Kompas.com - BMW segera melakukan kampanye perbaikan massal terhadap Seri 3 setelah mendapat laporan dari Lembaga Nasional Administrasi Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) di Amerika Serikat (AS) tentang adanya kerusakan pada sandaran kepala jok depan. Saat terjadi kecelakaan sandaran kepala turun 25 mm dari posisi tertinggi, sehingga dapat menimbulkan efek cedera pada leher.
Kondisi itu bertentang dengan peraturan Federal Kendaraan Bermotor AS tentang standar keselamatan no 202A perihal sandaran kepala. Dari laporan tercatat 7.600 unit terdeteksi bermasalah dan BMW tersebut produksi 19 Oktober 2011 hingga 18 Maret 2012. Pihaknya akan menghubungi pelanggan dan mengatur jadwal perbaikan Mei ini, tanpa dipungut bayaran.
Terkait masalah recall kali ini, BMW Indonesia belum bisa memberikan informasi, apakah Seri 3 yang dijual di Indonesia juga terkena dampak tersebut. "Kita belum dapat berita apapun dari Munich mengenai recall seri 3. Kita akan cek dan tentunya akan langsung mengabarkan perihal status tersebut," terang Helena Abidin, Director of Corporate Communications PT BMW Indonesia, yang dihubungi KompasOtomotif pagi ini (9/5).
Kondisi itu bertentang dengan peraturan Federal Kendaraan Bermotor AS tentang standar keselamatan no 202A perihal sandaran kepala. Dari laporan tercatat 7.600 unit terdeteksi bermasalah dan BMW tersebut produksi 19 Oktober 2011 hingga 18 Maret 2012. Pihaknya akan menghubungi pelanggan dan mengatur jadwal perbaikan Mei ini, tanpa dipungut bayaran.
Terkait masalah recall kali ini, BMW Indonesia belum bisa memberikan informasi, apakah Seri 3 yang dijual di Indonesia juga terkena dampak tersebut. "Kita belum dapat berita apapun dari Munich mengenai recall seri 3. Kita akan cek dan tentunya akan langsung mengabarkan perihal status tersebut," terang Helena Abidin, Director of Corporate Communications PT BMW Indonesia, yang dihubungi KompasOtomotif pagi ini (9/5).
No comments:
Post a Comment