Detik.com - Makin menipisnya cadangan minyak di dunia menuntut peningkatan efisiensi mobil, khususnya konsumsi BBM. Pemerintahan AS Barack Obama pun saat ini sedang menyusun peraturan terbaru yang mengharuskan setiap mobil di Amerika memiliki standar konsumsi BBM minimal menjangkau 25,5 km per liter BBM.
Peraturan yang ditargetkan dapat segera direalisasi pada tahun 2025 ini rencananya akan selesai 2011 atau awal 2012 menyusul aturan yang mengharuskan mobil di Amerika harus irit hingga minimal 15 km per liter di tahun 2015 mendatang.
Bila aturan itu terwujud, maka para produsen yang menjual mobil di Amerika mau tidak mau harus memikirkan teknologi terkini di sektor dapur pacu.
Satu-satunya cara yang paling masuk akal sekarang adalah menjual mobil hybrid murni hingga 55 persen dari total penjualan mobil, 15 persen plug-in hybrid atau mulai menggencarkan penjualan mobil listrik.
Dengan kebijakan tersebut, diharapkan mobil-mobil masa depan bisa lebih ramah pada lingkungan dan menghemat konsumsi bahan bakar di dunia. Selain itu, mobil-mobil ramah lingkungan dianggap juga menguntungkan para pemakainya karena membuat para pengguna mobil menghemat uang mereka dari harga bensin yang terus naik.
Salah satu pendukung kebijakan ini yakni Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam atau Natural Resources Defense Council (NRDC) seperti detikOto kutip dari USA Today, Jumat (1/10/2010) mengakui kalau penjualan mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan tadi akan meningkatkan harga rata-rata kendaraan hingga US$ 2.025 sampai US$ 2.700 lebih mahal.
Tapi Roland Hwang dari NRDC tadi yakin mahalnya harga jual mobil itu akan berimbas positif pada penghematan pengeluaran para pemilik kendaraan.
Selisih harga yang lebih mahal itu pun akan segera tertebus dalam 4,5 tahun pemakaian mobil dengan asumsi harga bahan bakar saat itu sama dengan hari ini. Dan karena harga bensin sudah pasti naik di masa depan, penghematan tentu bisa dihitung lebih besar lagi.
Peraturan yang ditargetkan dapat segera direalisasi pada tahun 2025 ini rencananya akan selesai 2011 atau awal 2012 menyusul aturan yang mengharuskan mobil di Amerika harus irit hingga minimal 15 km per liter di tahun 2015 mendatang.
Bila aturan itu terwujud, maka para produsen yang menjual mobil di Amerika mau tidak mau harus memikirkan teknologi terkini di sektor dapur pacu.
Satu-satunya cara yang paling masuk akal sekarang adalah menjual mobil hybrid murni hingga 55 persen dari total penjualan mobil, 15 persen plug-in hybrid atau mulai menggencarkan penjualan mobil listrik.
Dengan kebijakan tersebut, diharapkan mobil-mobil masa depan bisa lebih ramah pada lingkungan dan menghemat konsumsi bahan bakar di dunia. Selain itu, mobil-mobil ramah lingkungan dianggap juga menguntungkan para pemakainya karena membuat para pengguna mobil menghemat uang mereka dari harga bensin yang terus naik.
Salah satu pendukung kebijakan ini yakni Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam atau Natural Resources Defense Council (NRDC) seperti detikOto kutip dari USA Today, Jumat (1/10/2010) mengakui kalau penjualan mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan tadi akan meningkatkan harga rata-rata kendaraan hingga US$ 2.025 sampai US$ 2.700 lebih mahal.
Tapi Roland Hwang dari NRDC tadi yakin mahalnya harga jual mobil itu akan berimbas positif pada penghematan pengeluaran para pemilik kendaraan.
Selisih harga yang lebih mahal itu pun akan segera tertebus dalam 4,5 tahun pemakaian mobil dengan asumsi harga bahan bakar saat itu sama dengan hari ini. Dan karena harga bensin sudah pasti naik di masa depan, penghematan tentu bisa dihitung lebih besar lagi.
No comments:
Post a Comment