Kompas.com - Pada hari Senin, 26 Juli 2010, saya harus mengirim hasil foto rontgen kepada ayah saya yang sedang berada di Singapura untuk berobat.
Karena diperlukan untuk konsultasi medis pada hari Selasa, 27 Juli 2010, siang, maka saya kirim melalui TNT di gedung Summitmas, Jakarta, dan diterima oleh Saudari Femmy (Nomor bill GD 355 703 b700 WW).
Untuk paket dengan berat 700 gram, saya harus membayar Rp 695.000. Tidak masalah dengan biaya, dan permintaan saya disanggupi oleh TNT dengan dicontrengnya pilihan 09.00 express. Penerima paket kemudian memberi kabar via telepon bahwa paket tidak bisa diperlakukan sebagai dokumen, melainkan dianggap barang sehingga tidak bisa diterima pagi hari.
Saya hendak membatalkan, tapi diinformasikan bahwa paket telah diantar ke bandara, dan akhirnya menyanggupi bahwa barang akan sampai sebelum jam makan siang, dimasukkan dalam ”priority”. Keesokan harinya, saya terus melakukan pengecekan secara online di website TNT dengan status terakhir adalah jam 09.40 paket sudah di tangan kurir.
Sampai siang hari, paket belum juga tiba. Saya berulang kali menelepon ke TNT, tapi hanya di pingpong tanpa mencari tahu keberadaan paket tersebut. Bahkan, saya diminta agar ayah saya sebagai penerima, padahal sedang sakit, untuk mengambil paket tersebut di kantor TNT Singapura. Paket baru tiba pukul 15.44 waktu Singapura dan sudah terlambat untuk keperluan konsultasi dokter.
AGUS T Plaza ABDA Lantai 7 D Jl Jend Sudirman, Jakarta
Karena diperlukan untuk konsultasi medis pada hari Selasa, 27 Juli 2010, siang, maka saya kirim melalui TNT di gedung Summitmas, Jakarta, dan diterima oleh Saudari Femmy (Nomor bill GD 355 703 b700 WW).
Untuk paket dengan berat 700 gram, saya harus membayar Rp 695.000. Tidak masalah dengan biaya, dan permintaan saya disanggupi oleh TNT dengan dicontrengnya pilihan 09.00 express. Penerima paket kemudian memberi kabar via telepon bahwa paket tidak bisa diperlakukan sebagai dokumen, melainkan dianggap barang sehingga tidak bisa diterima pagi hari.
Saya hendak membatalkan, tapi diinformasikan bahwa paket telah diantar ke bandara, dan akhirnya menyanggupi bahwa barang akan sampai sebelum jam makan siang, dimasukkan dalam ”priority”. Keesokan harinya, saya terus melakukan pengecekan secara online di website TNT dengan status terakhir adalah jam 09.40 paket sudah di tangan kurir.
Sampai siang hari, paket belum juga tiba. Saya berulang kali menelepon ke TNT, tapi hanya di pingpong tanpa mencari tahu keberadaan paket tersebut. Bahkan, saya diminta agar ayah saya sebagai penerima, padahal sedang sakit, untuk mengambil paket tersebut di kantor TNT Singapura. Paket baru tiba pukul 15.44 waktu Singapura dan sudah terlambat untuk keperluan konsultasi dokter.
AGUS T Plaza ABDA Lantai 7 D Jl Jend Sudirman, Jakarta
No comments:
Post a Comment