Kompas.com - Pada 15 April subuh anak saya yang mengendarai mobil Toyota Yaris tipe E melintasi Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, tepatnya di depan Taman Ria Senayan. Tiba-tiba datang mobil dari sebelah kanan dengan kecepatan kira-kira 100 km/jam menyenggol mobil anak saya.
Dalam keadaan kaget dan panik, anak saya mengerem. Meleset. Yang terinjak justru gas. Mobil otomatik itu pun semakin melesat ke kiri, menerjang trotoar, terbang dan berguling di udara, lalu terempas ke bawah menimpa pagar besi dalam keadaan terbalik.
Dengan merangkak dan baju berlumur darah, anak saya berusaha keluar dari mobil lewat jendela yang kacanya sudah hancur. Anak saya mendapat 13 jahitan di lengan kiri atas dan dua jahitan di pundak kirinya. Kulit di bawah mata kiri terkelupas terbentur setir.
Dia bisa selamat karena memakai sabuk pengaman. Keadaannya parah sebab kantong udara penyelamat tidak keluar, padahal kami memilih Yaris tipe E karena berkantong udara pengaman.
SIDIK PERMANA Jalan Mandalika Raya 16 C, Grogol Petamburan, Jakarta
Dalam keadaan kaget dan panik, anak saya mengerem. Meleset. Yang terinjak justru gas. Mobil otomatik itu pun semakin melesat ke kiri, menerjang trotoar, terbang dan berguling di udara, lalu terempas ke bawah menimpa pagar besi dalam keadaan terbalik.
Dengan merangkak dan baju berlumur darah, anak saya berusaha keluar dari mobil lewat jendela yang kacanya sudah hancur. Anak saya mendapat 13 jahitan di lengan kiri atas dan dua jahitan di pundak kirinya. Kulit di bawah mata kiri terkelupas terbentur setir.
Dia bisa selamat karena memakai sabuk pengaman. Keadaannya parah sebab kantong udara penyelamat tidak keluar, padahal kami memilih Yaris tipe E karena berkantong udara pengaman.
SIDIK PERMANA Jalan Mandalika Raya 16 C, Grogol Petamburan, Jakarta
No comments:
Post a Comment