginan pasar otomotif di dunia.
"Mobil itu dijual di Asia Pasific dan tidak dijual di Amerika. Ketika ada perubahan, misi kita berbeda. Seperti Fiesta. Kalau kita mengubah Fiesta maka negara lainnya turut berubah. Ini yang kita terapkan di seluruh negara. Dan tentunya kendaraan tersebut sudah sesuai dengan kondisi pasar otomotif yang dituju. Makanya banyak melibatkan insiyur Ford dari berbagai negara demi mengikuti keinginan konsumen," tutup Bagus.
No comments:
Post a Comment