Kompas.com - Toyota Jepang baru saja melakukan pemanggilan untuk perbaikan (recall) terhadap 7,4 juta unit dari beberapa model karena ada gangguan pada power window. Terutama pada motor yang mengeluarkan bau hangus akibat terjadi gesekan karena kurang pelumasan. Ada lagi, meski motor bekerja, tapi kaca jendela tidak mau turun yang bila dipaksakan bisa merusak motornya.
Seperti dibilang Yadi, punggawa Bengkel Jaya, yang khusus mereparasi AC dan power window, di kawasan Patal Senayan, Jakarta Selatan. "Biasanya, penyebab kaca nggak mau turun karet lis kaca sudah mulai getas dan cenderung mengeras sehingga mempersempit jalur. Nah, di situlah awal dari kerusakan," ungkapnya.
Bila ada yang sampai mengalami hal tersebut, langkah preventif bisa dilakukan seperti di bawah ini.
1. Lumasi semua bagian lis kaca (karet) dengan obat pengilap ban agar membantu bahan kembali lentur. Tidak dianjurkan pakai oli karena karet akan melar, sehingga membentuk lengkungan.
2. Jika sudah dilumasi masih tetap macet berarti karet harus diganti. Bila tetap seret, jangan dipaksa dengan menekan (turun) dan menarik (naik) kaca pakai tangan karena motor akan panas dan akhirnya menimbulkan arus pendek (bau hangus).
3. Selain itu, bila dipaksakan juga membuat pegangan kaca yang di bawa bergeser yang akhirnya menyebabkan macet karena tidak dalam posisi yang benar.
4. Periksa atau lakukan servis ketika gejala-gejala tersebut sudah muncul. Begitu juga bila terdengar suara-suara aneh seperti decitan. Perawatan diperlukan, mulai dari gigi-gigi di motor, regulator serta kawat penjaga kaca untuk mobil-mobil keluaran terbaru.
5. Karet lis kaca cenderung hilang kelenturannya ketika sudah berusia lebih dari 5 tahun. Sebaiknya segera diganti, apalagi penggunaan obat tidak membantu mengembalikan kelenturan karet tersebut.
Sebagai tambahan informasi, servis atau perawatan power window relatif murah dengan rentang antara Rp 150.000 - 250.000. Waktu pengerjaannya pun tidak begitu lama, hanya 2 jam.
Seperti dibilang Yadi, punggawa Bengkel Jaya, yang khusus mereparasi AC dan power window, di kawasan Patal Senayan, Jakarta Selatan. "Biasanya, penyebab kaca nggak mau turun karet lis kaca sudah mulai getas dan cenderung mengeras sehingga mempersempit jalur. Nah, di situlah awal dari kerusakan," ungkapnya.
Bila ada yang sampai mengalami hal tersebut, langkah preventif bisa dilakukan seperti di bawah ini.
1. Lumasi semua bagian lis kaca (karet) dengan obat pengilap ban agar membantu bahan kembali lentur. Tidak dianjurkan pakai oli karena karet akan melar, sehingga membentuk lengkungan.
2. Jika sudah dilumasi masih tetap macet berarti karet harus diganti. Bila tetap seret, jangan dipaksa dengan menekan (turun) dan menarik (naik) kaca pakai tangan karena motor akan panas dan akhirnya menimbulkan arus pendek (bau hangus).
3. Selain itu, bila dipaksakan juga membuat pegangan kaca yang di bawa bergeser yang akhirnya menyebabkan macet karena tidak dalam posisi yang benar.
4. Periksa atau lakukan servis ketika gejala-gejala tersebut sudah muncul. Begitu juga bila terdengar suara-suara aneh seperti decitan. Perawatan diperlukan, mulai dari gigi-gigi di motor, regulator serta kawat penjaga kaca untuk mobil-mobil keluaran terbaru.
5. Karet lis kaca cenderung hilang kelenturannya ketika sudah berusia lebih dari 5 tahun. Sebaiknya segera diganti, apalagi penggunaan obat tidak membantu mengembalikan kelenturan karet tersebut.
Sebagai tambahan informasi, servis atau perawatan power window relatif murah dengan rentang antara Rp 150.000 - 250.000. Waktu pengerjaannya pun tidak begitu lama, hanya 2 jam.
No comments:
Post a Comment