Kompas.com - Seringkali anak rewel saat dibawa jalan ke pusat perbelanjaan. Minta mainan ini dan itu, bahkan sampai menangis meraung-raung kalau tidak dikabulkan. Sebagai orangtua, tentunya Anda kerap bingung bagaimana membuat anak diam dan tidak membuat malu.
Hal yang sama juga kerap terjadi saat di keramaian, di pesta ulang tahun misalnya. Entah karena jarang hadir di antara banyak orang atau sebab lainnya, tiba-tiba sang anak menangis dan rewel. Bagaimana menyiasatinya?
Ditemui saat talkshow “Inspiring Mom and Kids” yang digelar Babyfamous di fX Sudirman, Jakarta, Sabtu (20/04/2013) lalu, psikolog Febria Indra Hastati, MPsi, CH, Cht dari Brawijaya Clinic, punya tiga kiat yang bisa dilakukan jika seandainya satu atau kedua kerewelan anak itu terjadi.
Pertama, orangtua mesti mengecek dulu kondisi fisik si anak. Apakah dia tidak sedang dalam keadaan mengantuk, apa dia tidak sedang kebelet buang air, atau apakah baju yang dikenakannya nyaman dipakai. Karena seringkali pakaian yang tidak nyaman, entah itu terlalu ketat atau kelonggaran, membuat dia rewel. Dengan mengutamakan kenyamanan kondisi fisiknya, si anak jadi lebih tenang.
Kedua, cobalah sebelum bepergian memberikan gambaran apa yang akan mereka jalani, atau siapkan mentalnya. Misalkan mau bepergian ke mall atau toko buku, kalau memang tidak ada rencana membelikan dia mainan, maka beri gambaran jelas bahwa agenda bepergian hari itu hanya untuk membeli buku. Sampaikan juga bahwa Anda akan membelikan mainan, misalnya minggu depan atau minggu berikutnya.
Begitu juga kalau ada pesta ulang tahun. Beri tahu beberapa jam sebelumnya, bagaimana kondisi saat pesta. Kalau ada kemungkinan si anak akan diminta untuk bernyanyi, maka bantu dia mempersiapkannya. Dengan begitu si anak akan merasa lebih siap dan tidak rewel saat pesta.
Kiat ketiga, cobalah beri hadiah atau reward atas sikap tenang mereka. Pemberian hadiah ini merupakan hak anak yang secara tidak langsung akan membuat mereka tahu bagaimana meresponsnya di kemudian hari.
Di luar itu, jangan terlalu sering berhenti di toko mainan. Kadang, masih saja terjadi ibu yang karena suka dengan mainan, lalu berhenti di toko tapi tidak mau membelikannya. Sama halnya Anda berhenti di toko baju atau tas, tentu tidak menyenangkan kalau hanya melihat-lihat saja. Jangan tunggu sampai mereka menangis atau meraung, baru Anda membelikannya. Lebih baik, menghindari toko mainan itu sejak semula.
Hal yang sama juga kerap terjadi saat di keramaian, di pesta ulang tahun misalnya. Entah karena jarang hadir di antara banyak orang atau sebab lainnya, tiba-tiba sang anak menangis dan rewel. Bagaimana menyiasatinya?
Ditemui saat talkshow “Inspiring Mom and Kids” yang digelar Babyfamous di fX Sudirman, Jakarta, Sabtu (20/04/2013) lalu, psikolog Febria Indra Hastati, MPsi, CH, Cht dari Brawijaya Clinic, punya tiga kiat yang bisa dilakukan jika seandainya satu atau kedua kerewelan anak itu terjadi.
Pertama, orangtua mesti mengecek dulu kondisi fisik si anak. Apakah dia tidak sedang dalam keadaan mengantuk, apa dia tidak sedang kebelet buang air, atau apakah baju yang dikenakannya nyaman dipakai. Karena seringkali pakaian yang tidak nyaman, entah itu terlalu ketat atau kelonggaran, membuat dia rewel. Dengan mengutamakan kenyamanan kondisi fisiknya, si anak jadi lebih tenang.
Kedua, cobalah sebelum bepergian memberikan gambaran apa yang akan mereka jalani, atau siapkan mentalnya. Misalkan mau bepergian ke mall atau toko buku, kalau memang tidak ada rencana membelikan dia mainan, maka beri gambaran jelas bahwa agenda bepergian hari itu hanya untuk membeli buku. Sampaikan juga bahwa Anda akan membelikan mainan, misalnya minggu depan atau minggu berikutnya.
Begitu juga kalau ada pesta ulang tahun. Beri tahu beberapa jam sebelumnya, bagaimana kondisi saat pesta. Kalau ada kemungkinan si anak akan diminta untuk bernyanyi, maka bantu dia mempersiapkannya. Dengan begitu si anak akan merasa lebih siap dan tidak rewel saat pesta.
Kiat ketiga, cobalah beri hadiah atau reward atas sikap tenang mereka. Pemberian hadiah ini merupakan hak anak yang secara tidak langsung akan membuat mereka tahu bagaimana meresponsnya di kemudian hari.
Di luar itu, jangan terlalu sering berhenti di toko mainan. Kadang, masih saja terjadi ibu yang karena suka dengan mainan, lalu berhenti di toko tapi tidak mau membelikannya. Sama halnya Anda berhenti di toko baju atau tas, tentu tidak menyenangkan kalau hanya melihat-lihat saja. Jangan tunggu sampai mereka menangis atau meraung, baru Anda membelikannya. Lebih baik, menghindari toko mainan itu sejak semula.
No comments:
Post a Comment