Kompas.com - Kejadian ini berlangsung di area Mal Arion, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 6 Juni lalu sekitar pukul 7 malam: seorang laki-laki berusia 50-an tahun memegang dan meremas pinggang adik perempuan saya ketika kami berada di atas sepeda motor hendak meninggalkan mal tersebut.
Kami berteriak, lelaki itu tertawa puas. Kami berdua berpakaian sopan. Saya minta dia memohon maaf kepada adik saya. Laki-laki tak beradab itu malah memaki saya dengan berkata sangat kasar sambil mendorong tubuh saya berkali-kali, memukuli badan saya, menggenggam dengan keras dan memutar tangan saya.
Saya berusaha melawan, tetapi karena tubuhnya jauh lebih besar, saya tak mampu melawannya. Tak ada yang menolong saya saat itu meski di sana banyak orang melihat (pengunjung dan banyak sopir angkot), termasuk petugas keamanan mal di pintu samping.
Untung ada seorang petugas keamanan lain (Bapak Pur) yang tiba-tiba datang dan berusaha menolong saya yang sedang dipukuli laki-laki itu. Beberapa kali badan Pak Pur terkena pukulan juga. Akhirnya, laki-laki itu beranjak pergi sambil mengeluarkan sumpah serapah dan berjalan masuk mal.
Petugas keamanan di pintu samping (bukan Pak Pur) yang dari tadi menonton kejadian itu mengatakan bahwa laki-laki biadab tersebut sering datang di Mal Arion. Seorang pengunjung membenarkan bahwa laki-laki itu kerap berkunjung dan dia menyarankan saya melapor kepada polisi. Saya ikuti sarannya. Polisi datang dan berusaha mencarinya, tetapi orang itu sudah meninggalkan mal dengan taksi. Dia lolos.
E br Saragih Rawaterate, Cakung, Jakarta
Kami berteriak, lelaki itu tertawa puas. Kami berdua berpakaian sopan. Saya minta dia memohon maaf kepada adik saya. Laki-laki tak beradab itu malah memaki saya dengan berkata sangat kasar sambil mendorong tubuh saya berkali-kali, memukuli badan saya, menggenggam dengan keras dan memutar tangan saya.
Saya berusaha melawan, tetapi karena tubuhnya jauh lebih besar, saya tak mampu melawannya. Tak ada yang menolong saya saat itu meski di sana banyak orang melihat (pengunjung dan banyak sopir angkot), termasuk petugas keamanan mal di pintu samping.
Untung ada seorang petugas keamanan lain (Bapak Pur) yang tiba-tiba datang dan berusaha menolong saya yang sedang dipukuli laki-laki itu. Beberapa kali badan Pak Pur terkena pukulan juga. Akhirnya, laki-laki itu beranjak pergi sambil mengeluarkan sumpah serapah dan berjalan masuk mal.
Petugas keamanan di pintu samping (bukan Pak Pur) yang dari tadi menonton kejadian itu mengatakan bahwa laki-laki biadab tersebut sering datang di Mal Arion. Seorang pengunjung membenarkan bahwa laki-laki itu kerap berkunjung dan dia menyarankan saya melapor kepada polisi. Saya ikuti sarannya. Polisi datang dan berusaha mencarinya, tetapi orang itu sudah meninggalkan mal dengan taksi. Dia lolos.
E br Saragih Rawaterate, Cakung, Jakarta
No comments:
Post a Comment