Detik.com - Setelah sukses melakukan penertiban di kereta api, Marinir kembali dimintakan bantuan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Marinir diminta Kemenhub melakukan penertiban, selama ini kondisi Bandara Soekarno-Hatta memang butuh penanganan, salah satunya saja urusan taksi gelap.
Namun, penertiban yang dilakukan Marinir atas taksi gelap ini rupanya tak disukai sekelompok orang. Hingga akhirnya beredar broadcast message via BBM soal aksi Marinir menganiaya sopir taksi gelap.
Kadispen TNI AL Kolonel Zainudin memberikan penjelasan soal insiden yang terjadi pada Jumat (17/7) itu. Menurut Zainudin, Marinir merupakan bagian dari tim Satgas setelah diminta bantuan Kemenhub.
"Pada hari Jumat, 17 Juli 2015 pukul 00.30 WIB telah terjadi keributan di terminal 2D Bandara Soetta yang dikarenakan adanya provokasi dari para sopir taksi gelap yang beroperasi disekitar terminal 2D bandara Soetta," terang Zainudin, Minggu (19/7/2015).
Berikut kronologi penertiban taksi gelap menurut Zainudin:
A. Sekitar pukul 00.10 WIB, terdapat sopir TG yang melakukan transaksi dgn WNA di lobi terminal 2D pada saat itu salah satu anggota PAM Marinir Lettu Mar Danang mengetahui hal tersebut sehingga menegur sopir TG namun teguran diabaikan bahkan cenderung melakukan perlawanan.
B. Setelah dilakukan teguran berulang-ulang namun tidak mendapat tanggapan, maka sopir TG tersebut diamankan menuju pos security terminal 2D untuk dimintai keterangan, teman-teman dari sopir TG yang mengetahui hal tersebut berusaha untuk membantu dengan cara meneriaki anggota Pam Marinir yang membawa sopir TG.
C. Setelah sampai di pos security terminal 2D tidak lama kemudian datang 3 org teman sopir TG sehingga ikut diamankan untuk selanjutnya dibawa menuju PKP-PK dengan menggunakan mobil patroli security.
D. Setibanya di PKP-PK 4 orang tersebut diberikan tindakan berupa buka baju, scotjump dan pus up sambil menanyakan siapa koordinator dari TG kemudian salah satu dari sopir TG menjawab baahw koordinatornya bernama sdr. Bintar.
E. Sekitar pukul 00.45 WIB, Pam Marinir dan anggota security Bandara Soeta melakukan sweeping (menggunakan baju preman, celana doreng) dan mendapati para sopir TG yang sedang berkumpul di depan lobi terminal 2D, kemudian anggota Pam Marinir menyampaikan bahwa koordinatornya untuk menghadap ke anggota Pam Marinir namun tidak ada yang menghadap sehingga sekitar 29 orang sopir TG yang berkumpul tersebut diamankan menuju ke PKP-PK dengan menggunakan mobil patroli security.
F. Sesampainya di PKP-PK para sopir TG yang terjaring sweeping diberikan tindakan yang sama (buka baju, pus up dan scutjump) namun ada yang menggunakan pelepah pepaya.
G. Setelah mendapatkan tindakan, seluruh sopir TG membuat surat pernyataan yang berisi "bahwa apabila masih mengulangi hal tersebut maka sopir TG bersedia menerima tindakan tegas dari petugas keamanan bandara"
H. Pada tubuh sdr.fendi terdapat beberapa luka yang diduga akibat pukulan pelepah pepaya namun diberikan pengobatan di klinik angkasa pura.
I. Sekitar pukul 03.00 WIB, seluruh sopir TG dilepaskan kembali.
J. Sekitar pukul 08.00 WIB, 2 anggota subgar mendatangi Ltt Mar Danang di PKP-PK dan hanya menanyakan kejadian terjadi pada pukul berapa? Kemudian dijawab oleh Ltt Mar Danang kejadian sekitar pukul 00.10 WIB selanjutnya anggota subga meninggalkan PKP-PK.
"Tidak ada anggota Marinir yang melakukan pemukulan dgn menggunakan besi melainkan menggunakan pelepah pepaya dan selang air. Sebelum melakukan sweeping terlebih dahulu anggota Pam Marinir melakukan koordinasi dengan pihak security dan pihak dari security bandara juga terlibat dalam giat tersebut," tutup Zainudin.
Namun, penertiban yang dilakukan Marinir atas taksi gelap ini rupanya tak disukai sekelompok orang. Hingga akhirnya beredar broadcast message via BBM soal aksi Marinir menganiaya sopir taksi gelap.
Kadispen TNI AL Kolonel Zainudin memberikan penjelasan soal insiden yang terjadi pada Jumat (17/7) itu. Menurut Zainudin, Marinir merupakan bagian dari tim Satgas setelah diminta bantuan Kemenhub.
"Pada hari Jumat, 17 Juli 2015 pukul 00.30 WIB telah terjadi keributan di terminal 2D Bandara Soetta yang dikarenakan adanya provokasi dari para sopir taksi gelap yang beroperasi disekitar terminal 2D bandara Soetta," terang Zainudin, Minggu (19/7/2015).
Berikut kronologi penertiban taksi gelap menurut Zainudin:
A. Sekitar pukul 00.10 WIB, terdapat sopir TG yang melakukan transaksi dgn WNA di lobi terminal 2D pada saat itu salah satu anggota PAM Marinir Lettu Mar Danang mengetahui hal tersebut sehingga menegur sopir TG namun teguran diabaikan bahkan cenderung melakukan perlawanan.
B. Setelah dilakukan teguran berulang-ulang namun tidak mendapat tanggapan, maka sopir TG tersebut diamankan menuju pos security terminal 2D untuk dimintai keterangan, teman-teman dari sopir TG yang mengetahui hal tersebut berusaha untuk membantu dengan cara meneriaki anggota Pam Marinir yang membawa sopir TG.
C. Setelah sampai di pos security terminal 2D tidak lama kemudian datang 3 org teman sopir TG sehingga ikut diamankan untuk selanjutnya dibawa menuju PKP-PK dengan menggunakan mobil patroli security.
D. Setibanya di PKP-PK 4 orang tersebut diberikan tindakan berupa buka baju, scotjump dan pus up sambil menanyakan siapa koordinator dari TG kemudian salah satu dari sopir TG menjawab baahw koordinatornya bernama sdr. Bintar.
E. Sekitar pukul 00.45 WIB, Pam Marinir dan anggota security Bandara Soeta melakukan sweeping (menggunakan baju preman, celana doreng) dan mendapati para sopir TG yang sedang berkumpul di depan lobi terminal 2D, kemudian anggota Pam Marinir menyampaikan bahwa koordinatornya untuk menghadap ke anggota Pam Marinir namun tidak ada yang menghadap sehingga sekitar 29 orang sopir TG yang berkumpul tersebut diamankan menuju ke PKP-PK dengan menggunakan mobil patroli security.
F. Sesampainya di PKP-PK para sopir TG yang terjaring sweeping diberikan tindakan yang sama (buka baju, pus up dan scutjump) namun ada yang menggunakan pelepah pepaya.
G. Setelah mendapatkan tindakan, seluruh sopir TG membuat surat pernyataan yang berisi "bahwa apabila masih mengulangi hal tersebut maka sopir TG bersedia menerima tindakan tegas dari petugas keamanan bandara"
H. Pada tubuh sdr.fendi terdapat beberapa luka yang diduga akibat pukulan pelepah pepaya namun diberikan pengobatan di klinik angkasa pura.
I. Sekitar pukul 03.00 WIB, seluruh sopir TG dilepaskan kembali.
J. Sekitar pukul 08.00 WIB, 2 anggota subgar mendatangi Ltt Mar Danang di PKP-PK dan hanya menanyakan kejadian terjadi pada pukul berapa? Kemudian dijawab oleh Ltt Mar Danang kejadian sekitar pukul 00.10 WIB selanjutnya anggota subga meninggalkan PKP-PK.
"Tidak ada anggota Marinir yang melakukan pemukulan dgn menggunakan besi melainkan menggunakan pelepah pepaya dan selang air. Sebelum melakukan sweeping terlebih dahulu anggota Pam Marinir melakukan koordinasi dengan pihak security dan pihak dari security bandara juga terlibat dalam giat tersebut," tutup Zainudin.
No comments:
Post a Comment