Kompas.com - Pepatah yang berbunyi "sedia payung sebelum hujan" menjadi ungkapan yang paling pas dalam hal kesehatan gigi. Pemeriksaan gigi secara rutin, meski gigi dalam kondisi baik, akan mendeteksi gangguan di gigi dan mulut lebih dini. Hal itu akan menghemat biaya.
Penyakit gigi dan gusi merupakan penyakit yang mudah dicegah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali. "Jika dalam dua kunjungan gigi dan mulut dalam kondisi baik bisa dijadwalkan kontrol setahun sekali," kata drg.Zaura Rini, Ketua Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Pusat di Jakarta (18/3/13).
Selain pemeriksaan gigi, menyikat gigi secara teratur pada waktu yang tepat, yakni pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur sangat penting.
"Sikat gigi dua kali sehari pada waktu yang tepat akan menurunkan risiko gigi berlubang sampai 50 persen. Hal tersebut seharusnya sudah menjadi kebiasaan baik yang terbentuk sejak dini sampai akhir hayat," papar drg.Ratu Mirah Afifah, Profesional Relationship Manager-Oral Care PT.Unilever Indonesia dalam kesempatan yang sama.
Kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi akan terasa manfaatnya tidak hanya bagi kesehatan gigi tapi juga tubuh secara keseluruhan.
"Gigi selama ini hanya dilihat dari giginya saja. Padahal kaitannya luar biasa ke organ-organ tubuh lain. Kesehatan gigi dan mulut merupakan investasi masa depan," kata Zaura Rini.
Hal tersebut selaras dengan tema yang diusung Hari Kesehatan Gigi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 Maret. Tahun ini peringatan tersebut bertema "Healthy Teeth for Healthy Life".
Beberapa penyakit pada organ tubuh yang jauh dari mulut, seperti jantung, otak, atau kaki, ternyata juga banyak yang dipicu oleh gangguan pada gigi dan mulut.
"Sekitar 60 persen pasien biduran yang saya temui ternyata disebabkan oleh karies gigi yang tidak tertangani dengan baik," kata dr.T.Bahdar Johan, Sp.PD.
Menurut Zaura Rini, momentum Hari Kesehatan Gigi Sedunia dijadikan PDGI untuk mengingatkan pentingnya pencegahan masalah gigi lebih awal dan membiasakan pola hidup sehat sejak dini.
"Memelihara gigi tetap sehat bukan hanya menekan biaya pengobatan tapi juga menghindari masalah gigi dan mulut, bahkan penyakit di organ tubuh lain yang lebih luas," pungkasnya.
Penyakit gigi dan gusi merupakan penyakit yang mudah dicegah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali. "Jika dalam dua kunjungan gigi dan mulut dalam kondisi baik bisa dijadwalkan kontrol setahun sekali," kata drg.Zaura Rini, Ketua Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Pusat di Jakarta (18/3/13).
Selain pemeriksaan gigi, menyikat gigi secara teratur pada waktu yang tepat, yakni pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur sangat penting.
"Sikat gigi dua kali sehari pada waktu yang tepat akan menurunkan risiko gigi berlubang sampai 50 persen. Hal tersebut seharusnya sudah menjadi kebiasaan baik yang terbentuk sejak dini sampai akhir hayat," papar drg.Ratu Mirah Afifah, Profesional Relationship Manager-Oral Care PT.Unilever Indonesia dalam kesempatan yang sama.
Kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi akan terasa manfaatnya tidak hanya bagi kesehatan gigi tapi juga tubuh secara keseluruhan.
"Gigi selama ini hanya dilihat dari giginya saja. Padahal kaitannya luar biasa ke organ-organ tubuh lain. Kesehatan gigi dan mulut merupakan investasi masa depan," kata Zaura Rini.
Hal tersebut selaras dengan tema yang diusung Hari Kesehatan Gigi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 Maret. Tahun ini peringatan tersebut bertema "Healthy Teeth for Healthy Life".
Beberapa penyakit pada organ tubuh yang jauh dari mulut, seperti jantung, otak, atau kaki, ternyata juga banyak yang dipicu oleh gangguan pada gigi dan mulut.
"Sekitar 60 persen pasien biduran yang saya temui ternyata disebabkan oleh karies gigi yang tidak tertangani dengan baik," kata dr.T.Bahdar Johan, Sp.PD.
Menurut Zaura Rini, momentum Hari Kesehatan Gigi Sedunia dijadikan PDGI untuk mengingatkan pentingnya pencegahan masalah gigi lebih awal dan membiasakan pola hidup sehat sejak dini.
"Memelihara gigi tetap sehat bukan hanya menekan biaya pengobatan tapi juga menghindari masalah gigi dan mulut, bahkan penyakit di organ tubuh lain yang lebih luas," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment