Kompas.com - Divisi sepeda motor Suzuki di Malaysia benar-benar tak bisa keluar dari lubang jarum. Setelah mengumumkan menutup pabriknya di Prai, Penang, pada pertengahan Agustus 2016 lalu, Suzuki Malaysia dilaporkan mulai melelang seluruh aset pabrik yang beroperasi sejak 1971 itu.
Dilansir mekanika.com.my (20/9/2016), kabar sedih itu datang setelah berbagai peralatan mulai dikumpulkan dan dikemas. Hal ini menyusul pengesahan 100 persen penutupan pabrik yang dilakukan divisi motor Suzuki di Malaysia, akhir Agustus.
Dari foto-foto yang ditayangkan, peralatan seperti pemutar baut, ratusan perangkat kunci pas, mesin bubut, kompresor udara, mesin las, sampai berbagai rak siap dilepas. Bahkan semua peralatan itu sudah didaftarkan untuk ikut lelang sejak awal September 2016.
Dari foto-foto yang ditayangkan, peralatan seperti pemutar baut, ratusan perangkat kunci pas, mesin bubut, kompresor udara, mesin las, sampai berbagai rak siap dilepas. Bahkan semua peralatan itu sudah didaftarkan untuk ikut lelang sejak awal September 2016.
Suzuki Malaysia akan mulai fokus untuk mengimpor motor dari Jepang dan negara Asia lainnya akibat melemahnya permintaan dari konsumen lokal.
Catatan New Strait Times, Suzuki hanya mampu memproduksi sebanyak 8.000 unit motor pada 2016, atau hanya setengah dari produksi 2013 silam. Secara matematis, skema produksi tidak menguntungkan untuk saat ini.
Beberapa model kondang Suzuki pernah diproduksi di fasilitas pabrik Malaysia dan dikirim ke pasar Indonesia. Misalnya, FXR dan Satria 120R 2-tak versi lampu hiu, atau RG-R 150.
Harapan penggemar otomotif Tanah Air tentu tak ingin Suzuki di Indonesia ikutan KO. Meski penjualan stagnan dan hanya mampu menggondol market share 1-2 persen, Suzuki motor di Indonesia sudah berkali-kali mencoba bangkit. Bahkan belakangan disinyalir siap meluncurkan sport fairing 150 cc. Semangat Suzuki Indonesia!
Catatan New Strait Times, Suzuki hanya mampu memproduksi sebanyak 8.000 unit motor pada 2016, atau hanya setengah dari produksi 2013 silam. Secara matematis, skema produksi tidak menguntungkan untuk saat ini.
Beberapa model kondang Suzuki pernah diproduksi di fasilitas pabrik Malaysia dan dikirim ke pasar Indonesia. Misalnya, FXR dan Satria 120R 2-tak versi lampu hiu, atau RG-R 150.
Harapan penggemar otomotif Tanah Air tentu tak ingin Suzuki di Indonesia ikutan KO. Meski penjualan stagnan dan hanya mampu menggondol market share 1-2 persen, Suzuki motor di Indonesia sudah berkali-kali mencoba bangkit. Bahkan belakangan disinyalir siap meluncurkan sport fairing 150 cc. Semangat Suzuki Indonesia!
No comments:
Post a Comment