Otomotifent.com - Mobil murah Low Cost Green Car (LCGC) terikat perjanjian dengan pemerintah, sehingga produsen tidak sembarang untuk menentukan harga jualnya. Nah, menghormati komitmen tersebut, membuat Honda Prospect Motor masih mempertahan kan harga Brio Satya.
Meskipun diawal tahun ini ada rencana keniaikan Biaya Balik Nama (BBN), juga tekanan Dolar terhadap Rupiah, tak membuat Honda lantas buru-buru untuk menaikkan harga jual dari mobil murahnya Brio Satya.
"Brio Satya kan LCGC ya, jadi karena kita ada komitmen dengan pemerintah, belum bisa dinaikkan harganya. Sesuai dengan peraturan LCGC, harga off the road Rp 95 jutaan," ujar Marketing & After Sales Service PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, melalui pesan singkat kepada otomotifnet.com hari ini (7/1)
Sejauh ini, Honda menawarkan mobil murahnya yang dibekali mesin paling besar di kelasnya, yakni 1.2 liter i-Vtec, dengan harga paling murah Rp 106 juta untuk tipe A dan harga paling mahal Rp 117 juta untuk tipe E.
Meskipun diawal tahun ini ada rencana keniaikan Biaya Balik Nama (BBN), juga tekanan Dolar terhadap Rupiah, tak membuat Honda lantas buru-buru untuk menaikkan harga jual dari mobil murahnya Brio Satya.
"Brio Satya kan LCGC ya, jadi karena kita ada komitmen dengan pemerintah, belum bisa dinaikkan harganya. Sesuai dengan peraturan LCGC, harga off the road Rp 95 jutaan," ujar Marketing & After Sales Service PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, melalui pesan singkat kepada otomotifnet.com hari ini (7/1)
Sejauh ini, Honda menawarkan mobil murahnya yang dibekali mesin paling besar di kelasnya, yakni 1.2 liter i-Vtec, dengan harga paling murah Rp 106 juta untuk tipe A dan harga paling mahal Rp 117 juta untuk tipe E.
No comments:
Post a Comment