Kompas.com - Pada tanggal 16 Juni 2010, saya diundang untuk menghadiri pelepasan siswa kelas XII SMFK BPK Penabur sekaligus pelepasan saya sebagai tenaga pengajar di sekolah ini. Para siswa hadir beserta orangtua masing-masing. Saya telah bekerja di sekolah ini sebagai guru honorer selama 15 tahun sejak tahun 1995.
Awal saya bekerja, diminta bantuan oleh pimpinan sekolah yang lama, untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar. Pada 20 April 2010 saya menerima surat bahwa sudah tidak dibutuhkan sebagai tenaga pengajar. Pada upacara pelepasan saya diberi kenang-kenangan yang dikemas dalam bentuk bingkisan disertai pita biru, sungguh cantik.
Setelah upacara selesai, para undangan dipersilakan bera- mah-tamah. Seperti biasanya orangtua murid beserta putra- putrinya menyalami saya dan mengucapkan terima kasih. Beberapa orangtua murid berkomentar bahwa isi bingkisan itu bernilai enam kali nilai hadiah siswa yang berprestasi, yang diberi hadiah Rp 2,5 juta berupa tabungan.
Bagaimana komentar rekan-rekan guru? Mereka menak- sir 15 kali lebih besar. Semua saya jawab dengan amin. Jantung saya berdetak keras, sungguh berharga bingkisan ini sehingga harus saya hati-hati menjaganya agar tidak hilang. Saya ingin cepat pulang untuk tahu isi bingkisan ini.
Ketika dibuka sambil disaksikan istri saya, ternyata taksiran orangtua siswa, siswa, dan rekan guru meleset sama sekali. Isinya ikat pinggang, agar saya mengetatkan perut erat-erat. Benda lain adalah ball-point dan dompet kosong. Sungguh indah hadiah yang diberikan kepada saya setelah 15 tahun bekerja.
A W YOGIPRANATA Jalan Luna I Nomor 200/86, Bandung
Awal saya bekerja, diminta bantuan oleh pimpinan sekolah yang lama, untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar. Pada 20 April 2010 saya menerima surat bahwa sudah tidak dibutuhkan sebagai tenaga pengajar. Pada upacara pelepasan saya diberi kenang-kenangan yang dikemas dalam bentuk bingkisan disertai pita biru, sungguh cantik.
Setelah upacara selesai, para undangan dipersilakan bera- mah-tamah. Seperti biasanya orangtua murid beserta putra- putrinya menyalami saya dan mengucapkan terima kasih. Beberapa orangtua murid berkomentar bahwa isi bingkisan itu bernilai enam kali nilai hadiah siswa yang berprestasi, yang diberi hadiah Rp 2,5 juta berupa tabungan.
Bagaimana komentar rekan-rekan guru? Mereka menak- sir 15 kali lebih besar. Semua saya jawab dengan amin. Jantung saya berdetak keras, sungguh berharga bingkisan ini sehingga harus saya hati-hati menjaganya agar tidak hilang. Saya ingin cepat pulang untuk tahu isi bingkisan ini.
Ketika dibuka sambil disaksikan istri saya, ternyata taksiran orangtua siswa, siswa, dan rekan guru meleset sama sekali. Isinya ikat pinggang, agar saya mengetatkan perut erat-erat. Benda lain adalah ball-point dan dompet kosong. Sungguh indah hadiah yang diberikan kepada saya setelah 15 tahun bekerja.
A W YOGIPRANATA Jalan Luna I Nomor 200/86, Bandung
No comments:
Post a Comment