May 31, 2012

Sudi Beberkan 'Dosa' Buyung Selama Jadi Anggota Wantimpres

Detik.com - Kontroversi buku 'Nasihat Untuk SBY' yang ditulis mantan anggota Wantimpres Adnan Buyung Nasution mendapat reaksi cukup keras dari Istana. Aksi nyeleneh Buyung selama menjadi anggota Wantimpres pun dibeberkan. Seperti apa?

Mensesneg Sudi Silalahi yang saat itu menjadi Sekretaris Kabinet mengaku jadi saksi hidup soal aktivitas Buyung. Setidaknya ada dua hal yang menjadi catatan Sudi, pertama soal saran pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto dan nasihat Buyung yang bocor terlebih dulu sebelum disampaikan ke SBY.

"Untuk rekan-rekan tahu contohnya ya. Misalnya ada pertimbangan yang disampaikan Bang Buyung Nasution yang tidak dijalankan presiden ketika menjelang wafatnya Pak Harto. Saat detik-detik sebelum wafat, Pak Buyung minta supaya digelar perkaranya pak Harto," kata Sudi sebelum rapat kabinet di kantor presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (29/5/2012).

"Saya kira pantas nggak menurut rekan? Di dalam situasi yang seperti begitu menggelar perkara pak Harto. Ini ada banyak aspek yang ditimbang, bukan hanya semata-mata. Mungkin barangkali buat Pak Buyung membekas sekali saran untuk menggelar perkaranya Pak Harto tidak dilaksanakan," sambungnya.

Selain itu, Sudi juga pernah mengingatkan Buyung agar nasihatnya tidak disampaikan pada wartawan lebih dulu, sebelum terdengar oleh Presiden SBY. Hal itu tidak etis dan tak sesuai dengan norma anggota Wantimpres.

"Misalnya presiden minta, 'tolong saya diberi pertimbangan sesuatu' belum sampai ke presiden, beliau sudah gelar pers sudah ramai ke mana-mana," cerita Sudi.

Karena itu, Sudi meminta masalah ini tidak menjadi polemik berkepanjangan. Sebab, saran seorang anggota Wantimpres ada yang dilaksanakan, ada juga yang tidak dengan pertimbangan khusus presiden.

"Banyak pertimbangan perorangan maupun secara dewan diterima oleh presiden dan dijalankan. Tapi kan tidak perlu juga digembar-gemborkan ini yang saya terima, dan yang saya tidak terima," imbuh Sudi.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat (25/5) lalu, Buyung meluncurkan buku berjudul 'Nasihat untuk SBY'. Buku setebal 310 halaman itu menceritakan pengalaman pria berambut putih itu selama menjadi Wantimpres pada tahun 2007-2009.

Salah satu nasihat yang disampaikan Buyung adalah mengenai polemik anugerah pahlawan bagi Soeharto. Buyung memberi saran bahwa Soeharto tidak bisa diangkat menjadi pahlawan nasional karena disebutkan penguasa orde baru itu orang yang melegitimasi merajalelanya korupsi. Saat itu, Buyung mengaku sulit bertemu SBY.

No comments:

Post a Comment