Tempo.co - Banyak orang tua yang menyayangkan anaknya tumbuh dengan sifat pemalu, tidak memiliki kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. Tanpa mereka sadari, sebenarnya penyebab kurangnya rasa percaya diri anak disebabkan oleh perlakuan orang tua.
Terkadang, orang tua melontarkan perkataan yang bahkan bisa membunuh karakter anak. Dilansir Berikut ulasannya seperti dilansir Family Share, Selasa 14 Juli 2015.
1. Menyepelekan anak dengan berkata 'Ini kan Mudah'
Terkadang anak tidak mampu menyelesaikan tugas atau sesuatu yang Anda minta padanya. Jelas, mereka masih sangat muda. Tentu Anda akan mudah melakukannya. Tapi belum tentu bagi si anak. Anda lalu mengatakan, "Itu kan mudah sekali, masak kamu tidak bisa." Dengan pernyataan tersebut, secara tidak langsung Anda telah meruntuhkan kepercayaan diri anak Anda.
Anak akan merasa begitu bodoh dan berpikir soal semudah itu saja tidak bisa diselesaikannya. Anak juga akan kecewa dan merasa bersalah sendiri. Sebab, mereka tidak bisa membanggakan Anda, orang tuanya.
2. Mengambil alih tugas anak
Anda mungkin mengerjakan semua tugas rumah tangga. Termasuk merapikan tempat tidur anak. Atau mungkin Anda mengambil alih dan mengerjakan tugas sekolah Anak.
Itu bukan ungkapan rasa sayang, melainkan sikap tersebut dapat mengirim sinyal kepada anak, 'Kamu tidak bisa mengerjakannya'.
3. Panik ketika anak melakukan kesalahan
Semua anak pasti pernah melakukan kesalahan. Dan mereka belajar dari kesalahan tersebut melalui respons Anda. Jika Anda panik ketika anak melakukan kesalahan, anak akan sangat terpukul karena hal itu.
Terkadang, orang tua melontarkan perkataan yang bahkan bisa membunuh karakter anak. Dilansir Berikut ulasannya seperti dilansir Family Share, Selasa 14 Juli 2015.
1. Menyepelekan anak dengan berkata 'Ini kan Mudah'
Terkadang anak tidak mampu menyelesaikan tugas atau sesuatu yang Anda minta padanya. Jelas, mereka masih sangat muda. Tentu Anda akan mudah melakukannya. Tapi belum tentu bagi si anak. Anda lalu mengatakan, "Itu kan mudah sekali, masak kamu tidak bisa." Dengan pernyataan tersebut, secara tidak langsung Anda telah meruntuhkan kepercayaan diri anak Anda.
Anak akan merasa begitu bodoh dan berpikir soal semudah itu saja tidak bisa diselesaikannya. Anak juga akan kecewa dan merasa bersalah sendiri. Sebab, mereka tidak bisa membanggakan Anda, orang tuanya.
2. Mengambil alih tugas anak
Anda mungkin mengerjakan semua tugas rumah tangga. Termasuk merapikan tempat tidur anak. Atau mungkin Anda mengambil alih dan mengerjakan tugas sekolah Anak.
Itu bukan ungkapan rasa sayang, melainkan sikap tersebut dapat mengirim sinyal kepada anak, 'Kamu tidak bisa mengerjakannya'.
3. Panik ketika anak melakukan kesalahan
Semua anak pasti pernah melakukan kesalahan. Dan mereka belajar dari kesalahan tersebut melalui respons Anda. Jika Anda panik ketika anak melakukan kesalahan, anak akan sangat terpukul karena hal itu.
No comments:
Post a Comment