Oct 31, 2010
Oct 29, 2010
Durian Termahal Di Dunia Dari Kotoran Gajah
Surya.co.id - Ini kedengarannya menjijikan: durian termahal dan mungkin terenak di dunia datang dari kotoran Gajah. Hah?
Ini makanan kedua yang datang dari ‘kotoran hewan.
Yang pertama, tentu saja Kopi Luwak — yang dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia. Proses mendapatkan ‘Durian Gajah’ itu juga mirip.
Jika penduduk asli Sumatera mencari biji kopi yang belum tercerna di kotoran Luwak, masyarakat Jakun di hutan-hutan Malaysia akan mengikuti gajah yang baru menelan banyak durian.
Mereka mengambil risiko mengikuti binatang mamalia ini setidaknya selama empat jam — durasi yang dibutuhkan hewan itu untuk mencerna durian — sebelum buah yang tak tercerna keluar bersama kotoran.
Adalah penasehat Malaysia Nature Society cabang Johor, Vincent Chow yang mendengar keberadaan durian unik ini dari temannya seorang taipan kayu dan penduduk asli hutan ‘Orang Asli’.
Kata dia, konglomerat kayu ini selalu mengajukan pesanan pada Orang Asli selama musim durian.
Karena stoknya yang langka, sang taipan mau merogoh kocek agak dalam — membayar RM1.000 atau Rp2,8 juta demi memuaskan hasrat makannya itu.
“Tentu saja Orang Asli mau mengikuti jejak para gajah karena mereka tahu akan dibayar mahal,” kata Chor, seperti dimuat situs New Straits Times, Jumat 22 Oktober 2010.
Jangan bayangkan kotoran kerbau atau kambing yang baunya minta ampun.
“Menurut warga setempat, bau kotoran gajah seperti teh, tidak menyengat seperti herbivora lainnya.”
Durian yang belum tercerna itu diklaim tak mengandung kotoran dan bakteri.
Bahkan, sang taipan mengklaim durian semacam itu akan jadi afrodisiak alias makanan pembangkit gairah seksual — setelah melewati proses pencernaan gajah.
Meski tak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim itu, permintaan ‘Durian Gajah’ makin tinggi dan harganya terus meningkat.
Ini makanan kedua yang datang dari ‘kotoran hewan.
Yang pertama, tentu saja Kopi Luwak — yang dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia. Proses mendapatkan ‘Durian Gajah’ itu juga mirip.
Jika penduduk asli Sumatera mencari biji kopi yang belum tercerna di kotoran Luwak, masyarakat Jakun di hutan-hutan Malaysia akan mengikuti gajah yang baru menelan banyak durian.
Mereka mengambil risiko mengikuti binatang mamalia ini setidaknya selama empat jam — durasi yang dibutuhkan hewan itu untuk mencerna durian — sebelum buah yang tak tercerna keluar bersama kotoran.
Adalah penasehat Malaysia Nature Society cabang Johor, Vincent Chow yang mendengar keberadaan durian unik ini dari temannya seorang taipan kayu dan penduduk asli hutan ‘Orang Asli’.
Kata dia, konglomerat kayu ini selalu mengajukan pesanan pada Orang Asli selama musim durian.
Karena stoknya yang langka, sang taipan mau merogoh kocek agak dalam — membayar RM1.000 atau Rp2,8 juta demi memuaskan hasrat makannya itu.
“Tentu saja Orang Asli mau mengikuti jejak para gajah karena mereka tahu akan dibayar mahal,” kata Chor, seperti dimuat situs New Straits Times, Jumat 22 Oktober 2010.
Jangan bayangkan kotoran kerbau atau kambing yang baunya minta ampun.
“Menurut warga setempat, bau kotoran gajah seperti teh, tidak menyengat seperti herbivora lainnya.”
Durian yang belum tercerna itu diklaim tak mengandung kotoran dan bakteri.
Bahkan, sang taipan mengklaim durian semacam itu akan jadi afrodisiak alias makanan pembangkit gairah seksual — setelah melewati proses pencernaan gajah.
Meski tak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim itu, permintaan ‘Durian Gajah’ makin tinggi dan harganya terus meningkat.
Oct 27, 2010
Nasi Jinggo dengan Jaminan
Kompas.com - Jika Yogyakarta punya nasi kucing, Pulau Bali juga punya nasi jinggo yang terkenal bahkan hingga ke Bandung, Jawa Barat. Bedanya, nasi jinggo tidak menggunakan menu ikan, tetapi sama-sama enaknya disantap dan menjadi ikon pariwisata.
Nasi jinggo ini buatan Nyoman Ardana (50) dan istrinya, Wayan Indrawati (39), di mana sekepal nasi dibungkus daun pisang, diberi lauk mi goreng, serundeng, potongan tempe, potongan ayam pedas manis, dan sambal.
Nah, sambal ini yang terus dipertahankan meski harga cabai melambung, seperti pada bulan Juli lalu, sebab pelanggan tak menghendaki rasa pedasnya yang pas itu berubah. Gara-gara sambal pula rata-rata pelanggan makan minimal dua bungkus.
”Tiyang (saya) menjaga rasa pelanggan karena ini taruhannya. Mereka (pelanggan) yang menghidupi kami setiap hari. Jadi, seberapa pun mahalnya harga cabai dan bahan-bahan lainnya, tiyang tidak menjadikannya kendala untuk mengurangi porsi dan rasanya. Semuanya bisa disiasati tanpa harus merugi,” kata Ardana.
Tak hanya menjaga rasa, suami-istri ini pun menjaga kebersihan dapurnya. Menengok dapurnya di Gang Mertajaya, Jalan Gunung Agung, Denpasar, mulai panci atau wajan penggorengan, alat-alat lainnya, hingga lantainya bersih. Menurut mereka, kebersihan salah satu kunci keberhasilan dan kepercayaan pelanggan.
Alasannya, terkadang pelanggan datang melihat dapur pembuatannya. Jika kotor, pelanggan otomatis tak nyaman lagi menyantap nasi jinggonya. Mereka dibantu beberapa karyawan yang mulai memasak sejak pagi dan membungkus siang hari menjelang sore. Meski dibungkus pada siang hari, seluruh nasi tidak basi disantap pada malam harinya hingga esok hari. Nasi ini yang dikirim dengan pesawat masih bisa disantap oleh para pelanggan di Bandung.
Rahasianya, harus menggunakan bahan berkualitas nomor satu dalam memanjakan lidah pelanggannya hingga cara memasaknya. Bumbu-bumbunya berkualitas, termasuk daun pisang pembungkusnya pun tak sembarangan. Semuanya dipesan khusus. Uniknya, bungkusan nasi jinggo mirip topi.
Berawal dari coba-coba menjual puluhan nasi bungkus, sekitar 20 tahun lalu dengan harga Rp 50 per bungkus, kini mereka mengantongi pendapatannya bisa lebih dari Rp 10 juta per bulan dengan pesanan yang tidak hanya di Bali, tetapi sampai ke Bandung. Jika di Bali harga nasi jinggo per bungkus dijual pedagang mulai Rp 2.000 sampai Rp 4.000, di Bandung bisa dijual mulai dari Rp 5.000 per bungkus. Ardana mengaku hanya mengambil Rp 2.000 untuk satu bungkusnya, berapa pun harga yang dijual pedagang.
Nama jinggo yang kini melekat dengan nasi bungkus masakan Ardana dan istrinya ini justru berasal dari masyarakat karena mereka tidak pernah melabeli nasinya. ”Katanya, masyarakat yang pernah tiyang tanya, nasi bungkusnya ini paling murah zaman itu dan enak. Porsinya yang pas sekepalan tangan ini membuat orang pingin nambah-nambah terus. Rata-rata pembeli menyantap minimal dua bungkus,” ujar Ardana.
Ardana dan keluarga tak terbayang, nasi jinggo bakal terkenal dan menjadi ikon pariwisata Pulau Dewata. Banyak kaus oleh-oleh Bali pun menyablon gambar nasi jinggo.
Menjelang malam, Ardana dengan sepeda motor mengedarkan sendiri sejumlah keranjang berisi 500 bungkus per keranjang ini kepada pedagang. Keuntungan yang diraupnya setiap malam minimal berasal dari 2.000 bungkus yang dititipkan di beberapa pedagang kaki lima untuk para pelanggan setia.
Pedagang kaki lima ini khusus berjualan nasi jinggo yang biasanya dipadu dengan keripik kulit ayam, usus ayam goreng, atau kerupuk. Hanya saja, peredaran nasi jinggo milik Ardana di Bali masih sekitar Denpasar. Mendapatkan nasi jinggo bersemat merah muda, pembaca bisa mencari di Jalan Gajah Mada dan Jalan Setiabudi.
Memasuki tengah malam setiap harinya, ratusan nasi jinggo Ardana biasanya sudah ludes. Jika malam minggu tiba, ia bisa membungkus hingga lebih dari 3.000 bungkus. Bapak tiga anak ini pun bisa mengirim kembali menjelang tengah malam. ”Maklum, banyak anak muda yang nongkrong sampai pagi kalau liburan,” ujarnya.
Hobi makan
Ardana mengaku, pada mulanya dia meminjam modal awal dari orangtuanya. Maklum, ia belum punya pekerjaan tetap untuk menghidupi keluarga. Pilihan pada bisnis makanan ini pun karena suami-istri ini punya hobi makan.
Sekarang ia lega, pilihannya meminjam uang dan memilih bisnis makanan tidak salah. Pendapatannya cukup untuk membeli rumah dan mobil. Kesuksesannya mengelola nasi jinggo pun mengantarkan anaknya bisa kuliah.
Karena sangat menghargai pelanggan, mereka menolak pesanan dadakan. Jika ingin pesan, mereka meminta untuk datang beberapa hari sebelumnya. ”Kami tidak mau mengecewakan pelanggan tetap setiap malam yang mencari nasi jinggo ini dengan memberikan kepada pemesan dadakan. Bungkusan 2.000 nasi ini tidak bisa dikurangi demi satu pelanggan mendadak ini. Kami tidak takut rugi meski pelanggan mendadak ini berani membayar mahal,” ujar Ardana.
Beberapa tahun terakhir, nasi jinggo makin populer di kalangan wisatawan mancanegara ataupun lokal. Katanya, tidak lengkap ke Bali jika belum menyempatkan diri untuk menyantap nasi jinggo. Sayangnya, nasi jinggo yang asli pertama buatan Ardana pun semakin banyak tiruannya dengan lauk dan rasa yang berbeda.
Biar calon pelanggan tidak salah membeli nasi jinggo asli dan palsu saat di Bali, cermati saja sematnya (lidi atau bambu pengunci daun) yang ada dipembungkus nasi jinggo. Jika ada semat berwarna merah, itu adalah nasi jinggo asli buatan Ardana. Sementara nasi jinggo yang mulai dijual di berbagai pinggiran jalan Pulau Dewata bersemat tanpa warna merah dan ini palsu.
”Maklum, ini bisnis makanan. Jika kita tidak mempertahankan selera pelanggan, berubah rasa sedikit saja, mereka pergi dari kita. Apalagi, persaingan mulai ketat. Jadi, kami mempertahankan apa yang sudah ada dari awal hingga sekarang,” katanya.
Nasi jinggo ini buatan Nyoman Ardana (50) dan istrinya, Wayan Indrawati (39), di mana sekepal nasi dibungkus daun pisang, diberi lauk mi goreng, serundeng, potongan tempe, potongan ayam pedas manis, dan sambal.
Nah, sambal ini yang terus dipertahankan meski harga cabai melambung, seperti pada bulan Juli lalu, sebab pelanggan tak menghendaki rasa pedasnya yang pas itu berubah. Gara-gara sambal pula rata-rata pelanggan makan minimal dua bungkus.
”Tiyang (saya) menjaga rasa pelanggan karena ini taruhannya. Mereka (pelanggan) yang menghidupi kami setiap hari. Jadi, seberapa pun mahalnya harga cabai dan bahan-bahan lainnya, tiyang tidak menjadikannya kendala untuk mengurangi porsi dan rasanya. Semuanya bisa disiasati tanpa harus merugi,” kata Ardana.
Tak hanya menjaga rasa, suami-istri ini pun menjaga kebersihan dapurnya. Menengok dapurnya di Gang Mertajaya, Jalan Gunung Agung, Denpasar, mulai panci atau wajan penggorengan, alat-alat lainnya, hingga lantainya bersih. Menurut mereka, kebersihan salah satu kunci keberhasilan dan kepercayaan pelanggan.
Alasannya, terkadang pelanggan datang melihat dapur pembuatannya. Jika kotor, pelanggan otomatis tak nyaman lagi menyantap nasi jinggonya. Mereka dibantu beberapa karyawan yang mulai memasak sejak pagi dan membungkus siang hari menjelang sore. Meski dibungkus pada siang hari, seluruh nasi tidak basi disantap pada malam harinya hingga esok hari. Nasi ini yang dikirim dengan pesawat masih bisa disantap oleh para pelanggan di Bandung.
Rahasianya, harus menggunakan bahan berkualitas nomor satu dalam memanjakan lidah pelanggannya hingga cara memasaknya. Bumbu-bumbunya berkualitas, termasuk daun pisang pembungkusnya pun tak sembarangan. Semuanya dipesan khusus. Uniknya, bungkusan nasi jinggo mirip topi.
Berawal dari coba-coba menjual puluhan nasi bungkus, sekitar 20 tahun lalu dengan harga Rp 50 per bungkus, kini mereka mengantongi pendapatannya bisa lebih dari Rp 10 juta per bulan dengan pesanan yang tidak hanya di Bali, tetapi sampai ke Bandung. Jika di Bali harga nasi jinggo per bungkus dijual pedagang mulai Rp 2.000 sampai Rp 4.000, di Bandung bisa dijual mulai dari Rp 5.000 per bungkus. Ardana mengaku hanya mengambil Rp 2.000 untuk satu bungkusnya, berapa pun harga yang dijual pedagang.
Nama jinggo yang kini melekat dengan nasi bungkus masakan Ardana dan istrinya ini justru berasal dari masyarakat karena mereka tidak pernah melabeli nasinya. ”Katanya, masyarakat yang pernah tiyang tanya, nasi bungkusnya ini paling murah zaman itu dan enak. Porsinya yang pas sekepalan tangan ini membuat orang pingin nambah-nambah terus. Rata-rata pembeli menyantap minimal dua bungkus,” ujar Ardana.
Ardana dan keluarga tak terbayang, nasi jinggo bakal terkenal dan menjadi ikon pariwisata Pulau Dewata. Banyak kaus oleh-oleh Bali pun menyablon gambar nasi jinggo.
Menjelang malam, Ardana dengan sepeda motor mengedarkan sendiri sejumlah keranjang berisi 500 bungkus per keranjang ini kepada pedagang. Keuntungan yang diraupnya setiap malam minimal berasal dari 2.000 bungkus yang dititipkan di beberapa pedagang kaki lima untuk para pelanggan setia.
Pedagang kaki lima ini khusus berjualan nasi jinggo yang biasanya dipadu dengan keripik kulit ayam, usus ayam goreng, atau kerupuk. Hanya saja, peredaran nasi jinggo milik Ardana di Bali masih sekitar Denpasar. Mendapatkan nasi jinggo bersemat merah muda, pembaca bisa mencari di Jalan Gajah Mada dan Jalan Setiabudi.
Memasuki tengah malam setiap harinya, ratusan nasi jinggo Ardana biasanya sudah ludes. Jika malam minggu tiba, ia bisa membungkus hingga lebih dari 3.000 bungkus. Bapak tiga anak ini pun bisa mengirim kembali menjelang tengah malam. ”Maklum, banyak anak muda yang nongkrong sampai pagi kalau liburan,” ujarnya.
Hobi makan
Ardana mengaku, pada mulanya dia meminjam modal awal dari orangtuanya. Maklum, ia belum punya pekerjaan tetap untuk menghidupi keluarga. Pilihan pada bisnis makanan ini pun karena suami-istri ini punya hobi makan.
Sekarang ia lega, pilihannya meminjam uang dan memilih bisnis makanan tidak salah. Pendapatannya cukup untuk membeli rumah dan mobil. Kesuksesannya mengelola nasi jinggo pun mengantarkan anaknya bisa kuliah.
Karena sangat menghargai pelanggan, mereka menolak pesanan dadakan. Jika ingin pesan, mereka meminta untuk datang beberapa hari sebelumnya. ”Kami tidak mau mengecewakan pelanggan tetap setiap malam yang mencari nasi jinggo ini dengan memberikan kepada pemesan dadakan. Bungkusan 2.000 nasi ini tidak bisa dikurangi demi satu pelanggan mendadak ini. Kami tidak takut rugi meski pelanggan mendadak ini berani membayar mahal,” ujar Ardana.
Beberapa tahun terakhir, nasi jinggo makin populer di kalangan wisatawan mancanegara ataupun lokal. Katanya, tidak lengkap ke Bali jika belum menyempatkan diri untuk menyantap nasi jinggo. Sayangnya, nasi jinggo yang asli pertama buatan Ardana pun semakin banyak tiruannya dengan lauk dan rasa yang berbeda.
Biar calon pelanggan tidak salah membeli nasi jinggo asli dan palsu saat di Bali, cermati saja sematnya (lidi atau bambu pengunci daun) yang ada dipembungkus nasi jinggo. Jika ada semat berwarna merah, itu adalah nasi jinggo asli buatan Ardana. Sementara nasi jinggo yang mulai dijual di berbagai pinggiran jalan Pulau Dewata bersemat tanpa warna merah dan ini palsu.
”Maklum, ini bisnis makanan. Jika kita tidak mempertahankan selera pelanggan, berubah rasa sedikit saja, mereka pergi dari kita. Apalagi, persaingan mulai ketat. Jadi, kami mempertahankan apa yang sudah ada dari awal hingga sekarang,” katanya.
Oct 24, 2010
Dibayar Rp 18 Juta, Mahasiswi Bintangi Film Porno
Detik.com - Di samping sibuk dengan materi kuliahnya di kampus, mahasiswi yang satu ini ternyata memiliki profesi sampingan yang nyleneh. Dia menjadi seorang bintang film porno di internet dengan bayaran USD 2000 atau sekitar Rp 18 juta.
Elizabeth Hawkenson -si mahasiswi-, dilaporkan sedang menempuh tahun pertama di Arizona State University, Amerika Serikat. Karena ulah beraninya tampil di video mesum online, dia terancam kehilangan beasiswa sebanyak USD 33 ribu.
Seperti detikINET kutip dari OneIndia, Senin (11/10/2010), Hawkenson yang masih berumur 18 tahun mengaku mau jadi bintang porno untuk mencukupi biaya pendidikan. Tampil dalam satu film yang tayang di sebuah website berbayar, dia digaji USD 2000.
"Aku sadar akan ada seks dalam film itu. Aku menyadari semua perbuatanku ini," ucap Hawkenson seperti dikutip oleh DailyMail
Untuk membuktikan dia sudah cukup umur sebagai bintang mesum, Hawkenson sempat menunjukkan kartu mahasiswa pada awal adegan film. Sebab seperti diketahui, pornografi anak sangat dilarang di AS.
Entah bagaimana, salah seorang dosen memergoki video porno Hawkenson. Akibatnya, mahasiswi yang cukup rupawan ini terancam kehilangan beasiswa, bahkan dikeluarkan dari universitas karena tingkahnya dinilai memalukan.
Namun sampai saat ini, Hawkenson masih dapat menempuh kuliahnya. Dia mengaku masih menghadiri kuliah dan tinggal di asrama kampus. Barangkali, sanksi untuknya masih diproses pihak kampus.
Elizabeth Hawkenson -si mahasiswi-, dilaporkan sedang menempuh tahun pertama di Arizona State University, Amerika Serikat. Karena ulah beraninya tampil di video mesum online, dia terancam kehilangan beasiswa sebanyak USD 33 ribu.
Seperti detikINET kutip dari OneIndia, Senin (11/10/2010), Hawkenson yang masih berumur 18 tahun mengaku mau jadi bintang porno untuk mencukupi biaya pendidikan. Tampil dalam satu film yang tayang di sebuah website berbayar, dia digaji USD 2000.
"Aku sadar akan ada seks dalam film itu. Aku menyadari semua perbuatanku ini," ucap Hawkenson seperti dikutip oleh DailyMail
Untuk membuktikan dia sudah cukup umur sebagai bintang mesum, Hawkenson sempat menunjukkan kartu mahasiswa pada awal adegan film. Sebab seperti diketahui, pornografi anak sangat dilarang di AS.
Entah bagaimana, salah seorang dosen memergoki video porno Hawkenson. Akibatnya, mahasiswi yang cukup rupawan ini terancam kehilangan beasiswa, bahkan dikeluarkan dari universitas karena tingkahnya dinilai memalukan.
Namun sampai saat ini, Hawkenson masih dapat menempuh kuliahnya. Dia mengaku masih menghadiri kuliah dan tinggal di asrama kampus. Barangkali, sanksi untuknya masih diproses pihak kampus.
Main Paksa ala ”Provider” 3 Blackberry
Kompas.com - Saya pengguna layanan Blackberry (BB) dengan provider 3 sejak Maret 2010. Pada 22 September saya memutuskan tidak memperpanjang BB bulanan. Maka, saya tak mengisi ulang pulsa 3. Pada 23 September pukul 01.59 saya menerima SMS dari 234: ”Layanan BB bulanan akan diperpanjang besok”. Saya abaikan sebab pulsa tersisa sekitar Rp 36.000. Sementara untuk memperpanjang layanan BB bulanan dibutuhkan pulsa Rp 76.000.
Malam harinya, pukul 22.17, saya kaget menerima SMS berbunyi: ”Layanan BB mingguan sudah diperpanjang untuk 7 hari ke depan” dan pulsa saya terpotong Rp 23.100. Padahal, pada pagi hari saya menerima SMS tentang layanan BB bulanan, bukan layanan BB mingguan.
Selain itu, pada 29 September pukul 22.09, saya menerima SMS dari 234, isinya: ”Layanan BB mingguan akan diperpanjang besok”. Saya mengabaikannya karena pulsa saya hanya tersisa sekitar Rp 12.000. Keesokan harinya pukul 22.23 saya dibuat semakin kaget ketika menerima SMS: ”Layanan BB harian sudah diperpanjang hari ini”. Pulsa saya terpotong Rp 3.850. Total pulsa saya yang hilang sia-sia sekitar Rp 27.000.
AVAN ISABELLA TASLIM Jalan Flores 9, Bandung
Malam harinya, pukul 22.17, saya kaget menerima SMS berbunyi: ”Layanan BB mingguan sudah diperpanjang untuk 7 hari ke depan” dan pulsa saya terpotong Rp 23.100. Padahal, pada pagi hari saya menerima SMS tentang layanan BB bulanan, bukan layanan BB mingguan.
Selain itu, pada 29 September pukul 22.09, saya menerima SMS dari 234, isinya: ”Layanan BB mingguan akan diperpanjang besok”. Saya mengabaikannya karena pulsa saya hanya tersisa sekitar Rp 12.000. Keesokan harinya pukul 22.23 saya dibuat semakin kaget ketika menerima SMS: ”Layanan BB harian sudah diperpanjang hari ini”. Pulsa saya terpotong Rp 3.850. Total pulsa saya yang hilang sia-sia sekitar Rp 27.000.
AVAN ISABELLA TASLIM Jalan Flores 9, Bandung
Hendicott Wedding Pictures, Ellie and Phil Hendicott Marry in Brisbane
Newsbizzare.com - In Brisbane, Australia Mr and Mrs Ellie and Phil Hendicott were married in a ceremony they won from a local FM radio station B105. It was no ordinary wedding.
The excited pair were required to give their nuptials in the nude at a wedding attended by 250 guests.
Mrs Ellie Hendicott wore a white, painted on "dress". The only thing she really wore was a long white wedding veil.
Phil Hendicott wore nothing but a black top hat to cover his manhood. The wedding ceremony was conducted in the morning, live on FM radio to hundreds of thousands of Australians.
The excited pair were required to give their nuptials in the nude at a wedding attended by 250 guests.
Mrs Ellie Hendicott wore a white, painted on "dress". The only thing she really wore was a long white wedding veil.
Phil Hendicott wore nothing but a black top hat to cover his manhood. The wedding ceremony was conducted in the morning, live on FM radio to hundreds of thousands of Australians.
Oct 23, 2010
Honda Accord Failure – New Way To Express Your Complaints
Onecru.com - How far will you go to get your car fixed? In these day of light-speed emails, instant messages and cellphones, an irate car-owner decided to adopt an old-school method of seeking redress — by placing stickers all over his problematic car.
And the message on the stickers read: “My Honda Tak Guna” (My Useless Honda).
To make sure he got the full attention of the car manufacturer, this sticker-adorned vehicle was parked outside the Honda Malaysia sales and service office here in Section 13 — much to the amusement of many pedestrians and motorists.
As to why he had resorted to such measures, events executive Jess Ross said his car brakes kept failing despite several repairs.
“Three months after buying the car, the rear brakes started giving way. After having these replaced by Honda, the same problem occurred three months later with the brakes giving way in the middle of the road.
“Luckily, I wasn’t hit by another car when it happened.”
After sending the 15-month old car to the Honda authorised service centre, Sumber Auto, Ross claimed to have been told the car had its front brake callipers fitted wrongly during the original assembly.
Even after the brake calipers were rectified, Jess’ woes continued with the calamitous Honda Accord he bought for about RM140,000.
Three months later, after getting his disc brake pads replaced for the second time, his Honda Accord started juddering again.
This time Honda mentioned the brake discs needed to be skimmed.
“On June 20 , there was a screeching sound from my front wheels and the car started juddering again. This time, I decided enough was enough. The car was towed to the Honda service centre for a fourth check on this particular screeching issue.”
Claiming manufacturing defects, Ross said: “My demands are simple, firstly I want Honda to fully rectify the problems on my car and include a manufacturer’s guarantee that such defects will not recur.
“Secondly, Honda could replace my car with another guaranteed problem-free unit. If all else fails, I want Honda to buy back the car at the purchase price.
“Honestly, I am still open to negotiations and a win-win situation I feel, is the best for both parties,” he said, stressing he has no plans to remove the eye-catching stickers from his car.
A Honda Malaysia representative said the company remained committed to inspecting, servicing and repairing the problematic vehicle.
“The company would like to assure Ross the affected vehicle will be serviced and repaired to his satisfaction.” Still unhappy with this response, Ross asked: “Why is it Honda Malaysia can’t guarantee their parts, which serve a basic function of braking, to function properly?
“Is it too much to ask for a guarantee for their supposedly original parts which they recommended we use?”
And the message on the stickers read: “My Honda Tak Guna” (My Useless Honda).
To make sure he got the full attention of the car manufacturer, this sticker-adorned vehicle was parked outside the Honda Malaysia sales and service office here in Section 13 — much to the amusement of many pedestrians and motorists.
As to why he had resorted to such measures, events executive Jess Ross said his car brakes kept failing despite several repairs.
“Three months after buying the car, the rear brakes started giving way. After having these replaced by Honda, the same problem occurred three months later with the brakes giving way in the middle of the road.
“Luckily, I wasn’t hit by another car when it happened.”
After sending the 15-month old car to the Honda authorised service centre, Sumber Auto, Ross claimed to have been told the car had its front brake callipers fitted wrongly during the original assembly.
Even after the brake calipers were rectified, Jess’ woes continued with the calamitous Honda Accord he bought for about RM140,000.
Three months later, after getting his disc brake pads replaced for the second time, his Honda Accord started juddering again.
This time Honda mentioned the brake discs needed to be skimmed.
“On June 20 , there was a screeching sound from my front wheels and the car started juddering again. This time, I decided enough was enough. The car was towed to the Honda service centre for a fourth check on this particular screeching issue.”
Claiming manufacturing defects, Ross said: “My demands are simple, firstly I want Honda to fully rectify the problems on my car and include a manufacturer’s guarantee that such defects will not recur.
“Secondly, Honda could replace my car with another guaranteed problem-free unit. If all else fails, I want Honda to buy back the car at the purchase price.
“Honestly, I am still open to negotiations and a win-win situation I feel, is the best for both parties,” he said, stressing he has no plans to remove the eye-catching stickers from his car.
A Honda Malaysia representative said the company remained committed to inspecting, servicing and repairing the problematic vehicle.
“The company would like to assure Ross the affected vehicle will be serviced and repaired to his satisfaction.” Still unhappy with this response, Ross asked: “Why is it Honda Malaysia can’t guarantee their parts, which serve a basic function of braking, to function properly?
“Is it too much to ask for a guarantee for their supposedly original parts which they recommended we use?”
Honda Kenalkan CR-V Edisi Khusus
Detik.com - Honda mengenalkan model terbaru dari Honda CR-V. Dengan label edisi khusus, beberapa fitur-fitur terbaru disematkan, bahkan ada yang berpenggerak 4x4.
Seperti dilansir situs resmi Honda Amerika, Senin (18/10/2010) Honda Amerika menawarkan empat varian tipe, yakni CR-V LX, CR-V SE, CR-V EX dan CR-V EX-L, masing-masing mulai dari penggerak roda depan (FWD) sampai dengan Real Time 4WD.
Standar kenyamanan bakal Anda temui pada CR-V LX seperti AC dengan air-filtration system, keyless entry, tilt and telescopic steering column, cruise control, dan pelek 17 inci.
Sementara untuk tipe varian CR-V SE, ditambahkan lagi fiturnya dengan 160 watt AM/FM/6-disc changer dengan 6 speaker, steering wheel mounted audio control, juga rear privacy glass.
Makin mantap lagi pada CR-V tipe EX, dimana sebuah moonroof dengan fitur tilt disediakan untuk mendukung kenyamanan kabin. Indikator suhu luar, bagasi double dek, vanity mirror light dan kompas digital juga menjadi standar tipe ini.
Dan terakhir pada CR-V tipe EX-L, jok dan lengan kursi berlapis kulit, pemanas di kursi depan, XM Radio, USB Audio Interface dan juga auto on/off lampu utama menjadi fitur standar dari tipe EX-L.
Sedangkan mesinnya bakal didukung mesin 2.4 liter bertenaga 180 Hp dan torsi 218 Nm. Sayangnya, Honda belum mengumumkan rincian harga untuk masing-masing varian tipenya.
Seperti dilansir situs resmi Honda Amerika, Senin (18/10/2010) Honda Amerika menawarkan empat varian tipe, yakni CR-V LX, CR-V SE, CR-V EX dan CR-V EX-L, masing-masing mulai dari penggerak roda depan (FWD) sampai dengan Real Time 4WD.
Standar kenyamanan bakal Anda temui pada CR-V LX seperti AC dengan air-filtration system, keyless entry, tilt and telescopic steering column, cruise control, dan pelek 17 inci.
Sementara untuk tipe varian CR-V SE, ditambahkan lagi fiturnya dengan 160 watt AM/FM/6-disc changer dengan 6 speaker, steering wheel mounted audio control, juga rear privacy glass.
Makin mantap lagi pada CR-V tipe EX, dimana sebuah moonroof dengan fitur tilt disediakan untuk mendukung kenyamanan kabin. Indikator suhu luar, bagasi double dek, vanity mirror light dan kompas digital juga menjadi standar tipe ini.
Dan terakhir pada CR-V tipe EX-L, jok dan lengan kursi berlapis kulit, pemanas di kursi depan, XM Radio, USB Audio Interface dan juga auto on/off lampu utama menjadi fitur standar dari tipe EX-L.
Sedangkan mesinnya bakal didukung mesin 2.4 liter bertenaga 180 Hp dan torsi 218 Nm. Sayangnya, Honda belum mengumumkan rincian harga untuk masing-masing varian tipenya.
Menutup Esia Pascabayar Sulit
Kompas.com - Pada 12 Februari 2010, saya berhenti berlangganan dua nomor Esia pascabayar, 021 913211xx dan 021 936977xx, setelah membayar semua kewajiban bagi kedua nomor tersebut. Saban bulan setelah penutupan, pihak Esia menagih pembayaran kedua nomor.
Pada 16 Agustus lalu, datang tagihan sebesar Rp 172.858 dan 177.773 untuk kedua nomor itu dari PT Rittama Triputra, agen Esia. Saya bilang sudah berhenti berlangganan dan penutupan dilakukan di gerai Esia Bekasi. Namun, dengan arogan Saudari D mengatakan, penutupan kartu tak berarti membebaskan saya dari segala kewajiban.
Pada 23 Agustus, saya cek ke gerai Esia. Ternyata, meski kartu sudah ditutup, tagihan untuk tiga bulan berikutnya—Maret, April, dan Mei 2010—masih berjalan.
Untung saya masih simpan bukti penutupan kedua kartu tadi. Setelah dicek oleh petugas, rupanya penutupan memang diproses, tetapi tak tersambung ke sistem. Akibatnya, tagihan masih terus berjalan.
PAULUS BAMBANG Taman Harapan Baru P2, Medan Satria, Kota Bekasi
Pada 16 Agustus lalu, datang tagihan sebesar Rp 172.858 dan 177.773 untuk kedua nomor itu dari PT Rittama Triputra, agen Esia. Saya bilang sudah berhenti berlangganan dan penutupan dilakukan di gerai Esia Bekasi. Namun, dengan arogan Saudari D mengatakan, penutupan kartu tak berarti membebaskan saya dari segala kewajiban.
Pada 23 Agustus, saya cek ke gerai Esia. Ternyata, meski kartu sudah ditutup, tagihan untuk tiga bulan berikutnya—Maret, April, dan Mei 2010—masih berjalan.
Untung saya masih simpan bukti penutupan kedua kartu tadi. Setelah dicek oleh petugas, rupanya penutupan memang diproses, tetapi tak tersambung ke sistem. Akibatnya, tagihan masih terus berjalan.
PAULUS BAMBANG Taman Harapan Baru P2, Medan Satria, Kota Bekasi
Tidak Menyalakan Lampu, Motor Ditilang Bulan November
Detik.com - Bagi Anda pemotor yang belum menyalakan lampu motor di siang hari harap bersiap. Sebab Polda Metro Jaya akan segera melakukan tindakan tegas hingga ke penilangan kepada pengendara yang melanggar ketentuan tersebut.
Saat ini Polda Metro Jaya akan kembali mensosialisasikan ketentuan yang tertuang dalam 107 ayat 2 UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam program bernama 'Klik Byar'.
"Kita akan lakukan bertahap. Saat ini kita akan sosialisasi dan November kita akan mulai penilangan," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Condro Kirono di di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Selasa (12/10/2010).
Condro menegaskan bahwa kebijakan tersebut datang bukan tanpa alasan. Sebab kepolisian menurut Condro sudah melakukan penelitian di Surabaya dimana kecelakaan turun ketika kebijakan lampu dijalankan.
"Ini adalah kebijakan universal. Hampir semua negara sudah menerapkannya. Kalau ini tidak berguna, buat apa kita dan banyak negara lain menerapkannya," tukasnya.
Karena itulah, untuk membantu program sosialisasi selama 1 bulan ini, Polda Metro Jaya menurut Condro senang mengandeng produsen motor, dan saat ini Yamaha-lah sudah ikut membantu.
"Kita sudah bicarakan ini cukup lama. Karena itu kita akan membantu petugas dengan menempatkan teknisi kita di beberapa titik," tambah General Manager Promotion and Motorsport Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Paulus S Firmanto.
Saat ini Polda Metro Jaya akan kembali mensosialisasikan ketentuan yang tertuang dalam 107 ayat 2 UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam program bernama 'Klik Byar'.
"Kita akan lakukan bertahap. Saat ini kita akan sosialisasi dan November kita akan mulai penilangan," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Condro Kirono di di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Selasa (12/10/2010).
Condro menegaskan bahwa kebijakan tersebut datang bukan tanpa alasan. Sebab kepolisian menurut Condro sudah melakukan penelitian di Surabaya dimana kecelakaan turun ketika kebijakan lampu dijalankan.
"Ini adalah kebijakan universal. Hampir semua negara sudah menerapkannya. Kalau ini tidak berguna, buat apa kita dan banyak negara lain menerapkannya," tukasnya.
Karena itulah, untuk membantu program sosialisasi selama 1 bulan ini, Polda Metro Jaya menurut Condro senang mengandeng produsen motor, dan saat ini Yamaha-lah sudah ikut membantu.
"Kita sudah bicarakan ini cukup lama. Karena itu kita akan membantu petugas dengan menempatkan teknisi kita di beberapa titik," tambah General Manager Promotion and Motorsport Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Paulus S Firmanto.
Angry Bird Segera Menuai Sukses di Android
Detik.com - Angry Bird, sebuah game besutan Rovio tampaknya segera menuai kesuksesan di platform Android. Baru sehari game itu dirilis ke Android Market, pengunduhnya langsung mencapai 1 juta orang. Tampaknya aplikasi ini segera menyusul kesuksesan versi iPhone terdahulu.
"Game Angry Bird di akhir minggu ini menuai kegilaan layaknya versi iPhone. Seberapa gilakah? Satu juta unduhan dalam sehari," ujar keterangan yang dikutip detikINET dari Gizmodo, Senin (18/10/2010).
Sebagai informasi, Angry Bird merupakan game yang cukup populer di iPhone. Versi berbayarnya bahkan telah diunduh sebanyak 7 juta kali di App Store.
Game ini mengisahkan kemarahan burung-burung lucu, kepada para babi jahat yang mencuri telur-telur mereka. Keunggulan game ini terletak pada game play yang dikemas cukup lucu, dengan iringan musik marching yang enerjik.
Popularitas aplikasi ini tampaknya membuat Rovio segera melirik pasar Android dengan lebih serius. Selain beraksi di iPhone dan Android, Angry Bird juga ada pada platform Maemo milik Nokia.
"Game Angry Bird di akhir minggu ini menuai kegilaan layaknya versi iPhone. Seberapa gilakah? Satu juta unduhan dalam sehari," ujar keterangan yang dikutip detikINET dari Gizmodo, Senin (18/10/2010).
Sebagai informasi, Angry Bird merupakan game yang cukup populer di iPhone. Versi berbayarnya bahkan telah diunduh sebanyak 7 juta kali di App Store.
Game ini mengisahkan kemarahan burung-burung lucu, kepada para babi jahat yang mencuri telur-telur mereka. Keunggulan game ini terletak pada game play yang dikemas cukup lucu, dengan iringan musik marching yang enerjik.
Popularitas aplikasi ini tampaknya membuat Rovio segera melirik pasar Android dengan lebih serius. Selain beraksi di iPhone dan Android, Angry Bird juga ada pada platform Maemo milik Nokia.
Sop Iga Sapi Warung Aat
Kompas.com - Layanan pesan singkat atau SMS masih tertulis di telepon genggam milik Ny Aat Fatmawati dengan nomor 081282219****.
”At... tolong siapin sop iga untuk 20 orang ya. Nanti setelah sepedahan di Cihuni, kita mau buka puasa bersama di sana”.
Isi SMS itu dikirim seorang pesepeda kepada Aat pada bulan puasa lalu.
Di kalangan pesepeda, Warung Aat memang dikenal dengan menu sop iga sapinya. Dengan uang Rp 15.000, pembeli bisa menikmati semangkok sop iga sapi dan sepiring nasi putih.
Meskipun pada bulan puasa lalu yang membeli sop iga di Warung Aat berkurang pada siang hari, namun pada malam hari selalu saja ada pesepeda yang datang makan di warung ini.
Setelah bersepeda malam hari (nite ride) ramai-ramai di kawasan Cihuni, para pesepeda biasanya makan malam di Warung Aat. Setiap akhir pekan, warung ini selalu dipenuhi para pesepeda. Sedangkan pada hari biasa di luar bulan puasa, Warung Aat tidak terlalu ramai kecuali pada hari Sabtu-Minggu. Keluarga Aat Fatmawati terpaksa mengerahkan seluruh keluarga dan kerabat untuk ikut melayani pembeli.
Biasanya setelah bersepeda offroad di kawasan Cihuni, para penggowes menuju Warung Aat untuk menikmati sop iga sapi.
Lokasi warung ini terletak di Kampung Nagreg, Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, Tangerang Selatan. Lokasinya tidak jauh dari kawasan perumahan BSD City kluster baru, Foresta.
Selain sop iga, di Warung Aat juga tersedia nasi uduk dan ketan. Sementara minuman yang menjadi favorit para pesepeda adalah teh jahe panas.
Setelah bersepeda dari pagi sampai siang, menu sop iga yang dikombinasikan dengan minuman teh jahe sungguh membangkitkan selera makan. ”Rasa cape setelah gowes hilang setelah minuman teh jahe panas di Warung Aat,” kata Fredie Adjie, pesepeda dari Kompleks Perumahan Permata Pamulang yang tergabung dalam komunitas Tahu Cocol (THCC).
Tidak hanya saat bersepeda ramai-ramai bersama teman-temannya, ketika sendirian pun Fredie kerap mampir di Warung Aat. Padahal, lokasinya relatif jauh dari perumahan Permata Pamulang ke warung itu.
Hal yang sama juga kerap dilakukan Rika Novriadi, seorang ibu rumah tangga yang biasa bersepeda santai seminggu sekali. Meski rumahnya di sekitar Permata Hijau, Jakarta, Rika dan suaminya kerap bersepeda di sekitar Serpong dan selalu makan sop iga di Warung Aat.
Menurut Rika, porsi sop iga yang disajikan cukup, tidak berlebih dan tidak kurang. Bumbu sop iga berasa ke daging iganya.
”Kuah sopnya juga ’nendang’ banget, apalagi kalau bawang gorengnya minta lebih. Habis gowes, makan di sana maknyus,” ujar Rika.
Makan menjadi lahap
Pernah suatu waktu, Rika bersepeda di kawasan perumahan Alam Sutera di Serpong, Tangerang, namun makan siangnya tetap di Warung Aat. Padahal, di kawasan itu, tersedia banyak tempat makanan enak-enak.
”Setelah makan sop iga, pulangnya harus gowes agak jauh supaya kalori dalam tubuh bisa terbakar,” ujar Rika.
Ditanya soal harga sop iga, Rika Novriadi menyebutkan sangat relatif. Tetapi, karena rasanya enak sehingga meskipun harus membayar Rp 15.000, tetap terasa cukup murah. ”Bukan cuma sop iganya, ketannya juga enak loh,” tambah Rika.
Adji Srihandoyo dari Mega Bikers Club (MBC) juga terkesan dengan sop iga di Warung Aat. Warung ini sangat menarik. Dia merasakan benar-benar seperti kembali ke alam meskipun di seberang warung telah berdiri tembok tinggi, pembatas dengan kawasan perumahan BSD City.
Berbagai sajian makanan yang dijual di Warung Aat terasa sebagai makanan khas warung, dan disajikan dalam suasana natural.
”Rasa sop iga yang panas membuat para pesepeda menjadi lahap saat makan. Umumnya habis sepedaan badan terasa agak lelah. Dalam kondisi seperti itu, kita perlu minum dan makan yang enak serta dalam suasana yang lepas,” ujar Adji, profesional yang akhir-akhir ini rajin bersepeda.
Bagi Adji, harga makanan yang dijual di Warung Aat, termasuk sop iga, relatif murah dan terjangkau. Para pembeli yang datang ke warung ini umumnya dari semua golongan masyarakat.
Berdasarkan pengamatan Kompas, banyak di antara warga Jakarta, terutama mereka yang biasa bersepeda, senantiasa ingin merasakan menu masakan khas warung bernuansa alam, seperti halnya menu makanan sop iga di Warung Aat.
Di tempat lain pun sama, warung yang menyajikan masakan lumayan enak selalu menjadi tempat tujuan kuliner para pesepeda. Misalnya, para pesepeda dengan tujuan Rindu Alam, Puncak, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, para pesepeda biasa melakukan persiapan untuk bersepeda di Warung Mang Ade.
Di warung itu, pada umumnya pesepeda makan nasi goreng sebelum memulai aktivitas bersepeda ke tanjakan Ngehe maupun ke lokasi off road yang menantang di Telaga Warna.
Tempat makan yang cukup dikenal di kalangan pesepeda di sekitar Jalur Pipa Gas (JPG) Serpong, Tangerang, adalah Warung Mpok Cafe. Tempat ini juga biasa dijadikan tempat mangkal para pesepeda.
Sedangkan mereka yang biasa bersepeda santai pada hari Minggu di kawasan Sudirman- Thamrin, Jakarta, pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor umumnya pergi ke warung nasi uduk di Kebon Kacang atau soto mi di pinggir jalan di kawasan Menteng.
Kalau bersepeda ke jalur off road di Tajur Halang, Kabupaten Bogor, para pesepeda biasanya mampir untuk melahap makanan laksa yang dimasak dengan kunyit di pinggir jalan.
Jika bersepeda ke kawasan Sentul atau kaki Gunung Pancar, para pesepeda biasanya memburu sate kambing muda. Merasakan makanan di sejumlah tempat saat bersepeda sungguh merupakan pengalaman yang sangat mengasyikkan dan selalu ingin mencoba lagi.
Meskipun pada bulan puasa lalu yang membeli sop iga di Warung Aat berkurang pada siang hari, namun pada malam hari selalu saja ada pesepeda yang datang makan di warung ini.
Setelah bersepeda malam hari (nite ride) ramai-ramai di kawasan Cihuni, para pesepeda biasanya makan malam di Warung Aat. Setiap akhir pekan, warung ini selalu dipenuhi para pesepeda. Sedangkan pada hari biasa di luar bulan puasa, Warung Aat tidak terlalu ramai kecuali pada hari Sabtu-Minggu. Keluarga Aat Fatmawati terpaksa mengerahkan seluruh keluarga dan kerabat untuk ikut melayani pembeli.
Biasanya setelah bersepeda offroad di kawasan Cihuni, para penggowes menuju Warung Aat untuk menikmati sop iga sapi.
Lokasi warung ini terletak di Kampung Nagreg, Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, Tangerang Selatan. Lokasinya tidak jauh dari kawasan perumahan BSD City kluster baru, Foresta.
Selain sop iga, di Warung Aat juga tersedia nasi uduk dan ketan. Sementara minuman yang menjadi favorit para pesepeda adalah teh jahe panas.
Setelah bersepeda dari pagi sampai siang, menu sop iga yang dikombinasikan dengan minuman teh jahe sungguh membangkitkan selera makan. ”Rasa cape setelah gowes hilang setelah minuman teh jahe panas di Warung Aat,” kata Fredie Adjie, pesepeda dari Kompleks Perumahan Permata Pamulang yang tergabung dalam komunitas Tahu Cocol (THCC).
Tidak hanya saat bersepeda ramai-ramai bersama teman-temannya, ketika sendirian pun Fredie kerap mampir di Warung Aat. Padahal, lokasinya relatif jauh dari perumahan Permata Pamulang ke warung itu.
Hal yang sama juga kerap dilakukan Rika Novriadi, seorang ibu rumah tangga yang biasa bersepeda santai seminggu sekali. Meski rumahnya di sekitar Permata Hijau, Jakarta, Rika dan suaminya kerap bersepeda di sekitar Serpong dan selalu makan sop iga di Warung Aat.
Menurut Rika, porsi sop iga yang disajikan cukup, tidak berlebih dan tidak kurang. Bumbu sop iga berasa ke daging iganya.
”Kuah sopnya juga ’nendang’ banget, apalagi kalau bawang gorengnya minta lebih. Habis gowes, makan di sana maknyus,” ujar Rika.
Makan menjadi lahap
Pernah suatu waktu, Rika bersepeda di kawasan perumahan Alam Sutera di Serpong, Tangerang, namun makan siangnya tetap di Warung Aat. Padahal, di kawasan itu, tersedia banyak tempat makanan enak-enak.
”Setelah makan sop iga, pulangnya harus gowes agak jauh supaya kalori dalam tubuh bisa terbakar,” ujar Rika.
Ditanya soal harga sop iga, Rika Novriadi menyebutkan sangat relatif. Tetapi, karena rasanya enak sehingga meskipun harus membayar Rp 15.000, tetap terasa cukup murah. ”Bukan cuma sop iganya, ketannya juga enak loh,” tambah Rika.
Adji Srihandoyo dari Mega Bikers Club (MBC) juga terkesan dengan sop iga di Warung Aat. Warung ini sangat menarik. Dia merasakan benar-benar seperti kembali ke alam meskipun di seberang warung telah berdiri tembok tinggi, pembatas dengan kawasan perumahan BSD City.
Berbagai sajian makanan yang dijual di Warung Aat terasa sebagai makanan khas warung, dan disajikan dalam suasana natural.
”Rasa sop iga yang panas membuat para pesepeda menjadi lahap saat makan. Umumnya habis sepedaan badan terasa agak lelah. Dalam kondisi seperti itu, kita perlu minum dan makan yang enak serta dalam suasana yang lepas,” ujar Adji, profesional yang akhir-akhir ini rajin bersepeda.
Bagi Adji, harga makanan yang dijual di Warung Aat, termasuk sop iga, relatif murah dan terjangkau. Para pembeli yang datang ke warung ini umumnya dari semua golongan masyarakat.
Berdasarkan pengamatan Kompas, banyak di antara warga Jakarta, terutama mereka yang biasa bersepeda, senantiasa ingin merasakan menu masakan khas warung bernuansa alam, seperti halnya menu makanan sop iga di Warung Aat.
Di tempat lain pun sama, warung yang menyajikan masakan lumayan enak selalu menjadi tempat tujuan kuliner para pesepeda. Misalnya, para pesepeda dengan tujuan Rindu Alam, Puncak, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, para pesepeda biasa melakukan persiapan untuk bersepeda di Warung Mang Ade.
Di warung itu, pada umumnya pesepeda makan nasi goreng sebelum memulai aktivitas bersepeda ke tanjakan Ngehe maupun ke lokasi off road yang menantang di Telaga Warna.
Tempat makan yang cukup dikenal di kalangan pesepeda di sekitar Jalur Pipa Gas (JPG) Serpong, Tangerang, adalah Warung Mpok Cafe. Tempat ini juga biasa dijadikan tempat mangkal para pesepeda.
Sedangkan mereka yang biasa bersepeda santai pada hari Minggu di kawasan Sudirman- Thamrin, Jakarta, pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor umumnya pergi ke warung nasi uduk di Kebon Kacang atau soto mi di pinggir jalan di kawasan Menteng.
Kalau bersepeda ke jalur off road di Tajur Halang, Kabupaten Bogor, para pesepeda biasanya mampir untuk melahap makanan laksa yang dimasak dengan kunyit di pinggir jalan.
Jika bersepeda ke kawasan Sentul atau kaki Gunung Pancar, para pesepeda biasanya memburu sate kambing muda. Merasakan makanan di sejumlah tempat saat bersepeda sungguh merupakan pengalaman yang sangat mengasyikkan dan selalu ingin mencoba lagi.
Pemaksaan ala D’Best
Kompas.com - Pada 30 Juli lalu, adik ipar saya masuk ke Mal Slipi Jaya, Jakarta Barat. Saat itu, D’Best Health and Care buka gerai di sana. Adik ipar saya ditawari sabun gratis oleh pramuniaga D’Best, dibujuk masuk gerai, dan disuruh duduk. Lalu badan dan kakinya dipasangi alat-alat kesehatan.
Adik ipar saya sudah menjelaskan bahwa dia tak hendak beli apa pun sebab tak punya uang. Namun, para pramuniaga D’Best menenangkannya, ”Enggak usah beli, ini cuma ada megapromo. Mbak berkesempatan dapat hadiah.”
Para pramuniaga kemudian mengerumuninya dan menyodorkan beberapa amplop untuk dipilih. Setelah amplop dibuka, mereka serentak berlagak tercengang dan serempak berteriak, ”Wow! Ampun Mbak, semalam mimpi apa? Dapat hadiah sebanyak ini, voucher senilai satu juta, satu set home theatre, eye care, dan sauna belt. Selamat ya!”
Mereka menyalami adik ipar saya dan menjelaskan bahwa semua hadiah boleh dibawa pulang hanya dengan bayar Rp 2.490.000 setelah dipotong voucher Rp 1 juta. Adik saya menjelaskan bahwa dia tak punya uang dan mau pulang saja. Pramuniaga terus membujuk rayu dengan menanyakan uang Rp 400.000, kartu kredit, dan rekening bank. Semua dijawab adik ipar saya: ”Tidak punya.”
Ketika akan menelepon saya di rumah, adik ipar saya tidak diizinkan. Akhirnya, uang Rp 100.000 yang saya titip buat beli susu anak saya melayang ke tangan pramuniaga tersebut. Pramuniaga menjelaskan Rp 100.000 itu sebagai uang muka dan menyuruh adik ipar saya menandatangani nota penjualan sekaligus surat perjanjian yang merugikan sepihak. Beberapa kali saya coba hubungi nomor telepon yang tercantum sebagai call centre, 021-91685086, tapi tidak pernah bisa tersambung.
SUZANNA SIMATUPANG Jalan Nusa Indah RT 001 RW 007, Ciracas, Jakarta
Adik ipar saya sudah menjelaskan bahwa dia tak hendak beli apa pun sebab tak punya uang. Namun, para pramuniaga D’Best menenangkannya, ”Enggak usah beli, ini cuma ada megapromo. Mbak berkesempatan dapat hadiah.”
Para pramuniaga kemudian mengerumuninya dan menyodorkan beberapa amplop untuk dipilih. Setelah amplop dibuka, mereka serentak berlagak tercengang dan serempak berteriak, ”Wow! Ampun Mbak, semalam mimpi apa? Dapat hadiah sebanyak ini, voucher senilai satu juta, satu set home theatre, eye care, dan sauna belt. Selamat ya!”
Mereka menyalami adik ipar saya dan menjelaskan bahwa semua hadiah boleh dibawa pulang hanya dengan bayar Rp 2.490.000 setelah dipotong voucher Rp 1 juta. Adik saya menjelaskan bahwa dia tak punya uang dan mau pulang saja. Pramuniaga terus membujuk rayu dengan menanyakan uang Rp 400.000, kartu kredit, dan rekening bank. Semua dijawab adik ipar saya: ”Tidak punya.”
Ketika akan menelepon saya di rumah, adik ipar saya tidak diizinkan. Akhirnya, uang Rp 100.000 yang saya titip buat beli susu anak saya melayang ke tangan pramuniaga tersebut. Pramuniaga menjelaskan Rp 100.000 itu sebagai uang muka dan menyuruh adik ipar saya menandatangani nota penjualan sekaligus surat perjanjian yang merugikan sepihak. Beberapa kali saya coba hubungi nomor telepon yang tercantum sebagai call centre, 021-91685086, tapi tidak pernah bisa tersambung.
SUZANNA SIMATUPANG Jalan Nusa Indah RT 001 RW 007, Ciracas, Jakarta
Panduan Baru Terapi HIV/AIDS
Kompas.com - Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan panduan baru terapi antiretroviral bagi orang dengan HIV/AIDS. Negara berkembang diminta mempercepat pemberian obat antiretroviral sehingga tingkat kematian dan penularan tertekan.
Demikian terungkap dalam Clinical Research Meeting 2010 yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia, Kamis (30/9).
Prof Zubairi Djoerban dari Pusat Pelayanan Terpadu HIV RS Cipto Mangunkusumo mengatakan, keberadaan obat antiretroviral memberikan harapan. Kerusakan sistem imun yang progresif akibat infeksi HIV dapat dicegah dengan memulai terapi antiretroviral sejak dini, saat orang yang terinfeksi belum menunjukkan gejala apa pun.
Panduan antiretroviral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong diagnosis lebih awal dan memulai penanganan ketika hasil perhitungan CD4 kurang dari 350 sel per mm. CD4 merupakan salah satu penanda kekebalan tubuh. Terapi dini itu juga dianjurkan bagi pasien dengan tuberkulosis, infeksi hepatitis B kronik, dan perempuan hamil untuk menekan risiko kematian. Dalam panduan sebelumnya, pemberian antiretroviral setidaknya dimulai sejak hitungan CD4 kurang dari 200 sel per mm.
Zubairi mengatakan, terapi sejak dini lebih baik karena angka kematian menurun. Pemberian obat antiretroviral lebih dini mengurangi kematian hingga 75 persen. ”Bahkan, terapi antiretroviral dapat mencegah penularan hingga 92 persen. Angka kejadian tuberkulosis juga dapat ditekan sampai dengan 50 persen,” ujarnya.
Dia berpendapat, Indonesia seharusnya berusaha mengadopsi panduan baru tersebut, mengingat cepatnya laju HIV/AIDS walaupun dalam implementasinya tetap mempertimbangkan infrastruktur dan ketersediaan obat.
Di dunia, pengguna obat antiretroviral mencapai 5,2 juta orang. Di Indonesia sendiri sekitar 25.000 orang dengan HIV/AIDS telah mendapatkan obat. ”Merupakan kejahatan jika orang dengan HIV/AIDS tidak diobati. Siapa pun yang sudah waktunya mendapatkan obat, harus diobati,” ujarnya.
Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia Samsuridjal Djauzi mengatakan, sejak program nasional antiretroviral dimulai pada 2004, angka kematian turun dari 46 persen menjadi 17 persen dalam dua tahun. Jika orang dengan HIV/AIDS dapat bertahan dari infeksi oportunistik, biasanya harapan hidupnya bagus.
Demikian terungkap dalam Clinical Research Meeting 2010 yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia, Kamis (30/9).
Prof Zubairi Djoerban dari Pusat Pelayanan Terpadu HIV RS Cipto Mangunkusumo mengatakan, keberadaan obat antiretroviral memberikan harapan. Kerusakan sistem imun yang progresif akibat infeksi HIV dapat dicegah dengan memulai terapi antiretroviral sejak dini, saat orang yang terinfeksi belum menunjukkan gejala apa pun.
Panduan antiretroviral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong diagnosis lebih awal dan memulai penanganan ketika hasil perhitungan CD4 kurang dari 350 sel per mm. CD4 merupakan salah satu penanda kekebalan tubuh. Terapi dini itu juga dianjurkan bagi pasien dengan tuberkulosis, infeksi hepatitis B kronik, dan perempuan hamil untuk menekan risiko kematian. Dalam panduan sebelumnya, pemberian antiretroviral setidaknya dimulai sejak hitungan CD4 kurang dari 200 sel per mm.
Zubairi mengatakan, terapi sejak dini lebih baik karena angka kematian menurun. Pemberian obat antiretroviral lebih dini mengurangi kematian hingga 75 persen. ”Bahkan, terapi antiretroviral dapat mencegah penularan hingga 92 persen. Angka kejadian tuberkulosis juga dapat ditekan sampai dengan 50 persen,” ujarnya.
Dia berpendapat, Indonesia seharusnya berusaha mengadopsi panduan baru tersebut, mengingat cepatnya laju HIV/AIDS walaupun dalam implementasinya tetap mempertimbangkan infrastruktur dan ketersediaan obat.
Di dunia, pengguna obat antiretroviral mencapai 5,2 juta orang. Di Indonesia sendiri sekitar 25.000 orang dengan HIV/AIDS telah mendapatkan obat. ”Merupakan kejahatan jika orang dengan HIV/AIDS tidak diobati. Siapa pun yang sudah waktunya mendapatkan obat, harus diobati,” ujarnya.
Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia Samsuridjal Djauzi mengatakan, sejak program nasional antiretroviral dimulai pada 2004, angka kematian turun dari 46 persen menjadi 17 persen dalam dua tahun. Jika orang dengan HIV/AIDS dapat bertahan dari infeksi oportunistik, biasanya harapan hidupnya bagus.
Kuliner Kantong Pelajar
Kompas.com - MuDAers, kalian pasti suka jajan atau makan-makan bareng teman. Sayangnya, uang saku kalian kadang terbatas. Gimana caranya tetap bisa makan enak meski uang saku terbatas? Yuuk, simak ke mana kalian bisa makan kenyang, murah, dan ”hangout” bareng teman-teman....
Warung E’Mak Boedoet
Warung E’Mak Boedoet ini ada di Jalan Wahidin II, Jakarta Pusat. Warung E’Mak Boedoet ini memang jadi langganan tempat makan siswa SMA Negeri 1 Jakarta dan SMK Negeri 1 Jakarta. Dulu, tahun 1980, letak warung ini persis di depan SMAN 1 di Jalan Boedi Oetomo, tetapi sejak tahun 1987 pindah ke Jalan Wahidin II.
Warung E’Mak Boedoet ini dikelola oleh Ibu Suhaenah. Buka setiap hari, kecuali Sabtu dan Minggu yang ngikutin jadwal libur pegawai dan murid sekolah. Bu Suhaenah menjual macem-macem makanan, mulai dari nasi, telur, sop iga sapi, tempe, tahu, ayam goreng, ati ayam, hingga gulai ikan mas.
Anggi dan Annisa, siswa SMKN 1 Jakarta, biasanya makan siang sepulang sekolah di Warung E’Mak Boedoet. ”Makanannya enak dan murah. Seporsi nasi atau bihun sama sambal goreng kentang cuma Rp 4.000,” kata Anggi.
Asyiknya nongkrong di Warung E’Mak Boedoet ini, kamu bisa dapat harga pelajar lho. Contohnya, makanan andalan, sop iga sapi dan gulai ikan mas, bisa kamu dapatkan dengan harga pelajar Rp 10.000.
Kalo untuk umum, misalnya pegawai negeri dan swasta yang kantornya di sekitar Warung E’Mak Boedoet, harga untuk mereka Rp 12.000. Teh manis untuk pelajar Rp 2.000, untuk pegawai Rp 3.000.
Harga untuk pelajar lebih murah karena disesuaikan dengan kantong pelajar. Harga murah itu bisa diberikan karena ada subsidi silang dari para pembeli yang notabene pegawai kantoran tadi. ”Enggak apa-apa harga makanan dimurahin buat anak sekolah, yang penting saya enggak rugi,” kata bu Suhaenah.
Menurut bu Suhaenah, dulu tahun 1980-an, siswa-siswa yang suka mampir ke Warung E’Mak Boedoet suka mengemplang. Maksudnya: makan tempe tiga, tetapi ngakunya makan satu. ”Ha-ha-ha, anak-anak itu lucu, tetapi, ya, sudahlah, namanya juga anak-anak,” kenang bu Suhaenah. Kalau anak Bandung soal begitu bilangnya ”darmaji” (dahar lima, ngaku hiji, makan lima, ngaku satu).
Lucunya, setiap kali ada reuni akbar SMAN 1, mereka yang dulu suka nongkrong di tempat Bu Suhaenah pasti menyempatkan diri bernostalgia dengan nongkrong di warung Bu Suhaenah. Bahkan, sampai bikin tenda tambahan.
Untuk ”menebus dosa” zaman dulu, mereka bahkan memberi hadiah kepada Bu Suhaenah. Bahkan, ada alumnus yang lulus tahun 1984 saat reuni memberi hadiah panci presto kepada Bu Suhaenah. Ada yang memberi uang Rp 600.000 dan Rp 250.000, ada yang mentransfer ke rekening tabungan ibu Suhaenah Rp 2 juta.
”Katanya buat bayar utang mereka yang dulu saat ngemplang ha-ha-ha. Sekarang kalau mereka makan di sini, cuma makan habis Rp 15.000, mereka bayar Rp 50.000. Enggak mau terima kembalian. Katanya buat bayar utang zaman dulu,” kata Bu Suhaenah.
Moshi-Moshi
Mau gaya makan menu-menu asing, tetapi harganya terjangkau isi kantongmu? Moshi-Moshi Waroong Kitho di Jalan Panglima Polim V, Jakarta, adalah salah satu tempat untuk memenuhi keinginanmu.
Moshi-Moshi menjual masakan Indonesia juga, kayak nasi gila, nasi goreng gila, mi goreng yang harganya Rp 9.000-Rp 10.000.
Kalo menu asing, ada beefburger, cheesburger, chilidogs, fetuccini alfredo, spaghetti vegetables yang harganya Rp 10.000- Rp 14.000. Enggak terlalu mahal untuk kantongmu, kan. Coba kalo kamu masuk ke restoran Italia, waaaah pasti puluhan ribu harganya.
Masakan Jepang juga ada, seperti chicken cordon blue, Chicken katsu ori, chicken teriyaki. Harganya juga enggak mahal.
Uniknya, selain masakan Barat, masakan Jepang, juga ada masakan dari Turki, seperti kebab. Moshi-Moshi menjual kebab Turki ukuran kecil Rp 9.000, yang besar Rp 11.000.
Moshi-Moshi Waroong Kitho ini biasanya jadi tempat nongkrong mahasiswa Kampus Interstudi. Menurut Bu Nelly, pemiliknya, nama Moshi-Moshi itu supaya gampang diingat, berasal dari kata Jepang yang berarti Haloooo?
Nah, buat kamu yang mau nyobain beberapa menu di sana, langsung aja datang ke sana.
Ayam Bakar Mas Mono
Warung makan yang dikelola PT Panen Raya Indonesia ini lokasinya ada di beberapa tempat. Soalnya, Ayam Bakar Mas Mono (ABMM) merupakan warung makan yang dikelola dengan model franchise. Salah satu yang MuDA kunjungi ada di Jalan Margonda Raya, Depok.
ABMM buka setiap hari Senin-Minggu pukul 09.00-23.00. Dilihat dari jam tutupnya, tempat ini cocok banget buat kalian yang doyan nongkrong sambil makan berat di malam hari.
Sesuai namanya, produk utama ABMM adalah ayam bakar. Meski dikelola dengan model franchise, kalian enggak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan ABMM cukup bersaing, yaitu Rp 14.500 untuk satu paket ayam bakar ditambah nasi.
Harga itu bisa jadi kalian anggap mahal. Namun, dengan rasa yang enak dan pelayanan yang cepat, harga itu bisa jadi masuk kategori murah. Bandingkan dengan produk sejenis yang dijajakan di warung-warung tenda pinggir jalan.
Sebagaimana penuturan Asisten Leader ABMM di Jalan Margonda Raya Endang, standar pelayanan di ABMM ditetapkan selama 10 menit saja. Artinya, sejak pesan hingga hidangan tersaji di meja pelanggan, hanya perlu waktu 10 menit. Standar ini tidak hanya berlaku saat sepi, melainkan juga saat ramai. MuDA sudah membuktikan.
Rasa ayam bakarnya juga cukup nendang. Bumbunya merasuk sampai ke dalam, sementara daging ayamnya terasa empuk saat digigit. Kalian bisa memilih antara rasa pedas atau manis. Ditambah sambal colek yang pedasnya pas, rasa ABMM makin pas di lidah.
Sebagai pelengkap, kalian bisa memesan ca kangkung seharga Rp 7.500 per porsi. Untuk minumnya, ada banyak pilihan jus buah mulai Rp 9.000- Rp 10.000. Para ”pemangsa ayam” tentu tidak akan melewatkan waktu nongkrong di ABMM. Awas jangan sampai kehabisan tempat karena ABMM selalu dipenuhi pengunjung mulai pelajar, mahasiswa, hingga keluarga.
Pecel Lele Lela
Sejenis dengan ABMM, Pecel Lele Lela juga dikelola dengan model waralaba. Salah satu yang MuDA kunjungi berada di Taman Jajan Tamusa di Tanjung Barat.
Sesuai namanya, produk utama Pecel Lele Lela sudah pasti lele. Uniknya, di sini kalian bisa menemukan lele dalam berbagai model olahan. Tidak melulu pecel lele seperti yang kerap kalian temui di warung-warung tenda pinggir jalan.
Di Pecel Lele Lela, lele diolah menjadi menu-menu yang aduhai dan merangsang selera. Mulai lele goreng tepung (Rp 12.000), lele saus padang (Rp 12.000), lele fillet goreng tepung (Rp 12.000), lele fillet lada hitam (Rp 15.000) dan lele fillet kuah tom yam (Rp 15.000).
Hmmm... benar-benar menantang untuk dicoba, kan? Salah satu menu favorit pengunjung, kata salah satu pelayan di Pecel Lele Lela, adalah lele saus padang.
Namun, ingat, harga di atas masih harus ditambah Rp 3.500 untuk setiap porsi nasi putih yang kalian pesan. Hati-hati, saking enaknya, kalian bisa saja menambah hingga berkali-kali.
Tersedia juga menu ayam bila salah satu teman yang kalian ajak kebetulan tidak suka lele. Pilihannya tetap asyik, ayam bakar madu (Rp 12.000) atau ayam saus padang (Rp 12.000). Hmm..., membayangkan saja sudah membuat air liur menetes.
Sebagai pelengkap, kalian bisa memesan ca kangkung atau tumis taoge, sedangkan untuk minumannya ada banyak pilihan mulai minuman bersoda, teh manis, es jeruk hingga jus.
Selain menu-menu yang mengundang selera, ada banyak promosi yang diberlakukan di Pecel Lele Lela. Salah satunya kalau kalian merayakan ulang tahun di sana karena khusus untuk yang sedang berulang tahun diberikan menu makan gratis.
Nah, kalau nama kalian adalah Lela, sudah pasti. Pecel Lele Lela akan memberi makan gratis buat kalian selama seumur hidup. Enggak percaya? Ayo Lela, buktikan di Pecel Lele Lela terdekat. Serbu....
Warung E’Mak Boedoet
Warung E’Mak Boedoet ini ada di Jalan Wahidin II, Jakarta Pusat. Warung E’Mak Boedoet ini memang jadi langganan tempat makan siswa SMA Negeri 1 Jakarta dan SMK Negeri 1 Jakarta. Dulu, tahun 1980, letak warung ini persis di depan SMAN 1 di Jalan Boedi Oetomo, tetapi sejak tahun 1987 pindah ke Jalan Wahidin II.
Warung E’Mak Boedoet ini dikelola oleh Ibu Suhaenah. Buka setiap hari, kecuali Sabtu dan Minggu yang ngikutin jadwal libur pegawai dan murid sekolah. Bu Suhaenah menjual macem-macem makanan, mulai dari nasi, telur, sop iga sapi, tempe, tahu, ayam goreng, ati ayam, hingga gulai ikan mas.
Anggi dan Annisa, siswa SMKN 1 Jakarta, biasanya makan siang sepulang sekolah di Warung E’Mak Boedoet. ”Makanannya enak dan murah. Seporsi nasi atau bihun sama sambal goreng kentang cuma Rp 4.000,” kata Anggi.
Asyiknya nongkrong di Warung E’Mak Boedoet ini, kamu bisa dapat harga pelajar lho. Contohnya, makanan andalan, sop iga sapi dan gulai ikan mas, bisa kamu dapatkan dengan harga pelajar Rp 10.000.
Kalo untuk umum, misalnya pegawai negeri dan swasta yang kantornya di sekitar Warung E’Mak Boedoet, harga untuk mereka Rp 12.000. Teh manis untuk pelajar Rp 2.000, untuk pegawai Rp 3.000.
Harga untuk pelajar lebih murah karena disesuaikan dengan kantong pelajar. Harga murah itu bisa diberikan karena ada subsidi silang dari para pembeli yang notabene pegawai kantoran tadi. ”Enggak apa-apa harga makanan dimurahin buat anak sekolah, yang penting saya enggak rugi,” kata bu Suhaenah.
Menurut bu Suhaenah, dulu tahun 1980-an, siswa-siswa yang suka mampir ke Warung E’Mak Boedoet suka mengemplang. Maksudnya: makan tempe tiga, tetapi ngakunya makan satu. ”Ha-ha-ha, anak-anak itu lucu, tetapi, ya, sudahlah, namanya juga anak-anak,” kenang bu Suhaenah. Kalau anak Bandung soal begitu bilangnya ”darmaji” (dahar lima, ngaku hiji, makan lima, ngaku satu).
Lucunya, setiap kali ada reuni akbar SMAN 1, mereka yang dulu suka nongkrong di tempat Bu Suhaenah pasti menyempatkan diri bernostalgia dengan nongkrong di warung Bu Suhaenah. Bahkan, sampai bikin tenda tambahan.
Untuk ”menebus dosa” zaman dulu, mereka bahkan memberi hadiah kepada Bu Suhaenah. Bahkan, ada alumnus yang lulus tahun 1984 saat reuni memberi hadiah panci presto kepada Bu Suhaenah. Ada yang memberi uang Rp 600.000 dan Rp 250.000, ada yang mentransfer ke rekening tabungan ibu Suhaenah Rp 2 juta.
”Katanya buat bayar utang mereka yang dulu saat ngemplang ha-ha-ha. Sekarang kalau mereka makan di sini, cuma makan habis Rp 15.000, mereka bayar Rp 50.000. Enggak mau terima kembalian. Katanya buat bayar utang zaman dulu,” kata Bu Suhaenah.
Moshi-Moshi
Mau gaya makan menu-menu asing, tetapi harganya terjangkau isi kantongmu? Moshi-Moshi Waroong Kitho di Jalan Panglima Polim V, Jakarta, adalah salah satu tempat untuk memenuhi keinginanmu.
Moshi-Moshi menjual masakan Indonesia juga, kayak nasi gila, nasi goreng gila, mi goreng yang harganya Rp 9.000-Rp 10.000.
Kalo menu asing, ada beefburger, cheesburger, chilidogs, fetuccini alfredo, spaghetti vegetables yang harganya Rp 10.000- Rp 14.000. Enggak terlalu mahal untuk kantongmu, kan. Coba kalo kamu masuk ke restoran Italia, waaaah pasti puluhan ribu harganya.
Masakan Jepang juga ada, seperti chicken cordon blue, Chicken katsu ori, chicken teriyaki. Harganya juga enggak mahal.
Uniknya, selain masakan Barat, masakan Jepang, juga ada masakan dari Turki, seperti kebab. Moshi-Moshi menjual kebab Turki ukuran kecil Rp 9.000, yang besar Rp 11.000.
Moshi-Moshi Waroong Kitho ini biasanya jadi tempat nongkrong mahasiswa Kampus Interstudi. Menurut Bu Nelly, pemiliknya, nama Moshi-Moshi itu supaya gampang diingat, berasal dari kata Jepang yang berarti Haloooo?
Nah, buat kamu yang mau nyobain beberapa menu di sana, langsung aja datang ke sana.
Ayam Bakar Mas Mono
Warung makan yang dikelola PT Panen Raya Indonesia ini lokasinya ada di beberapa tempat. Soalnya, Ayam Bakar Mas Mono (ABMM) merupakan warung makan yang dikelola dengan model franchise. Salah satu yang MuDA kunjungi ada di Jalan Margonda Raya, Depok.
ABMM buka setiap hari Senin-Minggu pukul 09.00-23.00. Dilihat dari jam tutupnya, tempat ini cocok banget buat kalian yang doyan nongkrong sambil makan berat di malam hari.
Sesuai namanya, produk utama ABMM adalah ayam bakar. Meski dikelola dengan model franchise, kalian enggak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan ABMM cukup bersaing, yaitu Rp 14.500 untuk satu paket ayam bakar ditambah nasi.
Harga itu bisa jadi kalian anggap mahal. Namun, dengan rasa yang enak dan pelayanan yang cepat, harga itu bisa jadi masuk kategori murah. Bandingkan dengan produk sejenis yang dijajakan di warung-warung tenda pinggir jalan.
Sebagaimana penuturan Asisten Leader ABMM di Jalan Margonda Raya Endang, standar pelayanan di ABMM ditetapkan selama 10 menit saja. Artinya, sejak pesan hingga hidangan tersaji di meja pelanggan, hanya perlu waktu 10 menit. Standar ini tidak hanya berlaku saat sepi, melainkan juga saat ramai. MuDA sudah membuktikan.
Rasa ayam bakarnya juga cukup nendang. Bumbunya merasuk sampai ke dalam, sementara daging ayamnya terasa empuk saat digigit. Kalian bisa memilih antara rasa pedas atau manis. Ditambah sambal colek yang pedasnya pas, rasa ABMM makin pas di lidah.
Sebagai pelengkap, kalian bisa memesan ca kangkung seharga Rp 7.500 per porsi. Untuk minumnya, ada banyak pilihan jus buah mulai Rp 9.000- Rp 10.000. Para ”pemangsa ayam” tentu tidak akan melewatkan waktu nongkrong di ABMM. Awas jangan sampai kehabisan tempat karena ABMM selalu dipenuhi pengunjung mulai pelajar, mahasiswa, hingga keluarga.
Pecel Lele Lela
Sejenis dengan ABMM, Pecel Lele Lela juga dikelola dengan model waralaba. Salah satu yang MuDA kunjungi berada di Taman Jajan Tamusa di Tanjung Barat.
Sesuai namanya, produk utama Pecel Lele Lela sudah pasti lele. Uniknya, di sini kalian bisa menemukan lele dalam berbagai model olahan. Tidak melulu pecel lele seperti yang kerap kalian temui di warung-warung tenda pinggir jalan.
Di Pecel Lele Lela, lele diolah menjadi menu-menu yang aduhai dan merangsang selera. Mulai lele goreng tepung (Rp 12.000), lele saus padang (Rp 12.000), lele fillet goreng tepung (Rp 12.000), lele fillet lada hitam (Rp 15.000) dan lele fillet kuah tom yam (Rp 15.000).
Hmmm... benar-benar menantang untuk dicoba, kan? Salah satu menu favorit pengunjung, kata salah satu pelayan di Pecel Lele Lela, adalah lele saus padang.
Namun, ingat, harga di atas masih harus ditambah Rp 3.500 untuk setiap porsi nasi putih yang kalian pesan. Hati-hati, saking enaknya, kalian bisa saja menambah hingga berkali-kali.
Tersedia juga menu ayam bila salah satu teman yang kalian ajak kebetulan tidak suka lele. Pilihannya tetap asyik, ayam bakar madu (Rp 12.000) atau ayam saus padang (Rp 12.000). Hmm..., membayangkan saja sudah membuat air liur menetes.
Sebagai pelengkap, kalian bisa memesan ca kangkung atau tumis taoge, sedangkan untuk minumannya ada banyak pilihan mulai minuman bersoda, teh manis, es jeruk hingga jus.
Selain menu-menu yang mengundang selera, ada banyak promosi yang diberlakukan di Pecel Lele Lela. Salah satunya kalau kalian merayakan ulang tahun di sana karena khusus untuk yang sedang berulang tahun diberikan menu makan gratis.
Nah, kalau nama kalian adalah Lela, sudah pasti. Pecel Lele Lela akan memberi makan gratis buat kalian selama seumur hidup. Enggak percaya? Ayo Lela, buktikan di Pecel Lele Lela terdekat. Serbu....
Avandia Dibatasi di AS, Dilarang di Eropa
Kompas.com - Badan regulasi obat Eropa, European Medicines Agency, dan Amerika Serikat, the US Food and Drug Administration, Kamis (23/9), mengumumkan, penjualan obat diabetes Avandia akan dibatasi secara ketat di AS serta dihentikan di Eropa.
Dokter di AS diizinkan meresepkan obat itu dengan pembatasan ketat. Sedangkan badan pengawas obat Eropa menyatakan, peredaran obat dihentikan dan akan ditarik dari pasar dalam beberapa bulan mendatang.
Obat dengan nama generik Rosiglitazone produksi perusahaan farmasi GlaxoSmithKline (GSK) itu disetujui FDA pada 1999 dan menjadi obat pencegah diabetes paling laris di dunia. Namun, penggunaan obat itu anjlok pada 2007 setelah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Awal September, badan pengawas obat Inggris menyatakan, sebuah panel ahli independen menyimpulkan, Avandia meningkatkan risiko serangan jantung dan merekomendasikan obat ditarik dari peredaran.
Profesor Kent Woods, Direktur the Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, menyatakan, keselamatan pasien merupakan prioritas utama.
FDA pertahankan
Sebaliknya, FDA masih mempertahankan obat itu di pasaran meski ada tekanan dari para ahli, peneliti, dan politisi secara internasional agar obat ditarik dari pasaran.
Juli lalu, pemungutan suara sebuah panel ahli yang beranggotakan 33 orang menunjukkan, 20 ahli memilih mempertahankan Avandia. ”FDA mengambil tindakan ini untuk melindungi pasien setelah menimbang secara hati-hati manfaat dan risikonya untuk mendukung perawatan klinis,” kata Komisioner FDA Margaret Hamburg.
Pasien bisa mendapat Avandia jika kadar gula darahnya tak bisa dikontrol dengan obat lain. Dokter harus membuktikan apakah pasien layak mendapatkan obat itu dan wajib memberitahukan risikonya.
Dokter di AS diizinkan meresepkan obat itu dengan pembatasan ketat. Sedangkan badan pengawas obat Eropa menyatakan, peredaran obat dihentikan dan akan ditarik dari pasar dalam beberapa bulan mendatang.
Obat dengan nama generik Rosiglitazone produksi perusahaan farmasi GlaxoSmithKline (GSK) itu disetujui FDA pada 1999 dan menjadi obat pencegah diabetes paling laris di dunia. Namun, penggunaan obat itu anjlok pada 2007 setelah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Awal September, badan pengawas obat Inggris menyatakan, sebuah panel ahli independen menyimpulkan, Avandia meningkatkan risiko serangan jantung dan merekomendasikan obat ditarik dari peredaran.
Profesor Kent Woods, Direktur the Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency, menyatakan, keselamatan pasien merupakan prioritas utama.
FDA pertahankan
Sebaliknya, FDA masih mempertahankan obat itu di pasaran meski ada tekanan dari para ahli, peneliti, dan politisi secara internasional agar obat ditarik dari pasaran.
Juli lalu, pemungutan suara sebuah panel ahli yang beranggotakan 33 orang menunjukkan, 20 ahli memilih mempertahankan Avandia. ”FDA mengambil tindakan ini untuk melindungi pasien setelah menimbang secara hati-hati manfaat dan risikonya untuk mendukung perawatan klinis,” kata Komisioner FDA Margaret Hamburg.
Pasien bisa mendapat Avandia jika kadar gula darahnya tak bisa dikontrol dengan obat lain. Dokter harus membuktikan apakah pasien layak mendapatkan obat itu dan wajib memberitahukan risikonya.
Mi Rebus dan Wedang Ronde...
Kompas.com - Penyimpangan cuaca membuat kawasan Ibu Kota sering mendapat berkat hujan lebat pada musim pancaroba ini. Suhu udara terasa dingin. Untuk menghangatkan badan, cobalah bersantap bakmi rebus dan minum wedang ronde di Warung Bakmi Jawa khas Jogja di Jakarta dan sekitarnya.
Uap berbau harum campuran bawang putih, merica, dan berbagai bumbu lain keluar dari sela-sela wajan yang tertutup. Pengunjung tak sabar menunggu hasil masakan mi rebus dari tangan Mas Pong (51).
Sementara si ”koki” terlihat santai. Tangan kanannya berayun-ayun di atas wajan, lalu sesekali memasukkan irisan kol, suwiran daging ayam kampung, atau irisan daun bawang.
Sementara tangan kiri Mas Pong, pemilik Warung Bakmi Jogja Mas Pong di Kampung Utan Ciputat, Tangerang Selatan, dengan irama tertentu mengipasi anglo (kompor berbahan bakar arang). Kadang kala dari anglo keluar percikan-percikan api kecil ke udara.
Pengunjung warung umumnya pelanggan setia. Maka, ketika pengunjung mendekati tempatnya memasak, dia bisa menyapa mereka. Misalnya, saat sepasang suami-istri memesan mi rebus nyemek (rebus sedikit kuah) tanpa kol, Mas Pong dengan nada ramah langsung mengiyakan.
Di warungnya, orang bisa memilih berbagai masakan mi dan nasi khas Jawa (Jogja) seperti mi goreng nyemek, bihun rebus nyemek, sego goreng, sampai magelangan (campuran nasi dengan bihun/mi). Sebagai pasangannya, selain teh manis kental, atau es jeruk, yang khas adalah wedang ronde.
Seporsi mi atau magelangan berharga Rp 14.000-Rp 19.000, sedangkan minumannya dari Rp 2.000 untuk teh tawar hangat misalnya, sampai Rp 5.000 buat semangkuk wedang ronde berisi kolang-kaling, roti, kacang goreng, dan bulatan ronde yang diguyur hangatnya air jahe.
Warung Bakmi Jogja di Jakarta cukup banyak. Di kawasan Jakarta Selatan ada Bakmi Jogja di Jalan Dharmawangsa Raya II Nomor 10-C, samping Sanatorium Dharmawangsa, dan Bakmi Jogja Mbah Surip di Jalan Ampera Raya, seberang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Di Jakarta Pusat ada Bakmi Jawa di Pejompongan.
Sekalipun bahan dan cara memasaknya sama, memakai ayam kampung dan dimasak dengan anglo, tetap ada sedikit perbedaan rasa antara masakan di warung-warung tersebut. Ada yang rasa masakannya sedikit manis, ada pula yang lebih cenderung gurih.
”Tergantung selera tamu, ada yang suka masakan bakmi di sini, tetapi ada juga yang cocok di tempat lain,” kata Hardjito Soemarno, salah satu pemilik Bakmi Jogja di Dharmawangsa.
Warung yang merupakan usaha patungan dengan adiknya, Djoko Suseno, kini diawasi istri Hardjito, Surawijayanti. Usaha yang sudah dimulai sejak tahun 1998 itu semula berada di Jalan Prapanca Raya. Kini, selain menyediakan bakmi/bihun rebus dan goreng, magelangan, wedang ronde, ada pula menu tambahan soto ayam, ayam goreng/bakar, sampai es buah.
Selain dua warung tersebut, ada pula warung Bakmi Jogja Mbah Surip yang tak kalah beken. Sekalipun sudah memiliki tiga cabang, pengunjung masih setia memilih bersantap di warung sederhana di Jalan Ampera. ”Mungkin karena di sini yang pertama berdiri,” tutur Nofi, putri sulung Mbah Surip yang mengelola warung itu.
Mbah Surip sendiri kini lebih banyak mengurus cabang baru di Jalan Margasatwa (samping SMK Negeri 57), Jakarta Selatan.
Kauman sampai Timoho
Pemilik bakmi Jawa (Jogja) biasanya orang yang sejak awal bergelut dengan urusan kuliner. Mas Pong yang berasal dari Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, bercerita perkenalannya dengan mi Jawa dimulai saat dia ”magang” dengan penjual mi yang populer di pelataran kantor Kadin, Yogyakarta, pada 1975-1977.
Dia lalu menjadi pedagang mi keliling (1979-1981). ”Setiap sore sampai sekitar jam satu-dua dini hari saya menyelusuri jalan-jalan dari Kauman, Pakualaman, sampai Timoho (Yogyakarta),” ceritanya.
Ia sempat berganti pekerjaan sebagai sopir, namun tahun 1997 salah seorang pelanggan racikan minya menawari untuk membuka warung mi di kawasan Cirendeu, Ciputat.
Cerita Mbah Surip agak berbeda, sebelum membuka warung bakmi, ia pernah menjadi kepala gudang. Di sana ia mendapat julukan Mbah (kakek) Surip walau sekarang baru berusia 49 tahun. Berkat talenta memasak yang ia miliki, usahanya berjalan sukses.
Kamis (23/9) malam hujan kembali mengguyur Tangerang Selatan. Ah sayang obrolan dengan Mas Pong harus terhenti karena sepiring mi nyemek dengan asap mengepul sudah menanti.
Dingin udara langsung terusir, begitu irisan cabe rawit yang menyertai mi menyentuh lidah. Hmmm... hangat dan nikmat.
Uap berbau harum campuran bawang putih, merica, dan berbagai bumbu lain keluar dari sela-sela wajan yang tertutup. Pengunjung tak sabar menunggu hasil masakan mi rebus dari tangan Mas Pong (51).
Sementara si ”koki” terlihat santai. Tangan kanannya berayun-ayun di atas wajan, lalu sesekali memasukkan irisan kol, suwiran daging ayam kampung, atau irisan daun bawang.
Sementara tangan kiri Mas Pong, pemilik Warung Bakmi Jogja Mas Pong di Kampung Utan Ciputat, Tangerang Selatan, dengan irama tertentu mengipasi anglo (kompor berbahan bakar arang). Kadang kala dari anglo keluar percikan-percikan api kecil ke udara.
Pengunjung warung umumnya pelanggan setia. Maka, ketika pengunjung mendekati tempatnya memasak, dia bisa menyapa mereka. Misalnya, saat sepasang suami-istri memesan mi rebus nyemek (rebus sedikit kuah) tanpa kol, Mas Pong dengan nada ramah langsung mengiyakan.
Di warungnya, orang bisa memilih berbagai masakan mi dan nasi khas Jawa (Jogja) seperti mi goreng nyemek, bihun rebus nyemek, sego goreng, sampai magelangan (campuran nasi dengan bihun/mi). Sebagai pasangannya, selain teh manis kental, atau es jeruk, yang khas adalah wedang ronde.
Seporsi mi atau magelangan berharga Rp 14.000-Rp 19.000, sedangkan minumannya dari Rp 2.000 untuk teh tawar hangat misalnya, sampai Rp 5.000 buat semangkuk wedang ronde berisi kolang-kaling, roti, kacang goreng, dan bulatan ronde yang diguyur hangatnya air jahe.
Warung Bakmi Jogja di Jakarta cukup banyak. Di kawasan Jakarta Selatan ada Bakmi Jogja di Jalan Dharmawangsa Raya II Nomor 10-C, samping Sanatorium Dharmawangsa, dan Bakmi Jogja Mbah Surip di Jalan Ampera Raya, seberang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Di Jakarta Pusat ada Bakmi Jawa di Pejompongan.
Sekalipun bahan dan cara memasaknya sama, memakai ayam kampung dan dimasak dengan anglo, tetap ada sedikit perbedaan rasa antara masakan di warung-warung tersebut. Ada yang rasa masakannya sedikit manis, ada pula yang lebih cenderung gurih.
”Tergantung selera tamu, ada yang suka masakan bakmi di sini, tetapi ada juga yang cocok di tempat lain,” kata Hardjito Soemarno, salah satu pemilik Bakmi Jogja di Dharmawangsa.
Warung yang merupakan usaha patungan dengan adiknya, Djoko Suseno, kini diawasi istri Hardjito, Surawijayanti. Usaha yang sudah dimulai sejak tahun 1998 itu semula berada di Jalan Prapanca Raya. Kini, selain menyediakan bakmi/bihun rebus dan goreng, magelangan, wedang ronde, ada pula menu tambahan soto ayam, ayam goreng/bakar, sampai es buah.
Selain dua warung tersebut, ada pula warung Bakmi Jogja Mbah Surip yang tak kalah beken. Sekalipun sudah memiliki tiga cabang, pengunjung masih setia memilih bersantap di warung sederhana di Jalan Ampera. ”Mungkin karena di sini yang pertama berdiri,” tutur Nofi, putri sulung Mbah Surip yang mengelola warung itu.
Mbah Surip sendiri kini lebih banyak mengurus cabang baru di Jalan Margasatwa (samping SMK Negeri 57), Jakarta Selatan.
Kauman sampai Timoho
Pemilik bakmi Jawa (Jogja) biasanya orang yang sejak awal bergelut dengan urusan kuliner. Mas Pong yang berasal dari Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, bercerita perkenalannya dengan mi Jawa dimulai saat dia ”magang” dengan penjual mi yang populer di pelataran kantor Kadin, Yogyakarta, pada 1975-1977.
Dia lalu menjadi pedagang mi keliling (1979-1981). ”Setiap sore sampai sekitar jam satu-dua dini hari saya menyelusuri jalan-jalan dari Kauman, Pakualaman, sampai Timoho (Yogyakarta),” ceritanya.
Ia sempat berganti pekerjaan sebagai sopir, namun tahun 1997 salah seorang pelanggan racikan minya menawari untuk membuka warung mi di kawasan Cirendeu, Ciputat.
Cerita Mbah Surip agak berbeda, sebelum membuka warung bakmi, ia pernah menjadi kepala gudang. Di sana ia mendapat julukan Mbah (kakek) Surip walau sekarang baru berusia 49 tahun. Berkat talenta memasak yang ia miliki, usahanya berjalan sukses.
Kamis (23/9) malam hujan kembali mengguyur Tangerang Selatan. Ah sayang obrolan dengan Mas Pong harus terhenti karena sepiring mi nyemek dengan asap mengepul sudah menanti.
Dingin udara langsung terusir, begitu irisan cabe rawit yang menyertai mi menyentuh lidah. Hmmm... hangat dan nikmat.
Batas Itu Telah Tercapai?
Kompas.com - Dalam dunia persilatan dikenal pepatah di atas langit masih ada langit. Selama ini, pepatah tersebut seolah juga berlaku dalam perlombaan senjata di dunia. Namun, bahkan langit pun memiliki batas teratas.
Sebuah laporan di majalah The Economist edisi 28 Agustus ini mengungkap fakta, yang meski sudah bisa diduga dalam kondisi perekonomian dunia saat ini, tetapi tetap mengejutkan.
Negara-negara yang selama ini dikenal sebagai adidaya dalam hal militer, mulai memikirkan ulang strategi pengembangan persenjataan mereka karena biaya yang makin mencekik leher. Benarkah batas langit itu telah tercapai?
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Robert Gates telah memerintahkan penghentian produksi pesawat tempur F-22 Raptor, akhir tahun ini. Dengan demikian, total jumlah produksi pesawat tempur tercanggih itu hanya akan berhenti di angka 187 unit. Padahal, pada awal produksinya dulu, pesawat itu diperkirakan paling tidak akan diproduksi hingga 750 unit.
Di Eropa, pesanan untuk pesawat Eurofighter Typhoon, yang dikembangkan Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, juga merosot. Hal yang sama juga dikhawatirkan terjadi pada proyek pesawat F-35 Joint Strike Fighter (JSF) yang dikembangkan bersama antara AS dan Eropa.
Krisis keuangan dunia, perubahan ancaman konflik global, hingga kemajuan teknologi sendiri menjadi beberapa faktor yang memicu negara-negara maju tersebut memikirkan ulang strategi militer mereka, termasuk dalam hal kelengkapan senjata.
Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg, minggu ini, mengumumkan akan memangkas jumlah personel angkatan bersenjatanya, dari sekitar 247.000 personel menjadi hanya sekitar 165.000 personel. Rencana ini adalah bagian dari rencana Jerman untuk menghemat anggaran pertahanan hingga sebesar 8,3 miliar euro (Rp 95,8 triliun) hingga 2014.
Keterbatasan
Menurut Guttenberg, pihaknya akan berkonsentrasi pada pengembangan pasukan yang kecil, tetapi berkualitas lebih baik dan lebih operasional.
Langkah serupa juga dilakukan Inggris, yang berencana memotong belanja pertahanan 10-20 persen dalam lima tahun mendatang. Spanyol juga menyatakan akan mengurangi hingga 9 persen dan Italia 10 persen.
Karena keterbatasan anggaran pertahanan, saat ini Perancis hanya mengoperasikan satu kapal induk, yakni kapal induk Charles de Gaulle. Inggris juga hanya mempertahankan dua kapal induk berukuran sedang, yakni HMS Invincible dan HMS Ark Royal, tetapi menurut The Economist, dua kapal tersebut sering berlayar tanpa membawa pesawat.
Di belahan lain Eropa, Belanda telah menghentikan program pengintaian maritim, Denmark telah meninggalkan armada kapal selamnya, dan negara- negara Baltik tidak lagi memiliki angkatan udara (AU) yang bisa diandalkan kecuali mengandalkan pesawat-pesawat dari sekutu NATO untuk mengamankan ruang udara mereka.
Amerika sendiri, sebagai pemimpin dan patron Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kewalahan mengelola pengeluaran militernya meski dengan anggaran pertahanan sebesar 700 miliar dollar AS per tahun (sekitar Rp 6,3 kuadriliun, atau hampir setara dengan anggaran pertahanan negara sedunia digabung jadi satu).
Gates mengatakan, ia akan mengurangi sedikitnya 50 perwira tingginya untuk menghemat biaya. Saat ini, angkatan bersenjata AS memiliki lebih dari 900 perwira tinggi setingkat jenderal dan laksamana. Selain itu, ia juga akan menghapus komando gabungan angkatan (joint-forces command), memotong anggaran para kontraktor, dan mengurangi staf di kantor departemen pertahanan sendiri.
Masalah biaya ini juga disebut-sebut menjadi salah satu alasan percepatan penarikan mundur pasukan AS dari Irak, khususnya untuk memusatkan tenaga dan biaya bagi perang di Afganistan.
Makin tinggi
Wajar saja negara-negara ini mengeluhkan anggaran pertahanan karena harga dan biaya perawatan persenjataan terbaru saat ini sama sekali tidak bisa dibilang murah, bahkan untuk ukuran kocek mereka.
Harga pesawat F-22 Raptor saat ini mencapai 160 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) per unit, atau 350 juta dollar AS (Rp 3,2 triliun) per unit jika termasuk ongkos pengembangan pesawat itu ke depan. Bandingkan dengan harga pendahulunya, F-16 Fighting Falcon, yang ”hanya” 50 juta-60 juta dollar AS (Rp 450 miliar) per unit.
Harga pesawat pengebom siluman B-2 Spirit lebih tinggi lagi, yakni sekitar 2 miliar dollar AS (hampir Rp 18 triliun) per unit. Itu sebabnya, AU AS akhirnya hanya membeli 20 unit B-2 dari total 132 unit yang direncanakan sebelumnya.
Harga pesawat (dan senjata berteknologi tinggi lain, seperti kapal perang) ini dari generasi ke generasi akan terus meningkat seiring dengan makin mahalnya teknologi yang harus dicangkokkan ke dalamnya. Peningkatan harganya bahkan disebut jauh di atas laju inflasi atau pertumbuhan produk domestik bruto negara produsen.
Dalam sebuah analisis, pakar industri penerbangan AS, Norman Augustine, pernah membuat ekstrapolasi harga pesawat tempur ini berdasarkan tren yang terjadi saat ini, dan kesimpulannya: ”Pada tahun 2054 seluruh anggaran pertahanan hanya cukup untuk membeli satu pesawat.”
Tidak terpakai
Selain mahal, pesawat-pesawat berteknologi tinggi ini belum tentu terpakai di medan perang yang sesungguhnya. Dalam rapat dengan Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS dua tahun lalu, Gates mengatakan, F-22 Raptor belum pernah terpakai dalam satu misi pun selama perang di Irak dan Afganistan.
”Faktanya, kita saat ini menghadapi dua perang, di Irak dan Afganistan, dan pesawat F-22 itu belum pernah terpakai di satu misi pun dalam dua perang tersebut,” ungkap Gates, seperti dikutip majalah Time (www.time.com, 7 Februari 2008).
Alih-alih, para perwira tinggi militer AS di lapangan justru mengaku puas dengan performa pesawat tak berawak (drone atau UAV, unmanned aerial vehicle), yang berharga beberapa kali lebih murah dan tidak berisiko menewaskan pilot, dalam menghadapi gerilyawan Taliban di Afganistan dan perbatasan Pakistan.
Kekuatan udara AS memang tak terkalahkan dan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan invasi ke Irak pada tahun 2003. Namun, begitu pasukan darat AS menduduki Irak selama 7,5 tahun kemudian, mereka tak mampu mengendalikan sepenuhnya kondisi di dalam negeri Irak sampai misi perang dihentikan hari Selasa (31/8) lalu.
Zaman memang sudah berubah sejak era Perang Dingin berakhir. Dulu, dalam konteks mencari perimbangan kekuatan, terjadi perlombaan senjata, baik dalam hal teknologi maupun jumlah, antara Blok Barat dan Blok Timur.
Kini, tanpa F-22 dan B-2 pun, kekuatan udara AS sudah tak ada yang menandingi di dunia ini, apalagi ”sekadar” untuk menyerang negara dunia ketiga, seperti Irak atau Afganistan.
Fakta terbaru ini mengingatkan, dalam perang, keunggulan teknologi dan anggaran melimpah belum tentu menjadi faktor penentu kemenangan.
Sebuah laporan di majalah The Economist edisi 28 Agustus ini mengungkap fakta, yang meski sudah bisa diduga dalam kondisi perekonomian dunia saat ini, tetapi tetap mengejutkan.
Negara-negara yang selama ini dikenal sebagai adidaya dalam hal militer, mulai memikirkan ulang strategi pengembangan persenjataan mereka karena biaya yang makin mencekik leher. Benarkah batas langit itu telah tercapai?
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Robert Gates telah memerintahkan penghentian produksi pesawat tempur F-22 Raptor, akhir tahun ini. Dengan demikian, total jumlah produksi pesawat tempur tercanggih itu hanya akan berhenti di angka 187 unit. Padahal, pada awal produksinya dulu, pesawat itu diperkirakan paling tidak akan diproduksi hingga 750 unit.
Di Eropa, pesanan untuk pesawat Eurofighter Typhoon, yang dikembangkan Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, juga merosot. Hal yang sama juga dikhawatirkan terjadi pada proyek pesawat F-35 Joint Strike Fighter (JSF) yang dikembangkan bersama antara AS dan Eropa.
Krisis keuangan dunia, perubahan ancaman konflik global, hingga kemajuan teknologi sendiri menjadi beberapa faktor yang memicu negara-negara maju tersebut memikirkan ulang strategi militer mereka, termasuk dalam hal kelengkapan senjata.
Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg, minggu ini, mengumumkan akan memangkas jumlah personel angkatan bersenjatanya, dari sekitar 247.000 personel menjadi hanya sekitar 165.000 personel. Rencana ini adalah bagian dari rencana Jerman untuk menghemat anggaran pertahanan hingga sebesar 8,3 miliar euro (Rp 95,8 triliun) hingga 2014.
Keterbatasan
Menurut Guttenberg, pihaknya akan berkonsentrasi pada pengembangan pasukan yang kecil, tetapi berkualitas lebih baik dan lebih operasional.
Langkah serupa juga dilakukan Inggris, yang berencana memotong belanja pertahanan 10-20 persen dalam lima tahun mendatang. Spanyol juga menyatakan akan mengurangi hingga 9 persen dan Italia 10 persen.
Karena keterbatasan anggaran pertahanan, saat ini Perancis hanya mengoperasikan satu kapal induk, yakni kapal induk Charles de Gaulle. Inggris juga hanya mempertahankan dua kapal induk berukuran sedang, yakni HMS Invincible dan HMS Ark Royal, tetapi menurut The Economist, dua kapal tersebut sering berlayar tanpa membawa pesawat.
Di belahan lain Eropa, Belanda telah menghentikan program pengintaian maritim, Denmark telah meninggalkan armada kapal selamnya, dan negara- negara Baltik tidak lagi memiliki angkatan udara (AU) yang bisa diandalkan kecuali mengandalkan pesawat-pesawat dari sekutu NATO untuk mengamankan ruang udara mereka.
Amerika sendiri, sebagai pemimpin dan patron Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kewalahan mengelola pengeluaran militernya meski dengan anggaran pertahanan sebesar 700 miliar dollar AS per tahun (sekitar Rp 6,3 kuadriliun, atau hampir setara dengan anggaran pertahanan negara sedunia digabung jadi satu).
Gates mengatakan, ia akan mengurangi sedikitnya 50 perwira tingginya untuk menghemat biaya. Saat ini, angkatan bersenjata AS memiliki lebih dari 900 perwira tinggi setingkat jenderal dan laksamana. Selain itu, ia juga akan menghapus komando gabungan angkatan (joint-forces command), memotong anggaran para kontraktor, dan mengurangi staf di kantor departemen pertahanan sendiri.
Masalah biaya ini juga disebut-sebut menjadi salah satu alasan percepatan penarikan mundur pasukan AS dari Irak, khususnya untuk memusatkan tenaga dan biaya bagi perang di Afganistan.
Makin tinggi
Wajar saja negara-negara ini mengeluhkan anggaran pertahanan karena harga dan biaya perawatan persenjataan terbaru saat ini sama sekali tidak bisa dibilang murah, bahkan untuk ukuran kocek mereka.
Harga pesawat F-22 Raptor saat ini mencapai 160 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) per unit, atau 350 juta dollar AS (Rp 3,2 triliun) per unit jika termasuk ongkos pengembangan pesawat itu ke depan. Bandingkan dengan harga pendahulunya, F-16 Fighting Falcon, yang ”hanya” 50 juta-60 juta dollar AS (Rp 450 miliar) per unit.
Harga pesawat pengebom siluman B-2 Spirit lebih tinggi lagi, yakni sekitar 2 miliar dollar AS (hampir Rp 18 triliun) per unit. Itu sebabnya, AU AS akhirnya hanya membeli 20 unit B-2 dari total 132 unit yang direncanakan sebelumnya.
Harga pesawat (dan senjata berteknologi tinggi lain, seperti kapal perang) ini dari generasi ke generasi akan terus meningkat seiring dengan makin mahalnya teknologi yang harus dicangkokkan ke dalamnya. Peningkatan harganya bahkan disebut jauh di atas laju inflasi atau pertumbuhan produk domestik bruto negara produsen.
Dalam sebuah analisis, pakar industri penerbangan AS, Norman Augustine, pernah membuat ekstrapolasi harga pesawat tempur ini berdasarkan tren yang terjadi saat ini, dan kesimpulannya: ”Pada tahun 2054 seluruh anggaran pertahanan hanya cukup untuk membeli satu pesawat.”
Tidak terpakai
Selain mahal, pesawat-pesawat berteknologi tinggi ini belum tentu terpakai di medan perang yang sesungguhnya. Dalam rapat dengan Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS dua tahun lalu, Gates mengatakan, F-22 Raptor belum pernah terpakai dalam satu misi pun selama perang di Irak dan Afganistan.
”Faktanya, kita saat ini menghadapi dua perang, di Irak dan Afganistan, dan pesawat F-22 itu belum pernah terpakai di satu misi pun dalam dua perang tersebut,” ungkap Gates, seperti dikutip majalah Time (www.time.com, 7 Februari 2008).
Alih-alih, para perwira tinggi militer AS di lapangan justru mengaku puas dengan performa pesawat tak berawak (drone atau UAV, unmanned aerial vehicle), yang berharga beberapa kali lebih murah dan tidak berisiko menewaskan pilot, dalam menghadapi gerilyawan Taliban di Afganistan dan perbatasan Pakistan.
Kekuatan udara AS memang tak terkalahkan dan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan invasi ke Irak pada tahun 2003. Namun, begitu pasukan darat AS menduduki Irak selama 7,5 tahun kemudian, mereka tak mampu mengendalikan sepenuhnya kondisi di dalam negeri Irak sampai misi perang dihentikan hari Selasa (31/8) lalu.
Zaman memang sudah berubah sejak era Perang Dingin berakhir. Dulu, dalam konteks mencari perimbangan kekuatan, terjadi perlombaan senjata, baik dalam hal teknologi maupun jumlah, antara Blok Barat dan Blok Timur.
Kini, tanpa F-22 dan B-2 pun, kekuatan udara AS sudah tak ada yang menandingi di dunia ini, apalagi ”sekadar” untuk menyerang negara dunia ketiga, seperti Irak atau Afganistan.
Fakta terbaru ini mengingatkan, dalam perang, keunggulan teknologi dan anggaran melimpah belum tentu menjadi faktor penentu kemenangan.
Gamaliel-Audrey Tapiheru Dapat Kontrak berkat YouTube
Lifestyle.fajar.co.id - Gara-gara YouTube, Jojo dan Sinta berhasil membuka jalan menjadi artis. Nasib serupa segera dialami kakak beradik Gamaliel Tapiheru, 19, dan Audrey Tapiheru, 17. Bedanya, klan Tapiheru itu tak hanya mengandalkan gaya lipsync. Mereka punya suara emas yang sanggup membius penonton Harmoni SCTV di Balai Sarbini Agustus lalu. Kemampuan vokal itu pula yang membuat mereka kini mengantongi sebuah kontrak rekaman.
Pada Jumat, 3 September lalu, Fajar membuat janji bertemu dengan Gamal dan Audrey. Lokasinya di Sarinah, Thamrin, Jakarta. Malam itu mereka ada jadwal interview dengan sebuah radio. Di ruang tunggu, duduk orang tua mereka, George Tapiheru dan Magdalena Christie Budiharjo.
George dan Magdalena dengan hangat menemani dua anaknya yang semakin ''meledak'' pascatampil di konser Harmoni. ''Kalau kami sempat, pasti kami temani. Mereka ini beda sama anak-anak kebanyakan yang biasanya enggan ditemani orang tua. Maunya malah kami berdua menemani mereka terus,'' terang Magdalena yang menjadi penyanyi era 70-an itu.
Tak berapa lama kemudian, Gamal dan Audrey pun bergabung. Mereka berdua lalu menceritakan asal muasal hingga akhirnya menjadi seperti saat ini. Semuanya berawal dari Gamal yang ketika masih duduk di kelas 2 SMA Dian Harapan iseng mengunggah video. Dia menyanyikan sendiri lagu Save Me from Myself milik Christina Aguilera. ''Saya sering nonton YouTube. Biasalah anak sekolah, suka iseng lihat-lihat video. Banyak cover yang bagus dari orang Amerika, juga Filipina. Terus saya jadi terinspirasi untuk buat cover juga,'' jelasnya.
Satu video diunggah, lalu diikuti dengan video-video lain. Akhirnya lelaki kelahiran Jakarta, 9 Oktober 1990 itu mengajak Audrey ikut bergabung dalam ''proyeknya''. ''Ngajak Audrey soalnya waktu itu saya ingin nyanyi lagu orang. Tapi, lagu itu dinyanyikan duet. Jadi, harus cari partner,'' lanjutnya yang diiyakan sang adik. Setelah itu, mereka selalu mengunggah video berdua. Sampai sekarang sudah ada 12 video Gamal dan Audrey di YouTube. Yang paling banyak ditonton adalah ketika mereka menyanyikan lagu Lady Gaga feat Beyonce Knowles Telephone. Hingga berita ini ditulis, video tersebut sudah diunduh 777.355 kali. ''Memang lagu itu yang paling banyak dilihat,'' ucap pria yang sedang mendalami sinematografi di Universitas Multimedia Nusantara itu.
Sebenarnya, masih ada beberapa video lagi yang belum mereka unggah. Bahkan, ada juga yang sudah diunggah, tapi dihapus karena menurut Gamal dan Audrey kurang bagus. ''Pas sudah di-upload, kok kelihatan nggak bagus. Akhirnya dihapus. Ada juga yang gagal direkam,'' ungkap Audrey.
Apa yang membuat anak ketiga dan keempat itu ketagihan mengunggah video? Ternyata sejak pertama mengunggah, banyak respons positif menghampiri. Penampilan mereka dikomentari banyak orang. Tidak hanya dari Indonesia, tapi juga luar negeri. ''Seru aja melihat respons yang melihat (video). Malah ada juga yang komen pakai bahasa Latin. Nggak ngerti deh apaan artinya. Makanya kita upload terus,'' terang Gamal.
Rupanya, ada beberapa orang yang mengikuti video mereka, sampai-sampai menanyakan video apa lagi yang akan diunggah. ''Mereka tanya, what next? Malah ada yang request supaya kami menyanyikan lagu tertentu,'' tambah Audrey.
Kegemaran mereka menyanyi, merekam, lalu mengunggah rekaman itu ke situs berbagi video itu sudah diketahui sang mama. ''Kebiasaan Gamal sama Audrey suka rekaman di kamar, kami tahu. Waktu saya lihat dia lagi nyanyi di depan kamera sama adiknya, saya tanya mau dibuat apa. Dia jawab mau di-upload ke YouTube,'' jelas perempuan yang memiliki beberapa album rekaman itu. Hanya, orang tuanya tidak mengira kalau akan seperti ini kejadiannya. Dua anaknya itu akan menjadi penyanyi sungguhan dan segera mengeluarkan single di bawah major label dalam waktu dekat.
Tentang Gamal-Audrey
Meski sering menggunakan gitar di videonya, Gamal mengatakan tidak terlalu lihai memainkan alat musik tersebut. Begitu juga dengan Audrey. Permainan gitar mereka masih hafalan, belum bisa improvisasi.
Gamal di keluarga dikenal sebagai orang yang hangat dan friendly. Sedangkan Audrey terkesan lebih serius tapi ceria.
Sebelum tampil di Harmoni, mereka sebenarnya sudah berproses masuk dapur rekaman. Namun, setelah tampil, semuanya serasa terjadi begitu cepat. Gamal dan Audrey pun kaget dan belum mempersiapkan mental.
Orang tua sangat mendukung Gamal dan Audrey menjadi penyanyi. Namun, mereka berpesan untuk tetap menjadi diri mereka sendiri dan tidak silau akan popularitas.
Audrey dan Gamal jarang berlatih menyanyi bersama di rumah. Mereka juga tidak ikut kursus vokal. Kemampuan bersenandung didapat secara alami.
Pada Jumat, 3 September lalu, Fajar membuat janji bertemu dengan Gamal dan Audrey. Lokasinya di Sarinah, Thamrin, Jakarta. Malam itu mereka ada jadwal interview dengan sebuah radio. Di ruang tunggu, duduk orang tua mereka, George Tapiheru dan Magdalena Christie Budiharjo.
George dan Magdalena dengan hangat menemani dua anaknya yang semakin ''meledak'' pascatampil di konser Harmoni. ''Kalau kami sempat, pasti kami temani. Mereka ini beda sama anak-anak kebanyakan yang biasanya enggan ditemani orang tua. Maunya malah kami berdua menemani mereka terus,'' terang Magdalena yang menjadi penyanyi era 70-an itu.
Tak berapa lama kemudian, Gamal dan Audrey pun bergabung. Mereka berdua lalu menceritakan asal muasal hingga akhirnya menjadi seperti saat ini. Semuanya berawal dari Gamal yang ketika masih duduk di kelas 2 SMA Dian Harapan iseng mengunggah video. Dia menyanyikan sendiri lagu Save Me from Myself milik Christina Aguilera. ''Saya sering nonton YouTube. Biasalah anak sekolah, suka iseng lihat-lihat video. Banyak cover yang bagus dari orang Amerika, juga Filipina. Terus saya jadi terinspirasi untuk buat cover juga,'' jelasnya.
Satu video diunggah, lalu diikuti dengan video-video lain. Akhirnya lelaki kelahiran Jakarta, 9 Oktober 1990 itu mengajak Audrey ikut bergabung dalam ''proyeknya''. ''Ngajak Audrey soalnya waktu itu saya ingin nyanyi lagu orang. Tapi, lagu itu dinyanyikan duet. Jadi, harus cari partner,'' lanjutnya yang diiyakan sang adik. Setelah itu, mereka selalu mengunggah video berdua. Sampai sekarang sudah ada 12 video Gamal dan Audrey di YouTube. Yang paling banyak ditonton adalah ketika mereka menyanyikan lagu Lady Gaga feat Beyonce Knowles Telephone. Hingga berita ini ditulis, video tersebut sudah diunduh 777.355 kali. ''Memang lagu itu yang paling banyak dilihat,'' ucap pria yang sedang mendalami sinematografi di Universitas Multimedia Nusantara itu.
Sebenarnya, masih ada beberapa video lagi yang belum mereka unggah. Bahkan, ada juga yang sudah diunggah, tapi dihapus karena menurut Gamal dan Audrey kurang bagus. ''Pas sudah di-upload, kok kelihatan nggak bagus. Akhirnya dihapus. Ada juga yang gagal direkam,'' ungkap Audrey.
Apa yang membuat anak ketiga dan keempat itu ketagihan mengunggah video? Ternyata sejak pertama mengunggah, banyak respons positif menghampiri. Penampilan mereka dikomentari banyak orang. Tidak hanya dari Indonesia, tapi juga luar negeri. ''Seru aja melihat respons yang melihat (video). Malah ada juga yang komen pakai bahasa Latin. Nggak ngerti deh apaan artinya. Makanya kita upload terus,'' terang Gamal.
Rupanya, ada beberapa orang yang mengikuti video mereka, sampai-sampai menanyakan video apa lagi yang akan diunggah. ''Mereka tanya, what next? Malah ada yang request supaya kami menyanyikan lagu tertentu,'' tambah Audrey.
Kegemaran mereka menyanyi, merekam, lalu mengunggah rekaman itu ke situs berbagi video itu sudah diketahui sang mama. ''Kebiasaan Gamal sama Audrey suka rekaman di kamar, kami tahu. Waktu saya lihat dia lagi nyanyi di depan kamera sama adiknya, saya tanya mau dibuat apa. Dia jawab mau di-upload ke YouTube,'' jelas perempuan yang memiliki beberapa album rekaman itu. Hanya, orang tuanya tidak mengira kalau akan seperti ini kejadiannya. Dua anaknya itu akan menjadi penyanyi sungguhan dan segera mengeluarkan single di bawah major label dalam waktu dekat.
Tentang Gamal-Audrey
Meski sering menggunakan gitar di videonya, Gamal mengatakan tidak terlalu lihai memainkan alat musik tersebut. Begitu juga dengan Audrey. Permainan gitar mereka masih hafalan, belum bisa improvisasi.
Gamal di keluarga dikenal sebagai orang yang hangat dan friendly. Sedangkan Audrey terkesan lebih serius tapi ceria.
Sebelum tampil di Harmoni, mereka sebenarnya sudah berproses masuk dapur rekaman. Namun, setelah tampil, semuanya serasa terjadi begitu cepat. Gamal dan Audrey pun kaget dan belum mempersiapkan mental.
Orang tua sangat mendukung Gamal dan Audrey menjadi penyanyi. Namun, mereka berpesan untuk tetap menjadi diri mereka sendiri dan tidak silau akan popularitas.
Audrey dan Gamal jarang berlatih menyanyi bersama di rumah. Mereka juga tidak ikut kursus vokal. Kemampuan bersenandung didapat secara alami.
Kualitas Sepeda Motor Bajaj
Kompas.com - Saya membeli sepeda motor Bajaj (135 LS) yang merupakan tipe terbaru dari produk Bajaj, di dealer Bajaj Cabang Jatiwaringin, Bekasi, sesuai SPK: PG-09.01.00482, dan kendaraan telah diterima tanggal 17 Juni 2010. Baru beberapa hari digunakan, terjadi beberapa kerusakan.
Ternyata shockbreaker bagian kanan terpasang miring ke kiri (tidak presisi), dan saya melakukan pengecekan ke ruang pamer Bajaj Jatiwaringin, ternyata posisi miring shockbreaker juga ditemukan pada motor lain tipe yang sama. Kemudian, saya membuat surat klaim dan ditanggapi dengan memperbaiki kondisi dan mengganti shockbreaker motor saya.
Namun, setelah penggantian tidak ada perubahan dan ketika ditanyakan ke bagian service Bajaj Jatiwaringin dijelaskan bahwa perbaikan sudah dilakukan secara maksimal. Sepeda motor saya pergunakan kembali, tapi ada kerusakan lain, yaitu indikator aki di speedometer berkedip bertuliskan low.
Kerusakan lain kembali terjadi pada 27 Juli 2010. Saat digunakan, kabel kopling terlepas saat akan pindah dari gigi tiga ke empat.
Juga ada kerusakan rem belakang yang berbunyi pada saat digunakan. Berbagai kerusakan itu sudah saya sampaikan melalui telepon maupun e-mail, tetapi tidak ada tanggapan.
ANDRI KURNIAWAN Jalan H Zen Sarmili RT 010/002, Ciracas, Jakarta
Ternyata shockbreaker bagian kanan terpasang miring ke kiri (tidak presisi), dan saya melakukan pengecekan ke ruang pamer Bajaj Jatiwaringin, ternyata posisi miring shockbreaker juga ditemukan pada motor lain tipe yang sama. Kemudian, saya membuat surat klaim dan ditanggapi dengan memperbaiki kondisi dan mengganti shockbreaker motor saya.
Namun, setelah penggantian tidak ada perubahan dan ketika ditanyakan ke bagian service Bajaj Jatiwaringin dijelaskan bahwa perbaikan sudah dilakukan secara maksimal. Sepeda motor saya pergunakan kembali, tapi ada kerusakan lain, yaitu indikator aki di speedometer berkedip bertuliskan low.
Kerusakan lain kembali terjadi pada 27 Juli 2010. Saat digunakan, kabel kopling terlepas saat akan pindah dari gigi tiga ke empat.
Juga ada kerusakan rem belakang yang berbunyi pada saat digunakan. Berbagai kerusakan itu sudah saya sampaikan melalui telepon maupun e-mail, tetapi tidak ada tanggapan.
ANDRI KURNIAWAN Jalan H Zen Sarmili RT 010/002, Ciracas, Jakarta
Foto Rontgen Lewat TNT
Kompas.com - Pada hari Senin, 26 Juli 2010, saya harus mengirim hasil foto rontgen kepada ayah saya yang sedang berada di Singapura untuk berobat.
Karena diperlukan untuk konsultasi medis pada hari Selasa, 27 Juli 2010, siang, maka saya kirim melalui TNT di gedung Summitmas, Jakarta, dan diterima oleh Saudari Femmy (Nomor bill GD 355 703 b700 WW).
Untuk paket dengan berat 700 gram, saya harus membayar Rp 695.000. Tidak masalah dengan biaya, dan permintaan saya disanggupi oleh TNT dengan dicontrengnya pilihan 09.00 express. Penerima paket kemudian memberi kabar via telepon bahwa paket tidak bisa diperlakukan sebagai dokumen, melainkan dianggap barang sehingga tidak bisa diterima pagi hari.
Saya hendak membatalkan, tapi diinformasikan bahwa paket telah diantar ke bandara, dan akhirnya menyanggupi bahwa barang akan sampai sebelum jam makan siang, dimasukkan dalam ”priority”. Keesokan harinya, saya terus melakukan pengecekan secara online di website TNT dengan status terakhir adalah jam 09.40 paket sudah di tangan kurir.
Sampai siang hari, paket belum juga tiba. Saya berulang kali menelepon ke TNT, tapi hanya di pingpong tanpa mencari tahu keberadaan paket tersebut. Bahkan, saya diminta agar ayah saya sebagai penerima, padahal sedang sakit, untuk mengambil paket tersebut di kantor TNT Singapura. Paket baru tiba pukul 15.44 waktu Singapura dan sudah terlambat untuk keperluan konsultasi dokter.
AGUS T Plaza ABDA Lantai 7 D Jl Jend Sudirman, Jakarta
Karena diperlukan untuk konsultasi medis pada hari Selasa, 27 Juli 2010, siang, maka saya kirim melalui TNT di gedung Summitmas, Jakarta, dan diterima oleh Saudari Femmy (Nomor bill GD 355 703 b700 WW).
Untuk paket dengan berat 700 gram, saya harus membayar Rp 695.000. Tidak masalah dengan biaya, dan permintaan saya disanggupi oleh TNT dengan dicontrengnya pilihan 09.00 express. Penerima paket kemudian memberi kabar via telepon bahwa paket tidak bisa diperlakukan sebagai dokumen, melainkan dianggap barang sehingga tidak bisa diterima pagi hari.
Saya hendak membatalkan, tapi diinformasikan bahwa paket telah diantar ke bandara, dan akhirnya menyanggupi bahwa barang akan sampai sebelum jam makan siang, dimasukkan dalam ”priority”. Keesokan harinya, saya terus melakukan pengecekan secara online di website TNT dengan status terakhir adalah jam 09.40 paket sudah di tangan kurir.
Sampai siang hari, paket belum juga tiba. Saya berulang kali menelepon ke TNT, tapi hanya di pingpong tanpa mencari tahu keberadaan paket tersebut. Bahkan, saya diminta agar ayah saya sebagai penerima, padahal sedang sakit, untuk mengambil paket tersebut di kantor TNT Singapura. Paket baru tiba pukul 15.44 waktu Singapura dan sudah terlambat untuk keperluan konsultasi dokter.
AGUS T Plaza ABDA Lantai 7 D Jl Jend Sudirman, Jakarta
Bunyi Dalam Kabin Nissan X-Gear
Kompas.com - Saya membeli mobil Nissan X-Gear automatic pada April 2010 di Nissan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dari baru, mobil tidak nyaman, banyak bunyi di dalam kabin yang berasal dari pintu depan kanan kiri, pintu belakang kanan kiri, kaca depan, juga pintu bagasi. Biasanya bunyi-bunyi seperti ini baru muncul sesudah mobil dipakai tiga sampai lima tahun, di mana mungkin mur-murnya sudah mulai mengendur.
Juga terdapat bunyi-bunyi di bagian setir. Dan yang paling parah adalah adanya bunyi abnormal di bagian bawah roda kanan apabila melintasi lubang. Mobil ini sudah beberapa kali diperbaiki di Nissan Puri Indah, Jakbar, bahkan terakhir kali mobil sampai menginap tiga hari, tetapi tetap saja masalahnya tidak hilang. Bunyi di kaca depan ternyata berasal dari sambungan kaca depan dengan bodi mobil yang tidak sempurna sehingga diperbaiki di Nissan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dengan memakai lem Silicone.
Tetapi, banyak bunyi lain di dalam kabin yang tetap timbul di beberapa tempat. Bunyi di setir diperbaiki dengan mengganti joint steer dengan yang baru. Tetapi, bunyi di roda kanan depan tidak bisa diperbaiki meski sudah ada enam komponen yang dicek, seperti stabilizer, dan joint wheel, dan sudah dinyatakan tidak bermasalah, tetapi tetap bunyi tidak hilang dan bahkan bertambah parah.
Saya kecewa dengan kondisi mobil yang dibeli dalam kondisi baru tersebut karena sudah dibongkar pasang berkali-kali, seperti membeli mobil bekas. Sampai saat ini tidak ada solusi yang memuaskan dari pihak Nissan Indonesia.
Then Gustav Galenius Jalan KS Tubun I RT 004 RW 004, Palmerah, Jakarta
Juga terdapat bunyi-bunyi di bagian setir. Dan yang paling parah adalah adanya bunyi abnormal di bagian bawah roda kanan apabila melintasi lubang. Mobil ini sudah beberapa kali diperbaiki di Nissan Puri Indah, Jakbar, bahkan terakhir kali mobil sampai menginap tiga hari, tetapi tetap saja masalahnya tidak hilang. Bunyi di kaca depan ternyata berasal dari sambungan kaca depan dengan bodi mobil yang tidak sempurna sehingga diperbaiki di Nissan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dengan memakai lem Silicone.
Tetapi, banyak bunyi lain di dalam kabin yang tetap timbul di beberapa tempat. Bunyi di setir diperbaiki dengan mengganti joint steer dengan yang baru. Tetapi, bunyi di roda kanan depan tidak bisa diperbaiki meski sudah ada enam komponen yang dicek, seperti stabilizer, dan joint wheel, dan sudah dinyatakan tidak bermasalah, tetapi tetap bunyi tidak hilang dan bahkan bertambah parah.
Saya kecewa dengan kondisi mobil yang dibeli dalam kondisi baru tersebut karena sudah dibongkar pasang berkali-kali, seperti membeli mobil bekas. Sampai saat ini tidak ada solusi yang memuaskan dari pihak Nissan Indonesia.
Then Gustav Galenius Jalan KS Tubun I RT 004 RW 004, Palmerah, Jakarta
Tas Raib di Wild Wild Resto
Kompas.com - Saya bersama suami, anak, dan cucu makan di Wild Wild Resto, Pluit Junction, Jakarta, (17/6) antara pukul 12.30 dan 13.30. Kami sengaja pilih kursi sofa dengan sandaran rapat tanpa celah. Tas tangan saya letakkan di sandaran di belakang pinggang supaya saya tetap merasakan keberadaannya.
Karena suara musik keras, badan saya sering maju saban mendengar anak saya berbicara. Eh, ketika hendak bayar, saya cari tas ternyata sudah raib.
Menurut pelayan, ada dua orang duduk di sofa yang bertolak belakang dengan sofa saya. Mereka tak jadi pesan makanan dan keluar. Segera kami lapor ke bagian keamanan, memblokir kartu-kartu, dan pergi ke polisi.
Tiga hari kemudian, saya kembali ke Wild Wild Resto menanyakan perkembangan, tetapi cuma dijawab salah seorang karyawan, ”Kalau sudah hilang, ya sudah Bu, enggak mungkin bisa ketemu lagi.” Ketika kepadanya saya tanyakan siapa manager Wild Wild Resto, ia jawab: tidak punya manager.
Satu hal lagi: saya mampir ke kantor keamanan Pluit Junction. Petugas hari itu mengatakan, setelah mengecek buku laporan, laporan saya tiga hari lalu tidak tercatat. Pusat belanja apaan ini?
POPPY J PANDOJO Jalan Tawakal XV, Tomang, Jakarta Barat
Karena suara musik keras, badan saya sering maju saban mendengar anak saya berbicara. Eh, ketika hendak bayar, saya cari tas ternyata sudah raib.
Menurut pelayan, ada dua orang duduk di sofa yang bertolak belakang dengan sofa saya. Mereka tak jadi pesan makanan dan keluar. Segera kami lapor ke bagian keamanan, memblokir kartu-kartu, dan pergi ke polisi.
Tiga hari kemudian, saya kembali ke Wild Wild Resto menanyakan perkembangan, tetapi cuma dijawab salah seorang karyawan, ”Kalau sudah hilang, ya sudah Bu, enggak mungkin bisa ketemu lagi.” Ketika kepadanya saya tanyakan siapa manager Wild Wild Resto, ia jawab: tidak punya manager.
Satu hal lagi: saya mampir ke kantor keamanan Pluit Junction. Petugas hari itu mengatakan, setelah mengecek buku laporan, laporan saya tiga hari lalu tidak tercatat. Pusat belanja apaan ini?
POPPY J PANDOJO Jalan Tawakal XV, Tomang, Jakarta Barat
Oct 9, 2010
Miss Indonesia 2010
Pertanyannya:
What the word "Endurance" means
Pemenangnya:
Asyifa Syafiningdyah Putrimbami Latif (Syifa) - Miss Jawa Barat
Asyifa Syafiningdyah Putrimbami Latif (Syifa) - Miss Jawa Barat
Honda Siapkan Motor Murah Rp 5,3 Juta
Kompas.com - Honda mencoba peruntungan di segmen sepeda motor murah. Produsen sepeda motor terbesar dunia tersebut kini dikabarkan sedang merencanakan membuat sepeda motor murah di negara berkembang.
Menurut Tatsuhiro Oyama, Senior Managing Director-Motorcycle Operations-Honda Motor Co, Honda akan memproduksi dan menjual sepeda motor dengan 599 dollar AS (Rp 5,3 juta) di China mulai tahun depan. Sepeda motor tersebut juga akan dipasarkan di Nigeria dan Amerika Latin untuk konsumen berpenghasilan rendah.
Strategi ini dilakukan agar bisa berkompetisi dengan produsen asal China dan India yang sangat agresif memasarkan produknya saat ini. "Kami ingin mendorong penjualan di segmen ini. Honda harus ada di situ (segmen sepeda motor murah) sehingga tak bisa dilangkahi mereka (China dan India)," ujar Oyama kepada Bloomberg.
Produk baru ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan sepeda motor Honda yang terus melemah di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Langkah agresif kompetitor sudah ditunjukkan oleh Mahindra & Mahindra Limited dengan meluncurkan dua model di India, Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Bajaj Auto Limited juga menaikkan target penjualan hingga 30 persen. Sementara produsen China unggul karena harga komponen yang rendah dan dukungan penuh dari pemerintah.
Menurut Tatsuhiro Oyama, Senior Managing Director-Motorcycle Operations-Honda Motor Co, Honda akan memproduksi dan menjual sepeda motor dengan 599 dollar AS (Rp 5,3 juta) di China mulai tahun depan. Sepeda motor tersebut juga akan dipasarkan di Nigeria dan Amerika Latin untuk konsumen berpenghasilan rendah.
Strategi ini dilakukan agar bisa berkompetisi dengan produsen asal China dan India yang sangat agresif memasarkan produknya saat ini. "Kami ingin mendorong penjualan di segmen ini. Honda harus ada di situ (segmen sepeda motor murah) sehingga tak bisa dilangkahi mereka (China dan India)," ujar Oyama kepada Bloomberg.
Produk baru ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan sepeda motor Honda yang terus melemah di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Langkah agresif kompetitor sudah ditunjukkan oleh Mahindra & Mahindra Limited dengan meluncurkan dua model di India, Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Bajaj Auto Limited juga menaikkan target penjualan hingga 30 persen. Sementara produsen China unggul karena harga komponen yang rendah dan dukungan penuh dari pemerintah.
Hadiah Guru BPK Penabur 15 Tahun Mengabdi
Kompas.com - Pada tanggal 16 Juni 2010, saya diundang untuk menghadiri pelepasan siswa kelas XII SMFK BPK Penabur sekaligus pelepasan saya sebagai tenaga pengajar di sekolah ini. Para siswa hadir beserta orangtua masing-masing. Saya telah bekerja di sekolah ini sebagai guru honorer selama 15 tahun sejak tahun 1995.
Awal saya bekerja, diminta bantuan oleh pimpinan sekolah yang lama, untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar. Pada 20 April 2010 saya menerima surat bahwa sudah tidak dibutuhkan sebagai tenaga pengajar. Pada upacara pelepasan saya diberi kenang-kenangan yang dikemas dalam bentuk bingkisan disertai pita biru, sungguh cantik.
Setelah upacara selesai, para undangan dipersilakan bera- mah-tamah. Seperti biasanya orangtua murid beserta putra- putrinya menyalami saya dan mengucapkan terima kasih. Beberapa orangtua murid berkomentar bahwa isi bingkisan itu bernilai enam kali nilai hadiah siswa yang berprestasi, yang diberi hadiah Rp 2,5 juta berupa tabungan.
Bagaimana komentar rekan-rekan guru? Mereka menak- sir 15 kali lebih besar. Semua saya jawab dengan amin. Jantung saya berdetak keras, sungguh berharga bingkisan ini sehingga harus saya hati-hati menjaganya agar tidak hilang. Saya ingin cepat pulang untuk tahu isi bingkisan ini.
Ketika dibuka sambil disaksikan istri saya, ternyata taksiran orangtua siswa, siswa, dan rekan guru meleset sama sekali. Isinya ikat pinggang, agar saya mengetatkan perut erat-erat. Benda lain adalah ball-point dan dompet kosong. Sungguh indah hadiah yang diberikan kepada saya setelah 15 tahun bekerja.
A W YOGIPRANATA Jalan Luna I Nomor 200/86, Bandung
Awal saya bekerja, diminta bantuan oleh pimpinan sekolah yang lama, untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar. Pada 20 April 2010 saya menerima surat bahwa sudah tidak dibutuhkan sebagai tenaga pengajar. Pada upacara pelepasan saya diberi kenang-kenangan yang dikemas dalam bentuk bingkisan disertai pita biru, sungguh cantik.
Setelah upacara selesai, para undangan dipersilakan bera- mah-tamah. Seperti biasanya orangtua murid beserta putra- putrinya menyalami saya dan mengucapkan terima kasih. Beberapa orangtua murid berkomentar bahwa isi bingkisan itu bernilai enam kali nilai hadiah siswa yang berprestasi, yang diberi hadiah Rp 2,5 juta berupa tabungan.
Bagaimana komentar rekan-rekan guru? Mereka menak- sir 15 kali lebih besar. Semua saya jawab dengan amin. Jantung saya berdetak keras, sungguh berharga bingkisan ini sehingga harus saya hati-hati menjaganya agar tidak hilang. Saya ingin cepat pulang untuk tahu isi bingkisan ini.
Ketika dibuka sambil disaksikan istri saya, ternyata taksiran orangtua siswa, siswa, dan rekan guru meleset sama sekali. Isinya ikat pinggang, agar saya mengetatkan perut erat-erat. Benda lain adalah ball-point dan dompet kosong. Sungguh indah hadiah yang diberikan kepada saya setelah 15 tahun bekerja.
A W YOGIPRANATA Jalan Luna I Nomor 200/86, Bandung
Biaya Rutin Bulanan di Rusunami
Kompas.com - Saya salah satu pemilik unit apartemen bersubsidi atau rusunami Green Park View Daan Mogot, Jakarta Barat. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan proyek rusunami diproyeksikan untuk para warga yang memiliki penghasilan sebesar Rp 2,5 juta sampai dengan Rp 4,5 juta.
Namun, yang terjadi, saya begitu terkejut menerima tagihan biaya listrik, air, dan perawatan periode 20 April-20 Mei 2010 yang mencapai Rp 701.040.
Berdasarkan tagihan yang saya terima, pada periode tersebut tercatat pemakaian listrik sebesar 187 kWh, pemakaian air PAM 4 meter kubik, dan 1 meter kubik untuk penggunaan air recycling. Bukan jumlah pemakaian yang saya permasalahkan, melainkan dalam tagihan tersebut tercatat biaya pengenaan pemakaian listrik sebesar Rp 1.380/kWh (ditambah lagi masih harus membayar biaya beban, biaya disentive 10 persen, PJU 3 persen, biaya administrasi Rp 5.000, dan PPN 10 persen).
Adapun untuk air PAM Rp 12.550 per meter kubik (plus biaya beban tetap, administrasi, PPN) dan biaya air recycling Rp 6.250 per meter kubik. Sebagai pembanding, biaya listrik per kWh di sebuah kompleks perumahan di Jakarta Barat, di mana saya menumpang tinggal sebelum memiliki unit apartemen ini, adalah Rp 560, sedangkan untuk air PAM adalah Rp 6.825 per meter kubik. Selama tinggal di dalam rumah itu saya berusaha menekankan program penghematan listrik dan air yang sangat ketat.
Berdasarkan penghitungan, dengan struktur tarif yang diterapkan di rusunami tersebut, saya harus menyisihkan dana sebesar Rp 1 juta untuk pembayaran listrik, PAM, dan biaya perawatan apartemen itu. Suatu jumlah yang sangat besar untuk karyawan yang berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta.
Harianto Farnadi Apartemen (Rusunami) Grand Park View Daan Mogot Km 14, Jakarta
Namun, yang terjadi, saya begitu terkejut menerima tagihan biaya listrik, air, dan perawatan periode 20 April-20 Mei 2010 yang mencapai Rp 701.040.
Berdasarkan tagihan yang saya terima, pada periode tersebut tercatat pemakaian listrik sebesar 187 kWh, pemakaian air PAM 4 meter kubik, dan 1 meter kubik untuk penggunaan air recycling. Bukan jumlah pemakaian yang saya permasalahkan, melainkan dalam tagihan tersebut tercatat biaya pengenaan pemakaian listrik sebesar Rp 1.380/kWh (ditambah lagi masih harus membayar biaya beban, biaya disentive 10 persen, PJU 3 persen, biaya administrasi Rp 5.000, dan PPN 10 persen).
Adapun untuk air PAM Rp 12.550 per meter kubik (plus biaya beban tetap, administrasi, PPN) dan biaya air recycling Rp 6.250 per meter kubik. Sebagai pembanding, biaya listrik per kWh di sebuah kompleks perumahan di Jakarta Barat, di mana saya menumpang tinggal sebelum memiliki unit apartemen ini, adalah Rp 560, sedangkan untuk air PAM adalah Rp 6.825 per meter kubik. Selama tinggal di dalam rumah itu saya berusaha menekankan program penghematan listrik dan air yang sangat ketat.
Berdasarkan penghitungan, dengan struktur tarif yang diterapkan di rusunami tersebut, saya harus menyisihkan dana sebesar Rp 1 juta untuk pembayaran listrik, PAM, dan biaya perawatan apartemen itu. Suatu jumlah yang sangat besar untuk karyawan yang berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta.
Harianto Farnadi Apartemen (Rusunami) Grand Park View Daan Mogot Km 14, Jakarta
Keamanan di Kampus Trisakti
Kompas.com - Pada 17 Juni lalu sekitar pukul 18.30, saya dan rekan mahasiswa pascasarjana kehilangan laptop ketika sama-sama menegakkan shalat maghrib berjemaah di Lantai 2 Gedung D Pascasarjana Magister Manajemen Trisakti, Jakarta Barat.
Waktu menegakkan shalat kurang dari lima menit karena kami berempat harus mengikuti ujian di gedung tersebut. Begitu selesai, saya mendapati tas saya tak lagi berisi laptop. Demikian pula teman saya yang bertindak sebagai imam dalam shalat itu. Ia kehilangan laptopnya.
Tempat itu ternyata tidak aman. Dua laptop, Lenovo 14” dan Fujitsu 10”, hilang dalam saat bersamaan.
JOKO S WIBOWO Kemanggisan Raya RT 008 RW 009, Palmerah, Jakarta
Waktu menegakkan shalat kurang dari lima menit karena kami berempat harus mengikuti ujian di gedung tersebut. Begitu selesai, saya mendapati tas saya tak lagi berisi laptop. Demikian pula teman saya yang bertindak sebagai imam dalam shalat itu. Ia kehilangan laptopnya.
Tempat itu ternyata tidak aman. Dua laptop, Lenovo 14” dan Fujitsu 10”, hilang dalam saat bersamaan.
JOKO S WIBOWO Kemanggisan Raya RT 008 RW 009, Palmerah, Jakarta
Coca- Cola Bohongi Pelanggan
Kompas.com - Akhir Mei 2010, PT Cola Cola Indonesia mengeluarkan surat edaran ihwal kenaikan harga salah satu produk Coca-Cola yang ditandatangani oleh Budi Supriadi selaku manajer jenderal perdagangan wilayah Jawa Barat. Harga baru diberlakukan mulai Rabu, 9 Juni 2010!
Otomatis sebelum 9 Juni kami membeli produk Coca-Cola secara tunai sampai melebihi kapasitas penjualan. Tiba-tiba pada 11 Juni kami mendapat kabar bahwa PT Coca-Cola tak jadi menaikkan harga. Tak ada alasan yang jelas. Namun, stok barang sudah membanjiri pasar. Dengan kata lain, PT Coca Cola sengaja membohongi agen di seluruh wilayah penjualannya untuk membeli produknya sebanyak-banyaknya.
WIEN LIE SADIKIN Taman Duta Mas 11/N, Grogol Petamburan, Jakarta
Otomatis sebelum 9 Juni kami membeli produk Coca-Cola secara tunai sampai melebihi kapasitas penjualan. Tiba-tiba pada 11 Juni kami mendapat kabar bahwa PT Coca-Cola tak jadi menaikkan harga. Tak ada alasan yang jelas. Namun, stok barang sudah membanjiri pasar. Dengan kata lain, PT Coca Cola sengaja membohongi agen di seluruh wilayah penjualannya untuk membeli produknya sebanyak-banyaknya.
WIEN LIE SADIKIN Taman Duta Mas 11/N, Grogol Petamburan, Jakarta
Pelecehan Wanita di Area Mal
Kompas.com - Kejadian ini berlangsung di area Mal Arion, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 6 Juni lalu sekitar pukul 7 malam: seorang laki-laki berusia 50-an tahun memegang dan meremas pinggang adik perempuan saya ketika kami berada di atas sepeda motor hendak meninggalkan mal tersebut.
Kami berteriak, lelaki itu tertawa puas. Kami berdua berpakaian sopan. Saya minta dia memohon maaf kepada adik saya. Laki-laki tak beradab itu malah memaki saya dengan berkata sangat kasar sambil mendorong tubuh saya berkali-kali, memukuli badan saya, menggenggam dengan keras dan memutar tangan saya.
Saya berusaha melawan, tetapi karena tubuhnya jauh lebih besar, saya tak mampu melawannya. Tak ada yang menolong saya saat itu meski di sana banyak orang melihat (pengunjung dan banyak sopir angkot), termasuk petugas keamanan mal di pintu samping.
Untung ada seorang petugas keamanan lain (Bapak Pur) yang tiba-tiba datang dan berusaha menolong saya yang sedang dipukuli laki-laki itu. Beberapa kali badan Pak Pur terkena pukulan juga. Akhirnya, laki-laki itu beranjak pergi sambil mengeluarkan sumpah serapah dan berjalan masuk mal.
Petugas keamanan di pintu samping (bukan Pak Pur) yang dari tadi menonton kejadian itu mengatakan bahwa laki-laki biadab tersebut sering datang di Mal Arion. Seorang pengunjung membenarkan bahwa laki-laki itu kerap berkunjung dan dia menyarankan saya melapor kepada polisi. Saya ikuti sarannya. Polisi datang dan berusaha mencarinya, tetapi orang itu sudah meninggalkan mal dengan taksi. Dia lolos.
E br Saragih Rawaterate, Cakung, Jakarta
Kami berteriak, lelaki itu tertawa puas. Kami berdua berpakaian sopan. Saya minta dia memohon maaf kepada adik saya. Laki-laki tak beradab itu malah memaki saya dengan berkata sangat kasar sambil mendorong tubuh saya berkali-kali, memukuli badan saya, menggenggam dengan keras dan memutar tangan saya.
Saya berusaha melawan, tetapi karena tubuhnya jauh lebih besar, saya tak mampu melawannya. Tak ada yang menolong saya saat itu meski di sana banyak orang melihat (pengunjung dan banyak sopir angkot), termasuk petugas keamanan mal di pintu samping.
Untung ada seorang petugas keamanan lain (Bapak Pur) yang tiba-tiba datang dan berusaha menolong saya yang sedang dipukuli laki-laki itu. Beberapa kali badan Pak Pur terkena pukulan juga. Akhirnya, laki-laki itu beranjak pergi sambil mengeluarkan sumpah serapah dan berjalan masuk mal.
Petugas keamanan di pintu samping (bukan Pak Pur) yang dari tadi menonton kejadian itu mengatakan bahwa laki-laki biadab tersebut sering datang di Mal Arion. Seorang pengunjung membenarkan bahwa laki-laki itu kerap berkunjung dan dia menyarankan saya melapor kepada polisi. Saya ikuti sarannya. Polisi datang dan berusaha mencarinya, tetapi orang itu sudah meninggalkan mal dengan taksi. Dia lolos.
E br Saragih Rawaterate, Cakung, Jakarta
Ada Soal dengan Kemudi Mercedes
Kompas.com - Saya baru membeli mobil Mercedes Benz (E 300-AVG CBU) di PT Adedanmas, Jakarta. Ketika mencoba mengendarainya, saya merasakan ada yang tak beres dengan kemudi sebab roda selalu cenderung bergerak ke kiri. Setelah saya konsultasikan hal itu dengan bengkel Adedanmas, tenaga mekaniknya langsung mencoba dan mengatakan, ini hanya spooring.
Namun, masalah tak terpecahkan setelah empat kali bolak-balik ke bengkel. Terakhir, pihak Mercedes mengatakan, struktur jalan cenderung ke kiri. Itulah yang membuat setir selalu ke kiri. Lagi pula, katanya, besar ban yang dipunyai E 300 AVG membuat setir selalu ke kiri. Ketika saya tanyakan apakah semua mobil Mercedes seperti itu, dijawab ”Tidak tahu”. Ini berarti pihak Mercedes, yang harga mobilnya cukup mahal, tak mempunyai keyakinan akan produknya.
Penjelasan soal struktur jalan yang membuat setir selalu ke kiri merupakan alasan tak bermutu dan mengisyaratkan Mercedes lempar tanggung jawab.
RIO SURYANA Jalan Palem Hijau 6, Cikarang Selatan, Bekasi
Namun, masalah tak terpecahkan setelah empat kali bolak-balik ke bengkel. Terakhir, pihak Mercedes mengatakan, struktur jalan cenderung ke kiri. Itulah yang membuat setir selalu ke kiri. Lagi pula, katanya, besar ban yang dipunyai E 300 AVG membuat setir selalu ke kiri. Ketika saya tanyakan apakah semua mobil Mercedes seperti itu, dijawab ”Tidak tahu”. Ini berarti pihak Mercedes, yang harga mobilnya cukup mahal, tak mempunyai keyakinan akan produknya.
Penjelasan soal struktur jalan yang membuat setir selalu ke kiri merupakan alasan tak bermutu dan mengisyaratkan Mercedes lempar tanggung jawab.
RIO SURYANA Jalan Palem Hijau 6, Cikarang Selatan, Bekasi
Kantong Udara Yaris Bermasalah
Kompas.com - Pada 15 April subuh anak saya yang mengendarai mobil Toyota Yaris tipe E melintasi Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, tepatnya di depan Taman Ria Senayan. Tiba-tiba datang mobil dari sebelah kanan dengan kecepatan kira-kira 100 km/jam menyenggol mobil anak saya.
Dalam keadaan kaget dan panik, anak saya mengerem. Meleset. Yang terinjak justru gas. Mobil otomatik itu pun semakin melesat ke kiri, menerjang trotoar, terbang dan berguling di udara, lalu terempas ke bawah menimpa pagar besi dalam keadaan terbalik.
Dengan merangkak dan baju berlumur darah, anak saya berusaha keluar dari mobil lewat jendela yang kacanya sudah hancur. Anak saya mendapat 13 jahitan di lengan kiri atas dan dua jahitan di pundak kirinya. Kulit di bawah mata kiri terkelupas terbentur setir.
Dia bisa selamat karena memakai sabuk pengaman. Keadaannya parah sebab kantong udara penyelamat tidak keluar, padahal kami memilih Yaris tipe E karena berkantong udara pengaman.
SIDIK PERMANA Jalan Mandalika Raya 16 C, Grogol Petamburan, Jakarta
Dalam keadaan kaget dan panik, anak saya mengerem. Meleset. Yang terinjak justru gas. Mobil otomatik itu pun semakin melesat ke kiri, menerjang trotoar, terbang dan berguling di udara, lalu terempas ke bawah menimpa pagar besi dalam keadaan terbalik.
Dengan merangkak dan baju berlumur darah, anak saya berusaha keluar dari mobil lewat jendela yang kacanya sudah hancur. Anak saya mendapat 13 jahitan di lengan kiri atas dan dua jahitan di pundak kirinya. Kulit di bawah mata kiri terkelupas terbentur setir.
Dia bisa selamat karena memakai sabuk pengaman. Keadaannya parah sebab kantong udara penyelamat tidak keluar, padahal kami memilih Yaris tipe E karena berkantong udara pengaman.
SIDIK PERMANA Jalan Mandalika Raya 16 C, Grogol Petamburan, Jakarta
Obama Wajibkan Mobil di AS 'Minum' BBM 25 KM/Liter
Detik.com - Makin menipisnya cadangan minyak di dunia menuntut peningkatan efisiensi mobil, khususnya konsumsi BBM. Pemerintahan AS Barack Obama pun saat ini sedang menyusun peraturan terbaru yang mengharuskan setiap mobil di Amerika memiliki standar konsumsi BBM minimal menjangkau 25,5 km per liter BBM.
Peraturan yang ditargetkan dapat segera direalisasi pada tahun 2025 ini rencananya akan selesai 2011 atau awal 2012 menyusul aturan yang mengharuskan mobil di Amerika harus irit hingga minimal 15 km per liter di tahun 2015 mendatang.
Bila aturan itu terwujud, maka para produsen yang menjual mobil di Amerika mau tidak mau harus memikirkan teknologi terkini di sektor dapur pacu.
Satu-satunya cara yang paling masuk akal sekarang adalah menjual mobil hybrid murni hingga 55 persen dari total penjualan mobil, 15 persen plug-in hybrid atau mulai menggencarkan penjualan mobil listrik.
Dengan kebijakan tersebut, diharapkan mobil-mobil masa depan bisa lebih ramah pada lingkungan dan menghemat konsumsi bahan bakar di dunia. Selain itu, mobil-mobil ramah lingkungan dianggap juga menguntungkan para pemakainya karena membuat para pengguna mobil menghemat uang mereka dari harga bensin yang terus naik.
Salah satu pendukung kebijakan ini yakni Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam atau Natural Resources Defense Council (NRDC) seperti detikOto kutip dari USA Today, Jumat (1/10/2010) mengakui kalau penjualan mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan tadi akan meningkatkan harga rata-rata kendaraan hingga US$ 2.025 sampai US$ 2.700 lebih mahal.
Tapi Roland Hwang dari NRDC tadi yakin mahalnya harga jual mobil itu akan berimbas positif pada penghematan pengeluaran para pemilik kendaraan.
Selisih harga yang lebih mahal itu pun akan segera tertebus dalam 4,5 tahun pemakaian mobil dengan asumsi harga bahan bakar saat itu sama dengan hari ini. Dan karena harga bensin sudah pasti naik di masa depan, penghematan tentu bisa dihitung lebih besar lagi.
Peraturan yang ditargetkan dapat segera direalisasi pada tahun 2025 ini rencananya akan selesai 2011 atau awal 2012 menyusul aturan yang mengharuskan mobil di Amerika harus irit hingga minimal 15 km per liter di tahun 2015 mendatang.
Bila aturan itu terwujud, maka para produsen yang menjual mobil di Amerika mau tidak mau harus memikirkan teknologi terkini di sektor dapur pacu.
Satu-satunya cara yang paling masuk akal sekarang adalah menjual mobil hybrid murni hingga 55 persen dari total penjualan mobil, 15 persen plug-in hybrid atau mulai menggencarkan penjualan mobil listrik.
Dengan kebijakan tersebut, diharapkan mobil-mobil masa depan bisa lebih ramah pada lingkungan dan menghemat konsumsi bahan bakar di dunia. Selain itu, mobil-mobil ramah lingkungan dianggap juga menguntungkan para pemakainya karena membuat para pengguna mobil menghemat uang mereka dari harga bensin yang terus naik.
Salah satu pendukung kebijakan ini yakni Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam atau Natural Resources Defense Council (NRDC) seperti detikOto kutip dari USA Today, Jumat (1/10/2010) mengakui kalau penjualan mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan tadi akan meningkatkan harga rata-rata kendaraan hingga US$ 2.025 sampai US$ 2.700 lebih mahal.
Tapi Roland Hwang dari NRDC tadi yakin mahalnya harga jual mobil itu akan berimbas positif pada penghematan pengeluaran para pemilik kendaraan.
Selisih harga yang lebih mahal itu pun akan segera tertebus dalam 4,5 tahun pemakaian mobil dengan asumsi harga bahan bakar saat itu sama dengan hari ini. Dan karena harga bensin sudah pasti naik di masa depan, penghematan tentu bisa dihitung lebih besar lagi.
Subscribe to:
Posts (Atom)