Detik.com - Konsumen MINI beberapa waktu lalu mengeluh mobil MINI Cooper Launch Edition miliknya mengeluarkan bau menyengat layaknya sebuah karet terbakar. Lalu wajarkah bau yang keluar di dalam kabin MINI?
"Balik lagi kita harus melakukan pengecekan secara keseluruhan. Apakah ada yang salah dengan produk kita?," kata Head of MINI Indonesia, Jentri W. Izhar, tadi malam, di Jakarta.
Dan dirinya memastikan bau yang menyengat didalam kabin MINI, yang dirasakan konsumen yang bernama Ratih Sulistiaitu dirasa wajar dan tidak berbahaya.
"Kami selalu melakukan penjelasan kepada konsumen, begitu juga kalau ada yang menanyakannya. Dan kita harus melakukan pengecekan lagi bersama-sama," ujar Jentri.
"Kalau di dalam MINI itu ada sistem otomatis yang selalu membuka saluran udara setiap 11 menit sekali. Hal ini diperuntukan agar konsumen MINI tidak kekurangan oksigen saat berada di dalam kabin, supapa pengendara tersebut tidak mengantuk," tambah Jentri.
Inilah yang menjadi penyebab lanjut Jentri, bau karet terbakar bisa tercium di saat berada di dalam kabin. "Sehingga udara akan masuk kedalam kabin, tetapi di sana ada micro filter yang berperan untuk menyaring udara tersebut. Sehingga polutan tersaring dan memang hanya menyisahkan baunya saja," katanya
"Jadi yang tercium konsumen memang bau tapi tidak bahaya. Ini bisa menjadi bau karet saat pengereman atau mungkin saat itu konsumen berada dibelakang Metro yang mengeluarkan asap. Dan ini perbedaaannya dengan BMW, sedangkan di BMW itu ada fitur 'automatic air', dimana fitur ini akan membaca kalau ada polutan dia akan menutup saluran udara masuk," ujar Jentri.
"Tapi kalau kendaraan jika terus berada di belakang kendaraan seperti Metro Mini yang mengeluarkan asap tebal dan mobil harus memasukan udara, dia akan otomatis membuka sedikit karena memang harus ada udara yang masuk. Dan bau juga akan dicium oleh pengendara di dalam kabin," penjelasan Jentri kepada detikOto.
Jadi menurut Jentri, hal ini sebenarnya tidak ada masalah.
"Balik lagi kita harus melakukan pengecekan secara keseluruhan. Apakah ada yang salah dengan produk kita?," kata Head of MINI Indonesia, Jentri W. Izhar, tadi malam, di Jakarta.
Dan dirinya memastikan bau yang menyengat didalam kabin MINI, yang dirasakan konsumen yang bernama Ratih Sulistiaitu dirasa wajar dan tidak berbahaya.
"Kami selalu melakukan penjelasan kepada konsumen, begitu juga kalau ada yang menanyakannya. Dan kita harus melakukan pengecekan lagi bersama-sama," ujar Jentri.
"Kalau di dalam MINI itu ada sistem otomatis yang selalu membuka saluran udara setiap 11 menit sekali. Hal ini diperuntukan agar konsumen MINI tidak kekurangan oksigen saat berada di dalam kabin, supapa pengendara tersebut tidak mengantuk," tambah Jentri.
Inilah yang menjadi penyebab lanjut Jentri, bau karet terbakar bisa tercium di saat berada di dalam kabin. "Sehingga udara akan masuk kedalam kabin, tetapi di sana ada micro filter yang berperan untuk menyaring udara tersebut. Sehingga polutan tersaring dan memang hanya menyisahkan baunya saja," katanya
"Jadi yang tercium konsumen memang bau tapi tidak bahaya. Ini bisa menjadi bau karet saat pengereman atau mungkin saat itu konsumen berada dibelakang Metro yang mengeluarkan asap. Dan ini perbedaaannya dengan BMW, sedangkan di BMW itu ada fitur 'automatic air', dimana fitur ini akan membaca kalau ada polutan dia akan menutup saluran udara masuk," ujar Jentri.
"Tapi kalau kendaraan jika terus berada di belakang kendaraan seperti Metro Mini yang mengeluarkan asap tebal dan mobil harus memasukan udara, dia akan otomatis membuka sedikit karena memang harus ada udara yang masuk. Dan bau juga akan dicium oleh pengendara di dalam kabin," penjelasan Jentri kepada detikOto.
Jadi menurut Jentri, hal ini sebenarnya tidak ada masalah.
No comments:
Post a Comment