Kompas.com - Belum lama ini, Mitsubishi melakukan penarikan kembali ribuan unit citycar Mirage, termasuk di Indonesia. Sekarang, Mitsubishi Outlander Sport harus juga direcall. Ada apa?
Ternyata ada tiga kerusakan pada sektor yang berbeda pada Mitsubishi Outlander Sport, yakni lampu rem belakang, sensor bensin, dan tuas transmisi.
Sebanyak 4.539 unit terkena dampak kerusakan pada lampu rem belakang. Lampu rem belakang ini dapat menyala terus menerus atau berkedip tanpa perintah dari pedal rem. Hal ini bisa menimbulkan potensi kecelakaan lebih besar.
Kemudian sebanyak 3.724 unit juga mengalami hal yang sama, hanya saja kali ini masalahnya adalah gagalnya sensor bahan bakar untuk mengirimkan sinyal. Sinyal menghasilkan data palsu pada indikator bensin.
Masalah yang ketiga, dianggap lebih serius karena mengenai sektor tuas transmisi. Posisi tuas transmisi dapat digerakan dari posisi Park (P) saat pedal rem tidak ditekan. Tentu saja hal ini bisa menimbulkan resiko tabrakan ataupun cedera bagi penumpang.
Semua kerusakan ditinjau langsung oleh National Highway Traffic Safety Administration. Sementara masih dikatakan keputusan recall ini masih untuk wilayah Amerika Serikat, belum ada informasi untuk kelanjutannya di belahan dunia lainnya. Bagaimana dengan Indonesia?
Ternyata ada tiga kerusakan pada sektor yang berbeda pada Mitsubishi Outlander Sport, yakni lampu rem belakang, sensor bensin, dan tuas transmisi.
Sebanyak 4.539 unit terkena dampak kerusakan pada lampu rem belakang. Lampu rem belakang ini dapat menyala terus menerus atau berkedip tanpa perintah dari pedal rem. Hal ini bisa menimbulkan potensi kecelakaan lebih besar.
Kemudian sebanyak 3.724 unit juga mengalami hal yang sama, hanya saja kali ini masalahnya adalah gagalnya sensor bahan bakar untuk mengirimkan sinyal. Sinyal menghasilkan data palsu pada indikator bensin.
Masalah yang ketiga, dianggap lebih serius karena mengenai sektor tuas transmisi. Posisi tuas transmisi dapat digerakan dari posisi Park (P) saat pedal rem tidak ditekan. Tentu saja hal ini bisa menimbulkan resiko tabrakan ataupun cedera bagi penumpang.
Semua kerusakan ditinjau langsung oleh National Highway Traffic Safety Administration. Sementara masih dikatakan keputusan recall ini masih untuk wilayah Amerika Serikat, belum ada informasi untuk kelanjutannya di belahan dunia lainnya. Bagaimana dengan Indonesia?
No comments:
Post a Comment