Jul 23, 2015

Walang Goreng Khas Gunungkidul Diserbu Pemudik

Kompas.com - Libur Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi penjual makanan khas Gunungkidul yakni walang (belalang) goreng. Hingga Minggu (19/7/2015), omzet penjualan walang goreng meningkat hingga 75 persen.

Setidaknya, sejak hari H+2 lebaran sampai dengan H 2 ini, omset penjualan walang Goreng meningkat hingga 75 persen.

"Ya, setiap musim libur panjang seperti Lebaran ini banyak peminatnya," ujar Devi (21), penjual walang goreng di Jalan Baron Km 2 Karangrejek Wonosari Gunungkidul.

Devi menuturkan, kebanyakan peminat walang goreng adalah warga luar Gunungkidul. Sementara Pemudik asal Gunungkidul membeli sebagai obat kangen setelah lama merantau.

"Jalan Baron kan arah menuju pantai jadi banyak mobil wisatawan yang mampir. Yang beli kebanyakan mobilnya plat B, plat D, dan F. Orang asli sini juga banyak," kata Devi.

Menurut dia, satu kantong plastik berisi 10 walang goreng dihargai Rp 20.000, sedangkan walang goreng kemasan toples dipatok harga Rp 40.000.

"Yang paling laris ukuran toples. Kalau yang plastikan jarang peminat," ucap Devi.

Selama libur lebaran lanjutnya, ia sengaja membawa stok walang lebih banyak dan membuka lapak jualan walang Goreng lebih awal, yakni dari jam 6.30 WIB hingga 20.00 WIB.

"Kan pagi ramai kendaraan mau ke pantai, jadi bukanya lebih awal. Hari biasanya sih jam 9 pagi baru buka," kata dia.

Ia mengungkapkan, selama libur Lebaran ia memperoleh pendapatan antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per hari.

No comments:

Post a Comment