Cnnindonesia - Perlawanan terhadap propaganda ISIS merambah ke dunia ilustrasi kartun Jepang atau anime. Netizen dari seluruh dunia memperkenalkan ISIS-chan, tokoh lucu untuk menghadang gambar keberingasan dan pertempuran ISIS di mesin pencari Google.
Seperti dikutip CNN, cara ini digunakan untuk mengubah hasil pencarian kata "ISIS" di Google, dari gambar mengerikan menjadi citra imut ISIS-chan. Jadi, jika gambar ISIS-chan telah banyak dan populer di internet, pencarian ISIS di Google tidak lagi menampilkan pria-pria berpakaian hitam dengan AK-47 atau pemenggalan, tapi karakter kartun.
Kampanye ini dimulai dari seruan sebuah komunitas pecinta anime yang tidak ingin disebut namanya. Kelompok ini mengajak semua orang yang bisa menggambar di seluruh dunia untuk membuat ilustrasi ISIS-chan, seorang wanita cantik berusia 19 tahun yang mengenakan pakaian hitam-hitam ala algojo ISIS.
ISIS-chan yang bermata biru dan berambut hijau ini memang membawa pisau, tapi untuk memotong melon kesukaannya, bukan menggorok leher orang. "Google bomb", mereka menyebutnya.
"Internet adalah medan perang kami. Kami ingin mengubah arti dari kata 'ISIS'," ujar kelompok ini.
Semakin banyak dan populer gambar, maka akan muncul di halaman depan pencarian Google, itu yang diincar oleh para pembuatnya.
Seperti dikutip CNN, cara ini digunakan untuk mengubah hasil pencarian kata "ISIS" di Google, dari gambar mengerikan menjadi citra imut ISIS-chan. Jadi, jika gambar ISIS-chan telah banyak dan populer di internet, pencarian ISIS di Google tidak lagi menampilkan pria-pria berpakaian hitam dengan AK-47 atau pemenggalan, tapi karakter kartun.
Kampanye ini dimulai dari seruan sebuah komunitas pecinta anime yang tidak ingin disebut namanya. Kelompok ini mengajak semua orang yang bisa menggambar di seluruh dunia untuk membuat ilustrasi ISIS-chan, seorang wanita cantik berusia 19 tahun yang mengenakan pakaian hitam-hitam ala algojo ISIS.
ISIS-chan yang bermata biru dan berambut hijau ini memang membawa pisau, tapi untuk memotong melon kesukaannya, bukan menggorok leher orang. "Google bomb", mereka menyebutnya.
"Internet adalah medan perang kami. Kami ingin mengubah arti dari kata 'ISIS'," ujar kelompok ini.
Semakin banyak dan populer gambar, maka akan muncul di halaman depan pencarian Google, itu yang diincar oleh para pembuatnya.
Awalnya, ISIS-chan baru muncul di Google search di urutan 334 foto ISIS di Jepang. Namun beberapa pekan terakhir, ISIS-chan juga marak digambar di Eropa dan Amerika. Salah satu pembuatnya adalah seorang siswa SMA di AS.
"Saya tidak setuju dengan ISIS dan metodenya, dan saya suka anime, jadi saat saya mendengarnya, saya ingin berkontribusi," kata dia.
Saat ini lebih dari 3.000 gambar ISIS-chan yang dibuat oleh orang tidak dikenal muncul di internet, kebanyakan dari Asia. Kebanyakan yang diwawancara CNN menolak mengungkap identitas, karena khawatir balas dendam ISIS di negara mereka.
Seorang aktivis anti-ISIS yang dikenal dengan nama GenKnoxx di Twitter menjelaskan bahwa kampanye ini dimulai Januari lalu, saat ISIS membunuh dua sandera dari Jepang. Jepang saat itu tidak bisa membalas dengan militer, sehingga warganya terpaksa mengungkapkannya dengan gambar.
Salah satunya adalah hasil rekaan komputer dengan mengubah pisau algojo dengan pisang. "Mereka melakukannya untuk membuat ISIS -- yang mencoba tampil menakutkan -- agar kelihatan konyol. Itu tujuannya, mencabut taring ISIS," kata dia.
Namun ada aturan yang tegas bagi siapa pun yang ingin menggambar ISIS-chan, yaitu: Tidak menghina Islam -- atau menunjukkan simbol keagamaan, menghormati gambar sandera, tidak sadis dan bukan pornografi.
"Saya tidak setuju dengan ISIS dan metodenya, dan saya suka anime, jadi saat saya mendengarnya, saya ingin berkontribusi," kata dia.
Saat ini lebih dari 3.000 gambar ISIS-chan yang dibuat oleh orang tidak dikenal muncul di internet, kebanyakan dari Asia. Kebanyakan yang diwawancara CNN menolak mengungkap identitas, karena khawatir balas dendam ISIS di negara mereka.
Seorang aktivis anti-ISIS yang dikenal dengan nama GenKnoxx di Twitter menjelaskan bahwa kampanye ini dimulai Januari lalu, saat ISIS membunuh dua sandera dari Jepang. Jepang saat itu tidak bisa membalas dengan militer, sehingga warganya terpaksa mengungkapkannya dengan gambar.
Salah satunya adalah hasil rekaan komputer dengan mengubah pisau algojo dengan pisang. "Mereka melakukannya untuk membuat ISIS -- yang mencoba tampil menakutkan -- agar kelihatan konyol. Itu tujuannya, mencabut taring ISIS," kata dia.
Namun ada aturan yang tegas bagi siapa pun yang ingin menggambar ISIS-chan, yaitu: Tidak menghina Islam -- atau menunjukkan simbol keagamaan, menghormati gambar sandera, tidak sadis dan bukan pornografi.
No comments:
Post a Comment